SURAU.CO-Tersesat di hutan adalah pengalaman menegangkan dan bisa membahayakan jiwa. Dalam situasi genting seperti itu, banyak orang merasa panik dan kehilangan arah. Tersesat di hutan? Amalkan doa ini agar diberi petunjuk Allah. Doa dan keyakinan bisa menjadi penuntun saat tak satu pun penunjuk jalan terlihat di hadapan.
Tersesat di hutan? Amalkan doa ini agar diberi petunjuk Allah. Frasa ini bukan sekadar anjuran spiritual, melainkan seruan nyata untuk kembali bersandar kepada Sang Pencipta ketika ikhtiar manusia mencapai batasnya.
Doa memiliki kekuatan luar biasa, terutama ketika hati gelisah dan tubuh terjebak dalam belantara. Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa yang bermanfaat dalam keadaan darurat. Berikut salah satu doa yang bisa dibaca:
بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ يَا هَادِيَ الضَّالِّ، اهْدِنِي وَسَبِّلْنِي، وَرُدَّنِي إِلَى أَهْلِي سَالِمًا
Bismillāh, Allāhumma yā Hādiyaḍ-ḍāll, ihdinī wa sabbilnī, wa ruddani ilā ahli saliman
Artinya:
“Dengan nama Allah, wahai Dzat yang memberi petunjuk kepada yang tersesat, tunjukilah aku jalan yang benar, berilah aku jalan keluar, dan kembalikan aku kepada keluargaku dengan selamat.”
Ulangi doa ini dengan penuh keyakinan. Ketika panik, menyebut nama Allah bisa menenangkan hati sekaligus menjadi bagian dari usaha spiritual yang menyelamatkan.
Petunjuk dari Langit dan Alam: Doa dan Ikhtiar di Tengah Rimba
Islam menyeimbangkan antara doa dan ikhtiar. Saat tersesat di hutan, seseorang sebaiknya memperhatikan tanda-tanda alam seperti arah matahari, aliran sungai, dan rasi bintang. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu agar kamu mendapat petunjuk dengannya dalam kegelapan di daratan dan lautan.”
(QS. Al-Furqan: 62)
Ayat ini menunjukkan bahwa alam semesta Allah ciptakan tidak hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk membantu manusia menemukan arah saat dalam kesulitan.
Seorang pendaki pemula dari Sumatera Barat pernah berbagi kisah tentang bagaimana ia tersesat selama lebih dari delapan jam di kawasan perbukitan. Ia terpisah dari kelompok karena terlalu cepat berjalan dan mengambil jalur yang salah. Saat panik, ia duduk sejenak dan teringat pesan orang tuanya: “Kalau kamu takut, berdoalah.”
Ia membaca doa “Yā Hādiyaḍ-ḍāll…” berkali-kali sambil menenangkan diri. Ia kemudian mengamati sekitar, dan melihat jejak kaki yang sebelumnya tidak ia sadari. Jejak itu ia ikuti hingga akhirnya bertemu dengan tim pencari.
Menurutnya, doa bukan sekadar kata-kata. Doa adalah bentuk keikhlasan untuk berserah kepada Allah, sambil tetap berpikir dan bertindak rasional.
Ilmu Bertahan Hidup: Ikhtiar dan Tawakal di Medan Liar
Setiap orang perlu mengetahui dasar-dasar survival seperti tetap di tempat saat tersesat, menghemat air, dan menandai jalur saat berpindah posisi. Dalam hadis disebutkan:
“Berpikirlah dengan akalmu, dan sandarkan hatimu pada Allah.”
(HR. At-Tirmidzi)
Islam tidak menganjurkan pasrah buta. Justru Islam mengajarkan kita untuk terus belajar. Pengetahuan tentang bertahan hidup adalah bekal berharga yang bisa menyelamatkan diri di situasi apa pun. Pengetahuan ini tetap relevan lintas zaman dan generasi.
Tersesat di hutan sering menjadi pengingat bahwa dalam hidup, kita juga bisa tersesat dari jalan kebenaran. Namun, harapan akan selalu ada selama kita mau memohon petunjuk kepada-Nya.
Tersesat di hutan? Amalkan doa ini agar diberi petunjuk Allah. Dengan doa yang ikhlas dan usaha yang cerdas, seseorang bisa menemukan jalan keluar, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam keheningan hutan, suara hati menjadi lebih jelas. Di sanalah petunjuk dari Allah sering hadir dengan cara yang tak terduga. (Hen)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
