Ramadan
Beranda » Berita » Lunar Calendar Dalam Tahun Hijriyah

Lunar Calendar Dalam Tahun Hijriyah

tahun hijriyah
ilustrasi penghitungan kalender hiriyah

Surau.co. Kalender Hijriyah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam. Penghitungannya aialah pada peredaran bulan (lunar calendar), berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis pada matahari. Kalender Hijriyah menjadi simbol penting dalam sejarah dan identitas umat Islam di seluruh dunia.

Sistem kalender Masehi memulai hari pada pukul 00.00 waktu setempat, sementara kalender Hijriyah memulai hari ketika matahari terbenam di tempat tersebut.

Sejarah Kalender Hijriyah

Penanggalan Hijriyah dimulai sejak zaman pemerintahan khalifah Umar bin Khattab. Poin penting dalam penetapan ini adalah menjadikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah sebagai awal tahun. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 622 Masehi, dan dijadikan sebagai Tahun 1 Hijriyah.

Sebelum penetapan ini, masyarakat Arab menggunakan sistem penanggalan tanpa tahun tetap. Mereka merujuk pada peristiwa besar, seperti Tahun Gajah atau peristiwa lainnya.

Sistem penanggalan kalender Hijriyah dengan lunar calendar atau rotasi bulan ini di abadikan dalam surah Yunus ayat 5:

Kisah Keperkasaan Burung Ababil yang Membinasakan Pasukan Gajah

Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Kalender Hijriyah memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam. Misalnya, puasa Ramadan, zakat fitrah, haji, puasa Arafah, dan hari-hari tasyrik semua bergantung pada kalender Hijriyah. Hal ini menjadikan kalender Hijriyah bukan sekadar sistem penanggalan, tetapi bagian dari ibadah.

Lunar Calendar dalam Kalender Hijriyah

Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan. Adapun nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah adalah sebagai berikut:

  1. Muharram

  2. Safar

    Runtuhnya Berhala-berhala di Ka’bah Jelang Kelahiran Nabi

  3. Rabi’ul Awal

  4. Rabi’ul Akhir

  5. Jumadil Awal

  6. Jumadil Akhir

  7. Rajab

    Yang Dialami Aminah pada Bulan Rabiul Awal

  8. Sya’ban

  9. Ramadan

  10. Syawal

  11. Dzulqa’dah

  12. Dzulhijjah

Penentuan kalender di tahun Hijriyah berpatokan dasar pada rotasi bulan, inilah yang menjadi pembeda dengan perhitungan kalender ditahun Masehi dalam penentuan dimulainya hari. Durasi setiap bulan adalah 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan bulan. Total hari dalam satu tahun Hijriyah adalah sekitar 354 atau 355 hari.

Kalender Hijriyah menggunakan sistem lunar dengan masa revolusi bulan sekitar 29,53 hari. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah awal bulan baru.

Perbedaan Kalender Hijriyah dan Kalender Masehi

Kalender Masehi berdasarkan siklus matahari, sedangkan kalender Hijriyah berdasarkan siklus bulan. Oleh karena itu, tanggal-tanggal penting dalam Islam tidak tetap dalam kalender Masehi.

Contohnya, bulan Ramadan bisa terjadi pada musim panas maupun musim dingin tergantung tahun. Hal ini menunjukkan fleksibilitas waktu dalam kalender Islam yang mencakup berbagai musim dan kondisi.

Kalender Masehi memiliki 365 atau 366 hari dalam setahun, sedangkan kalender Hijriyah memiliki 354 atau 355 hari.

Tantangan Ke Depan

Penggunaan kalender Hijriyah secara global seringkali menghadapi tantangan. Perbedaan metode rukyatul hilal dan hisab bisa menyebabkan perbedaan awal bulan antar negara. Contohnya, perbedaan hari Idul Fitri sering terjadi karena perbedaan pengamatan hilal di berbagai wilayah.

Beberapa organisasi Islam internasional telah mengusulkan penggunaan kalender Hijriyah global. Salah satu contohnya adalah kalender Hijriyah unifikatif berdasarkan hisab hakiki kontemporer. Organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Falakiyah NU, dan Muhammadiyah di Indonesia terus melakukan kajian agar ada kesepakatan bersama.

Kalender Hijriyah merupakan bagian integral dari kehidupan umat Islam. Ia tidak hanya berfungsi sebagai sistem penanggalan, tetapi juga sebagai pedoman ibadah. Dengan memahami sejarah, struktur, dan perhitungannya, umat Islam dapat lebih sadar akan pentingnya kalender ini. Upaya pelestarian dan standarisasi kalender Hijriyah menjadi tugas bersama umat Islam di seluruh dunia. *TeddyNs


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement