SURAU.CO. Anak Sholeh dan Sholehah. Anak sholeh adalah anak yang memiliki perilaku terpuji, akhlak yang baik, dan berbakti kepada orang tua serta agama. Istilah ini berasal dari bahasa Arab, “shalih” yang berarti laki-laki yang menegakkan hak dan kewajibannya, dan “shalihah” untuk perempuan dengan arti yang serupa. Anak yang sholeh menurut Al-Quran adalah anak yang berbakti kepada orang tua, taat beribadah, memiliki akhlak mulia, dan senantiasa mengajak kepada kebaikan. Mereka adalah anugerah bagi orang tua dan menjadi penyempurna kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Anak sholeh senantiasa menjalankan perintah agama dengan sungguh-sungguh, seperti sholat, puasa, dan ibadah lainnya. Mereka memiliki budi pekerti luhur, santun dalam berbicara dan bertindak, serta hormat kepada orang tua dan orang lain. Anak sholeh suka membantu sesama, berbagi, dan memiliki sifat murah hati. Mereka giat belajar dan mencari ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Anak sholeh selalu berusaha menyenangkan hati orang tua, membantu meringankan beban, dan mendoakan mereka.
Tujuan anak yang sholeh adalah menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik di dunia maupun di akhirat. Anak sholeh juga diharapkan dapat menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang tua, serta menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah orang tua meninggal dunia.
Anak saleh dalam Al-Quran adalah mereka yang beriman, berakhlak mulia, dan berbakti kepada orang tua. Mereka secara aktif menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan memberikan manfaat bagi orang lain. Anak saleh juga dikenal karena ketaatan dalam beribadah, akhlak yang baik, dan kesungguhan dalam menuntut ilmu.
Surat Ali ‘Imran Ayat 38
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Arab-Latin: Hunālika da’ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā`
Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
Ayat ini berisi doa Nabi Zakariya yang memohon kepada Allah untuk menganugerahkan keturunan yang baik (ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً, dzurriyyatan thayyibah). Ini menunjukkan pentingnya memohon kepada Allah agar diberikan anak yang saleh dan berbakti.
Surat Al-Furqan Ayat 74
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Arab-Latin: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā
Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Ayat ini berisi doa agar Allah menjadikan kita dan keturunan kita sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
Surat As-Saffat Ayat 100
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Arab-Latin: Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Ayat ini berisi doa Nabi Ibrahim yang memohon kepada Allah untuk menganugerahkan anak yang saleh (مِنَ الصّٰلِحِيْنَ, minash-shaalihiin).
Ciri-Ciri Anak Sholeh
Anak sholeh memiliki beberapa ciri utama, termasuk berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah, jujur, amanah, dan menyayangi sesama. Mereka juga memiliki kesadaran untuk menuntut ilmu, memahami pentingnya agama, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Anak sholeh memiliki budi pekerti yang baik, santun dalam berbicara, hormat kepada orang lain, dan berperilaku terpuji. Mereka menyayangi, menghormati, dan patuh kepada orang tua, serta selalu berusaha membahagiakan mereka. Anak sholeh selalu berkata benar dan dapat dipercaya dalam segala hal. Mereka tidak sombong, selalu bersikap rendah hati, dan tidak merendahkan orang lain. Anak sholeh memiliki sifat memaafkan kesalahan orang lain.
Anak sholeh rajin menjalankan ibadah wajib seperti shalat lima waktu, dan juga berupaya melakukan ibadah sunnah. Mereka memiliki pemahaman yang baik tentang ajaran agama dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak sholeh mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta meneladani sifat-sifat baik beliau. Mereka mencintai Al-Quran dan berusaha membacanya serta memahami kandungannya.
Anak sholeh menyayangi dan peduli terhadap sesama, termasuk keluarga, teman, dan orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak ragu untuk berbagi dengan orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Anak sholeh menghormati orang lain tanpa memandang status sosial atau perbedaan lainnya. Memiliki semangat belajar yang tinggi dan berusaha untuk terus menambah ilmu pengetahuan. Mereka berusaha menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kebaikan dan kemaslahatan.
Anak Sholeh Menjadi Kebahagian Orang Tua dan Keluarga
Anak sholeh menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang tua di dunia dan akhirat. Doa anak sholeh sangat mustajab dan dapat memberikan manfaat bagi orang tua, bahkan setelah mereka meninggal dunia. Anak sholeh diharapkan dapat menjadi penerus generasi yang baik dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku, ibadah, dan akhlak. Mendidik anak dengan penuh kasih sayang, kesabaran, dan pemahaman. Bekali anak dengan ilmu agama sejak dini agar mereka memiliki landasan yang kuat dalam menjalani hidup. Berdoa agar anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, serta selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Dengan mendidik anak sholeh, orang tua telah memberikan bekal yang berharga bagi anak-anak mereka untuk mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.