SURAU.CO – Mendidik anak merupakan amanah besar bagi setiap orang tua. Oleh karena itu, menanamkan kecintaan kepada Allah SWT sejak dini menjadi pondasi yang sangat krusial. Salah satu cara termudah untuk memulainya adalah dengan membiasakan anak mengucap Bismillah. Meskipun singkat, kalimat “Dengan menyebut nama Allah” ini memiliki makna yang sangat mendalam. Melalui kalimat ini, kita mengajarkan anak untuk memulai segala sesuatu dengan niat tulus dan memohon berkah dari-Nya.
Tentu saja, proses ini memerlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua. Sebab, anak-anak pada dasarnya adalah peniru yang andal. Akibatnya, peran orang tua sebagai teladan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menanamkan kebiasaan baik ini. Ketika anak melihat orang tuanya selalu mengucap Bismillah, ia pun secara alami akan mengikuti jejak tersebut.
Mengapa Lafal Bismillah Begitu Penting?
Mengucapkan Bismillah sejatinya bukan sekadar ritual tanpa makna. Kalimat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan harus berlandaskan niat karena Allah. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya memulai segala sesuatu dengan nama Allah untuk mengundang keberkahan. Selain itu, amalan ini juga berfungsi sebagai perisai dari gangguan setan.
Dalam sebuah hadis yang sangat terkenal, Rasulullah SAW menasihati seorang anak kecil bernama Umar bin Abi Salamah.
“Wahai anakku, sebutlah nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, nasihat sederhana ini menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan adab, bahkan dalam urusan makan. Saat kita membiasakan anak mengucap Bismillah, kita tidak hanya mengajarkan sunnah. Sebaliknya, kita juga secara aktif membangun kesadaran ilahiah di dalam jiwa mereka sejak usia belia.
Langkah Praktis Menanamkan Kebiasaan Mengucap Bismillah
Membangun kebiasaan baik pada anak memerlukan pendekatan yang tepat dan penuh kasih. Anda tidak bisa hanya menyuruh. Justru, Anda harus melibatkan mereka secara aktif dan menyenangkan. Berikut ini beberapa cara efektif yang bisa orang tua coba terapkan di rumah.
1. Jadilah Teladan Utama (Keteladanan)
Keteladanan merupakan kunci yang paling fundamental. Orang tua perlu mengucapkan Bismillah dengan suara yang jelas setiap kali akan memulai aktivitas. Contohnya, sebelum menyalakan kendaraan, sebelum mulai bekerja, dan terutama saat berada di meja makan. Hasilnya, anak akan merekam kebiasaan ini melalui penglihatan dan pendengarannya.
2. Mulai dari Kegiatan Harian yang Rutin
Anda bisa fokus pada aktivitas yang anak lakukan setiap hari. Momen seperti makan, minum, memakai baju, belajar, atau sebelum tidur menjadi waktu yang sangat tepat. Dengan begitu, anak akan lebih mudah mengingat lafal Bismillah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas tersebut.
3. Gunakan Pengingat yang Lembut
Apabila anak lupa, Anda bisa mengingatkannya dengan cara yang lembut. Hindari membentak atau memarahinya. Alih-alih memarahi, Anda bisa bertanya, “Sayang, sepertinya ada yang lupa diucapkan sebelum minum?” Cara ini mendorong anak untuk berpikir dan mengingatnya sendiri.
4. Ceritakan Manfaat dan Kisah Menarik
Anak-anak sangat menyukai cerita. Karena itu, Anda bisa menceritakan kisah sederhana tentang bagaimana Bismillah membuat makanan menjadi lebih berkah. Anda juga bisa menjelaskan bahwa setan tidak bisa ikut makan bersama kita jika kita membacanya. Pendekatan naratif ini terbukti jauh lebih efektif daripada perintah langsung.
5. Berikan Apresiasi dan Pujian
Ketika anak berhasil mengingat untuk mengucap Bismillah tanpa diingatkan, berikan ia pujian tulus. Sebagai contoh, ucapan “Masya Allah, anak pintar! Hebat sudah ingat baca Bismillah sendiri,” akan membuatnya merasa dihargai. Selanjutnya, ia akan lebih termotivasi untuk terus melakukannya.
Dampak Jangka Panjang yang Luar Biasa
Membiasakan anak mengucap Bismillah pada dasarnya adalah investasi jangka panjang untuk akhlak dan imannya. Kebiasaan ini secara aktif membentuk karakter anak agar selalu bergantung kepada Allah. Lambat laun, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang sadar bahwa setiap nikmat berasal dari-Nya.
Pada akhirnya, tujuan kita adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kuat secara spiritual. Semua itu bermula dari hal-hal kecil dan sederhana, seperti sebuah kalimat penuh berkah: Bismillahirrahmanirrahim.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
