Kesehatan
Beranda » Berita » Kesemutan: Gejala Biasa atau Pertanda Penyakit Serius yang Perlu Diwaspadai?

Kesemutan: Gejala Biasa atau Pertanda Penyakit Serius yang Perlu Diwaspadai?

Waspadai Kesemutan

SURAU.CO – Kita semua tentu pernah mengalami kesemutan. Sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum atau mati rasa ini sering kali kita anggap sepele. Biasanya, gejala ini muncul akibat posisi tubuh yang menekan saraf, misalnya saat duduk bersila terlalu lama. Namun, Anda perlu waspada jika kesemutan terjadi terus-menerus tanpa sebab yang jelas.

Jangan pernah mengabaikan kondisi tersebut. Kesemutan yang berulang, atau dalam istilah medis disebut parestesia, bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Gejala ini dapat menjadi jendela untuk melihat gangguan pada sistem saraf atau pembuluh darah. Oleh karena itu, mari kita kenali perbedaan antara kesemutan biasa dan kesemutan yang menjadi pertanda penyakit.

Mengapa Kesemutan Bisa Terjadi?

Pada dasarnya, kesemutan muncul ketika aliran sinyal saraf terganggu. Saraf tepi, yang tersebar di seluruh tubuh di luar otak, sangat sensitif terhadap tekanan. Ketika saraf ini tertekan, alirannya menjadi tidak lancar. Akibatnya, sinyal yang saraf kirimkan ke otak menjadi kacau. Otak kemudian menerjemahkan kekacauan sinyal ini sebagai sensasi kebas, geli, atau seperti ditusuk-tusuk jarum. Setelah tekanan hilang, aliran darah dan sinyal saraf pun kembali normal, sehingga sensasi kesemutan mereda.

Membedakan Kesemutan Biasa dan yang Perlu Diwaspadai

Sangat penting untuk bisa membedakan keduanya. Kesemutan biasa bersifat sementara dan penyebabnya jelas, yaitu akibat tekanan fisik. Sebaliknya, Anda harus waspada jika kesemutan memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Berlangsung lama atau sering kambuh.
  2. Muncul tanpa ada tekanan fisik sebelumnya.
  3. Terasa semakin parah dari waktu ke waktu.
  4. Menyebar dari satu area ke area tubuh lain.

Kesemutan dengan ciri-ciri di atas bisa menandakan adanya kerusakan atau iritasi permanen pada saraf.

Ubi Jalar, Superfood yang Kaya Manfaat

Berbagai Penyakit di Balik Gejala Kesemutan

Kesemutan yang persisten sering kali menjadi gejala dari kondisi medis lain yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyakit yang perlu Anda waspadai.

1. Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat merusak pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada saraf. Kondisi ini disebut neuropati diabetik. Gejala awalnya sering kali berupa kesemutan atau mati rasa di ujung jari kaki dan tangan, yang perlahan-lahan menjalar ke atas.

2. Stroke

Anda harus segera mencari pertolongan medis jika kesemutan muncul secara tiba-tiba dan hanya pada satu sisi tubuh. Gejala ini bisa menjadi tanda awal stroke. Stroke memutus pasokan darah ke otak, sehingga merusak bagian otak yang mengontrol sensasi. Gejala penyertanya meliputi wajah terkulai, lengan terasa lemas, dan bicara menjadi pelo.

3. Saraf Terjepit

Kondisi ini terjadi ketika bantalan di antara ruas tulang belakang menonjol dan menekan akar saraf. Jika terjadi di area pinggang, tekanan ini menyebabkan kesemutan dan nyeri yang menjalar hingga ke kaki. Sementara itu, jika saraf terjepit di leher, gejalanya akan terasa di bahu, lengan, dan tangan.

4. Kekurangan Vitamin Neurotropik

Sistem saraf kita membutuhkan vitamin B1, B6, dan B12 untuk berfungsi optimal. Kekurangan vitamin-vitamin ini dapat merusak selubung pelindung saraf. Akibatnya, timbul gejala kesemutan, kelemahan otot, dan gangguan keseimbangan.

Kopi Bagi Ibu Hamil dan Menyusui: Antara Kenikmatan dan Amanah Menjaga Kehidupan

5. Gangguan Fungsi Ginjal

Ginjal yang sehat menyaring racun dari dalam darah. Ketika fungsi ginjal terganggu, racun dapat menumpuk dan merusak jaringan saraf. Kondisi inilah yang kemudian memicu gejala kesemutan, kram, dan kelemahan pada kaki serta tangan.

Kapan Anda Harus Menemui Dokter?

Jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kesemutan dengan kondisi berikut:

  1. Terjadi terus-menerus tanpa penyebab yang jelas.
  2. Disertai rasa nyeri, muncul ruam, atau otot terasa lemah.
  3. Muncul tiba-tiba dan terasa berat di satu sisi tubuh.
  4. Membuat Anda sulit berjalan atau menggerakkan anggota tubuh.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab pasti dari kesemutan yang Anda alami. Melalui deteksi dini, penanganan dapat dilakukan lebih cepat untuk mencegah komplikasi yang lebih parah di kemudian hari.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement