SURAU.CO – Dalam dunia yang semakin individualistik dan penuh hiruk-pikuk kepentingan, adab saling mengasihi dan menasihati bagai permata yang terabaikan. Padahal dalam khazanah klasik Islam, nilai ini ditegakkan sebagai salah satu pilar pencarian ilmu dan persaudaraan sejati.
Ta’limul Muta’allim Tariq at-Ta’allum merupakan karya agung dari Burhanuddin Az-Zarnuji, seorang ulama abad ke-6 Hijriyah yang hidup di kawasan Transoxiana, Asia Tengah. Beliau hidup dalam dunia pesantren awal, yang masih sangat kental dengan semangat adab, zuhud, dan cinta ilmu.
Kitab ini ditulis sebagai panduan praktis bagi para penuntut ilmu, terutama kalangan santri atau pelajar madrasah. Di dalamnya, Al-Zarnuji tidak hanya memberikan nasihat ilmiah, tapi juga menyusun strategi spiritual dan sosial agar seorang pelajar sukses lahir batin.
Kitab ini menjadi warisan monumental dalam tradisi pendidikan Islam klasik dan masih diajarkan di berbagai pesantren di Indonesia hingga hari ini. Isinya padat hikmah, penuh dengan dalil, kisah, dan petuah-petuah adab yang menyentuh hati.
Mengasihi Teman Seperjuangan Ilmu
Dalam Bab 9, Zarnuji membuka perihal pentingnya mawaddah dan ukhuwah dalam pergaulan sesama penuntut ilmu. Ia menulis:
وَيَنْبَغِي أَنْ يُحِبَّ لِصَاحِبِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ، وَيَكْرَهَ لَهُ مَا يَكْرَهُ لِنَفْسِهِ.
“Hendaknya seseorang mencintai untuk temannya apa yang ia cintai untuk dirinya, dan membenci untuk temannya apa yang ia benci untuk dirinya.”
Pesan ini begitu sederhana namun dalam. Imam Al-Zarnuji ingin menanamkan etika batin, bahwa teman seperjalanan dalam menuntut ilmu bukanlah kompetitor, tapi saudara. Maka jangan ada iri hati, saling menjatuhkan, atau dengki atas keberhasilan sahabatnya.
Dalam kehidupan santri atau mahasiswa hari ini, nilai ini bisa sangat relevan. Banyak konflik yang lahir bukan karena perbedaan pendapat, tapi karena ego dan nafsu merasa lebih hebat dari yang lain. Al-Zarnuji mengajak kita kembali menempatkan cinta dan empati sebagai fondasi kebersamaan.
Saling Menasihati dengan Lembut
Lebih lanjut, Zarnuji menegaskan pentingnya nashihah nasihat yang tulus, bukan celaan yang merendahkan:
وَإِذَا رَأَى مِنْهُ زَلَّةً، نَصَحَهُ فِي السِّرِّ، وَلَا يُظْهِرُ عَلَيْهِ خَطَأَهُ فِي الْجَمَاعَةِ.
“Jika ia melihat kesalahan dari temannya, maka hendaknya ia menasihatinya dengan diam-diam dan tidak mempermalukannya di hadapan orang banyak.”
Betapa halusnya adab ini. Saling menasihati itu ibarat menyapu debu di wajah sahabat harus pelan dan penuh kasih. Jika dilakukan di depan umum, bisa melukai. Tapi jika dilakukan dengan kelembutan, justru memperkuat ukhuwah.
Di era media sosial, budaya saling “menasihati” kerap menjelma jadi ajang saling membuka aib. Semangatnya bukan lagi ingin memperbaiki, tapi ingin membenamkan. Al-Zarnuji mengajarkan kita untuk mengutamakan kehormatan orang lain, bahkan saat mereka salah.
Menjaga Hati dari Kebencian
Imam Al-Zarnuji menutup bab ini dengan nasihat untuk menjaga hati agar tidak menyimpan kedengkian terhadap sesama pelajar:
وَلَا يَحْسُدُ أَصْحَابَهُ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يُفْسِدُ الدِّينَ، وَيُذْهِبُ الْإِيمَانَ.
“Janganlah seseorang iri hati kepada teman-temannya, karena iri itu merusak agama dan menghilangkan iman.”
Hasad atau iri hati adalah penyakit hati yang sering datang diam-diam. Ia bisa tumbuh dari pujian yang tak kita dapat, atau prestasi yang dicapai orang lain lebih dahulu. Zarnuji memperingatkan bahwa penyakit ini bukan hanya merusak hubungan sosial, tapi juga merusak hubungan kita dengan Allah.
Menjadi Sahabat yang Menguatkan
Bab ini menyuguhkan pelajaran yang mendalam tentang pentingnya merawat persaudaraan dalam belajar. Bukan hanya soal ilmu di kepala, tapi juga cinta di dada. Belajar sejatinya adalah proses kolektif: saling mengasihi, saling menasihati, dan saling menguatkan.
Mari kita tanyakan pada diri: Apakah hari ini aku telah menjadi sahabat belajar yang menguatkan, atau justru diam-diam menebar luka?
Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan yang hatinya bersih, lisannya santun, dan pergaulannya meneduhkan. Aamiin.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
