“Pasti Ada Jalan Keluar” (Refleksi Iman dalam Menghadapi Ujian Hidup.
Ketika hidup terasa sempit, ketika jalan di depan seolah tertutup rapat, dan ketika hati mulai goyah oleh cobaan yang tak kunjung usai — ingatlah satu kalimat penuh harapan: “Pasti ada jalan keluar.”
Kalimat ini bukan sekadar ungkapan optimisme kosong. Ia adalah pancaran dari keyakinan seorang mukmin kepada janji Allah:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)
Iman: Fondasi Keyakinan akan Jalan Keluar
Bagi seorang beriman, tidak ada istilah jalan buntu. Karena kita tahu bahwa segala sesuatu yang menimpa bukanlah tanpa makna. Musibah adalah ujian. Ujian adalah tanda cinta dari Allah kepada hamba-Nya.
> Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.” (HR. Tirmidzi)
Dengan iman, seseorang tidak hanya bertahan dalam ujian, tapi juga tumbuh dan menemukan jalan keluar yang penuh keberkahan.
Kesabaran dan Doa: Kunci Membuka Jalan
Jalan keluar seringkali bukan dibuka dengan kekuatan fisik, tetapi dengan kesabaran dan doa yang tulus. Sebagaimana Nabi Yunus ‘alaihis salam, ketika ia berada dalam perut ikan, dalam gelapnya malam, dan dalam keputusasaan dunia, ia tak berserah selain kepada Allah:
> “Laa ilaaha illa Anta, Subhaanaka, inni kuntu minaz-zhalimiin.” (Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.) (QS. Al-Anbiya: 87)
Dengan doa inilah, Allah menyelamatkan Yunus, dan itulah bukti bahwa siapa pun yang bersungguh-sungguh memohon kepada Allah, akan dibukakan pintu keluar.
Ikhtiar dan Tawakal: Menjemput Jalan Allah
Jalan keluar bukan hanya ditunggu, tapi juga dijemput. Dalam Islam, tidak cukup hanya berharap. Harus ada usaha sungguh-sungguh (ikhtiar) dan setelah itu, berserah diri dengan tawakal.
> “Bertawakallah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.”
(QS. Ali Imran: 159)
Allah memberi jalan keluar bukan hanya kepada yang berdoa, tapi juga kepada yang bergerak dan berusaha, meski tertatih.
Janji Allah Tidak Pernah Ingkar
Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ketika Dia berkata bahwa “setiap kesulitan ada kemudahan”, maka itu pasti terjadi. Bukan satu, bahkan dua kali Allah menegaskan hal itu dalam surat Al-Insyirah. Artinya: kesulitan tidak datang sendirian, tapi selalu ditemani oleh jalan keluar.
> “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Thalaq: 2–3)
Ayat ini menenangkan hati setiap orang yang berada dalam krisis: Takwa adalah pintu jalan keluar. Bukan hanya solusi, tapi juga rezeki yang tak disangka.
Jalan Allah Tak Selalu Seperti Jalan Kita
Seringkali manusia mengharapkan solusi cepat. Tapi Allah, dengan kasih sayang-Nya, justru mengajarkan sabar dan ketekunan terlebih dahulu. Karena seringkali proses menemukan jalan keluar itulah yang membuat kita menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih dekat dengan-Nya.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Jangan Pernah Putus Asa
Yang membinasakan bukan masalahnya, tapi putus asa dari rahmat Allah. Seorang mukmin tidak pernah menyerah. Sekalipun air mata sudah mengering, hati tetap bertaut pada harapan: Rahmat Allah lebih besar daripada seluruh kesulitan yang kita hadapi.
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.”
(QS. Yusuf: 87)
Penutup: Bersama Allah, Pasti Ada Jalan
Hidup ini seperti terowongan. Kadang gelap, panjang, dan menyesakkan. Tapi teruslah melangkah. Jangan berhenti. Karena ujung terowongan itu adalah cahaya — yang disediakan oleh Allah bagi siapa saja yang bersabar, berdoa, dan berserah kepada-Nya.
Maka, bila hari ini engkau merasa sempit, berat, atau putus asa, katakan pada dirimu sendiri:
> “Pasti ada jalan keluar. Karena Allah bersamaku.” (Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
