SURAU.CO – Islam adalah agama yang sempurna. Agama ini mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari urusan besar kenegaraan hingga hal-hal yang tampak sepele. Sebagai contoh, Islam memberikan tuntunan mengenai adab berjalan, duduk, dan bicara. Semua ini bertujuan agar seorang muslim memiliki akhlak mulia. Dengan demikian, setiap gerak-geriknya akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Akhlak yang baik adalah cerminan dari keimanan seseorang. Bahkan, Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Oleh karena itu, memperhatikan etika dalam aktivitas harian menjadi sangat penting. Mari kita dalami bersama bagaimana Islam menuntun kita dalam berjalan, duduk, dan berbicara secara santun dan terpuji.
1. Adab Berjalan: Langkah Penuh Tawadhu
Cara seseorang berjalan dapat menunjukkan kepribadiannya. Islam mengajarkan umatnya untuk berjalan dengan sikap rendah hati atau tawadhu. Sikap ini menjauhkan kita dari kesombongan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Ayat ini menjadi dasar utama dalam etika berjalan seorang muslim. Berikut adalah beberapa poin pentingnya:
-
Berjalan dengan Tenang. Hindari berjalan terlalu cepat seperti tergesa-gesa. Namun, jangan pula berjalan terlalu lambat hingga terlihat malas. Berjalanlah dengan wajar dan tenang.
-
Menundukkan Pandangan. Seorang muslim hendaknya menjaga pandangannya dari hal-hal yang tidak halal. Menundukkan pandangan juga merupakan bentuk rasa malu yang terpuji.
-
Tidak Berjalan dengan Sombong. Hindari berjalan sambil membusungkan dada atau mengangkat kepala karena angkuh. Sikap ini sangat dibenci oleh Allah SWT.
-
Menyingkirkan Rintangan. Jika Anda menemukan duri, batu, atau penghalang lain di jalan, singkirkanlah. Perbuatan sederhana ini terhitung sebagai sedekah dan menunjukkan kepedulian.
-
Memberi Salam. Ketika berpapasan dengan sesama muslim, ucapkanlah salam. Ini akan mempererat tali persaudaraan dan menyebarkan kedamaian.
2. Adab Duduk: Menjaga Kenyamanan dan Kehormatan
Selanjutnya, mari kita bahas tentang adab duduk. Duduk adalah aktivitas yang sering kita lakukan, baik saat sendiri maupun bersama orang lain. Islam pun memberikan panduan agar cara duduk kita membawa kebaikan.
Rasulullah SAW sangat memperhatikan posisi duduk yang baik. Beliau melarang seseorang duduk di antara tempat yang panas dan teduh. Hal ini menunjukkan betapa detailnya ajaran Islam. Berikut beberapa adab saat duduk yang perlu kita amalkan:
-
Pilih Tempat yang Layak. Hindari duduk di tempat yang dapat mengganggu orang lain. Misalnya, di tengah jalan atau di depan pintu masuk.
-
Jangan Memisahkan Dua Orang. Apabila Anda datang ke sebuah majelis, jangan duduk di antara dua orang yang sudah duduk berdampingan tanpa meminta izin mereka terlebih dahulu.
-
Memberi Kelapangan. Jika ada orang baru yang datang ke sebuah perkumpulan, berilah sedikit ruang agar ia bisa duduk. Sikap ini menunjukkan kemuliaan hati.
-
Mengingat Allah (Dzikir). Jadikan waktu duduk Anda lebih bermakna dengan berdzikir. Jangan biarkan sebuah majelis berakhir tanpa menyebut nama Allah, karena majelis seperti itu akan menjadi penyesalan.
-
Menjaga Aurat. Terutama bagi perempuan, pastikan posisi duduk Anda tetap menjaga aurat tertutup dengan sempurna. Hindari posisi yang tidak sopan.
3. Adab Bicara: Lisan yang Menjaga atau Menghancurkan
Lisan adalah organ tubuh yang sangat istimewa. Dengan lisan, seseorang bisa masuk surga karena ucapan baiknya. Sebaliknya, ia juga bisa terjerumus ke neraka karena ucapan buruknya. Oleh karena itu, menjaga lisan menjadi bagian krusial dari adab berjalan, duduk, dan bicara.
Rasulullah SAW memberikan nasihat emas terkait hal ini. Beliau bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini adalah pedoman utama dalam berkomunikasi. Berikut rincian adab berbicara yang baik:
-
Berkata Jujur. Jauhi kebohongan dalam bentuk apapun, bahkan dalam bercanda. Kejujuran akan membawa ketenangan dan keberkahan.
-
Berbicara dengan Lembut. Gunakan nada suara yang sopan dan tidak tinggi. Hindari membentak atau berbicara dengan kasar kepada siapapun.
-
Hindari Ghibah dan Adu Domba. Jangan membicarakan keburukan orang lain (ghibah). Selain itu, jangan pula menyebarkan berita untuk mengadu domba (namimah). Keduanya adalah dosa besar.
-
Menjadi Pendengar yang Baik. Saat orang lain berbicara, dengarkan dengan saksama. Jangan memotong pembicaraannya sebelum ia selesai.
-
Berpikir Sebelum Berucap. Pertimbangkan baik dan buruknya sebuah ucapan sebelum melontarkannya. Jika tidak ada manfaatnya, maka diam adalah pilihan yang lebih bijak.
Kesimpulan
Pada akhirnya, mengamalkan adab berjalan, duduk, dan bicara adalah wujud nyata dari keimanan kita. Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual, tetapi juga membentuk kepribadian mulia dalam setiap gerak-gerik. Dengan mempraktikkan etika ini, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, tetapi juga meninggikan derajat kita di hadapan Allah SWT. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
