Kesehatan
Beranda » Berita » Lebih dari Sekadar Sikat Gigi: Mengenal Keutamaan Siwak

Lebih dari Sekadar Sikat Gigi: Mengenal Keutamaan Siwak

Keutamaan Bersiwak

SURAU.CO – Kebersihan mulut adalah bagian dari fitrah manusia. Dalam Islam, kebersihan memiliki dua nilai sekaligus, yaitu kesehatan dan ibadah. Jauh sebelum dunia mengenal sikat gigi, Rasulullah ﷺ telah mengenalkan alat pembersih mulut yang luar biasa bernama siwak. Menggunakan siwak bukanlah aktivitas biasa. Ia adalah sunnah yang sangat ditekankan, penuh dengan keberkahan dan keutamaan.

Siwak, atau miswak, berasal dari dahan atau akar pohon Arak (Salvadora persica). Ujungnya yang berserat lembut sangat efektif membersihkan gigi, gusi, dan lidah. Akan tetapi, keistimewaan siwak tidak hanya terletak pada fisiknya. Nilai siwak menjadi agung karena Nabi Muhammad ﷺ sangat mencintai praktik ini. Beliau senantiasa mengamalkannya dan mendorong umatnya untuk melakukan hal yang sama.

Kedudukan Siwak: Sunnah yang Sangat Dianjurkan

Hukum bersiwak dalam fiqih adalah Sunnah Mu’akkadah. Artinya, sunnah ini mendapatkan penekanan yang sangat kuat. Rasulullah ﷺ sering kali membicarakan siwak. Beliau menjadikan siwak sebagai sarana untuk meraih dua hal mulia. Pertama, ia membersihkan mulut. Kedua, ia mendatangkan ridha Allah. Hal ini beliau tegaskan dalam sebuah hadis:

السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

“Siwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhai oleh Allah.” (HR. An-Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya shahih).

Ubi Jalar, Superfood yang Kaya Manfaat

Hadis ini menunjukkan dua manfaat besar siwak. Ia membersihkan mulut dari sisa makanan dan bau tak sedap. Selain itu, aktivitas sederhana ini mampu mendatangkan keridhaan dari Allah SWT.

Nabi bahkan pernah berpikir untuk mewajibkan siwak. Namun, beliau mengurungkannya karena khawatir memberatkan umatnya. Beliau bersabda:

لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap kali shalat.” (HR. Bukhari & Muslim).

Ungkapan “seandainya tidak memberatkan” menunjukkan betapa besar keinginan Nabi agar kita mengamalkan sunnah ini.

Kopi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui: Antara Kenikmatan dan Amanah Menjaga Kehidupan

Waktu Terbaik untuk Menggunakan Siwak

Anda bisa bersiwak kapan saja. Namun, ada beberapa waktu yang lebih utama untuk mengamalkannya. Waktu-waktu ini mencontoh langsung kebiasaan Rasulullah ﷺ.

  1. Sebelum Melaksanakan Shalat
    Waktu ini menjadi yang paling utama. Bersiwak akan menyempurnakan kebersihan diri kita saat menghadap Sang Pencipta.

  2. Ketika Bangun dari Tidur
    Saat bangun tidur, aroma mulut sering kali berubah. Nabi pun terbiasa bersiwak ketika beliau bangun di malam hari untuk shalat.

  3. Sebelum Membaca Al-Qur’an
    Membersihkan mulut sebelum melantunkan ayat suci merupakan bentuk adab dan penghormatan kita terhadap kalam Allah.

  4. Saat Bau Mulut Mulai Berubah
    Jika napas terasa kurang segar, siwak adalah solusi cepat dan efektif untuk menyegarkannya kembali.

    Nikmat Kesehatan: Karunia Besar yang Sering Diremehkan

  5. Ketika Hendak Masuk Rumah
    Nabi memiliki kebiasaan bersiwak terlebih dahulu saat pulang ke rumah, sebelum beliau bertemu dengan keluarganya.

Manfaat Siwak Menurut Sains Modern

Keajaiban siwak tidak berhenti pada dalil agama. Penelitian ilmiah modern turut membuktikan manfaat kayu Arak. Kandungan alaminya bekerja sangat efektif, layaknya pasta gigi herbal. Berikut beberapa manfaatnya.

  1. Melawan Bakteri Secara Alami
    Siwak mengandung saponin dan tanin. Kedua zat ini terbukti mampu membunuh bakteri penyebab gigi berlubang.
  2. Mencegah Pembentukan Plak
    Kandungan silika di dalamnya berfungsi sebagai pembersih yang lembut. Zat ini efektif menghilangkan noda tanpa merusak lapisan email gigi.
  3. Menjaga Kesehatan Gusi
    Serat lembutnya dapat memijat gusi dengan baik. Pijatan ini akan melancarkan peredaran darah sehingga gusi lebih sehat.
  4. Memberikan Napas Segar
    Selain itu, minyak atsiri alami dalam siwak memberikan aroma segar yang khas pada mulut Anda.

Mari Menghidupkan Sunnah 

Pada intinya, menggunakan siwak adalah wujud ittiba. Artinya, kita berupaya meneladani jejak langkah Rasulullah ﷺ. Amalan ini sangat ringan, murah, dan mudah kita lakukan, namun sarat dengan pahala. Dengan bersiwak, kita tidak hanya menjaga kesehatan mulut. Lebih dari itu, kita sedang menghidupkan sunnah Nabi dan meraih cinta dari Allah SWT. Mari kita jadikan siwak sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita sebagai muslim.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement