Kisah
Beranda » Berita » Sesal Setelah Ajal: Cerita dari Alam Barzakh

Sesal Setelah Ajal: Cerita dari Alam Barzakh

Gambar Ilustrasi Alam barzakh
Gambar Ilustrasi Alam barzakh

SURAU.COSesal setelah ajal adalah kenyataan yang sering dijelaskan dalam banyak nash Islam, khususnya tentang alam barzakh. Frasa sesal setelah ajal mengingatkan pentingnya bersiap sebelum ruh meninggalkan jasad dan memasuki alam barzakh — fase awal dari kehidupan akhirat yang tak bisa diulang. Penyesalan itu bukan sekadar emosi, tetapi akibat nyata dari kelalaian selama hidup di dunia.

Hakikat Alam Barzakh dan Penyesalan Manusia

Alam barzakh merupakan tempat ruh tinggal setelah kematian hingga hari kebangkitan. Di sanalah sesal setelah ajal muncul, saat tak ada lagi kesempatan menambah amal atau bertaubat. Dalam surat Al-Mu’minun: 99–100, Allah menggambarkan seseorang yang memohon untuk kembali ke dunia:

“…Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan…”

Namun, penyesalan itu datang terlambat. Permintaan mereka ditolak, sebab waktunya sudah habis. Ini menjadi peringatan agar manusia tidak menunda amal saleh.

Kisah Ibrah tentang Penyesalan dan Alam Barzakh

Beberapa ulama seperti Imam Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim menuliskan kisah tentang ruh yang menyesal. Salah satunya, seorang pemuda yang gemar berbuat dosa namun terus menunda taubat. Ketika maut datang, ia berteriak ketakutan karena malaikat tak lagi membawa rahmat. Wajah yang ia lihat adalah murka, bukan kedamaian.

Pasca Wafatnya Rasulullah: Sikap Abu Bakar Menghadapi Kemurtadan

Kisah ini bukan fiksi belaka. Banyak pengalaman tidak langsung — seperti cerita ruhiyah atau kesaksian dari orang-orang saleh — yang menggambarkan kepedihan setelah mati. Bahkan dalam dunia medis, beberapa near-death experience (pengalaman mendekati kematian) juga menyinggung rasa sesal mendalam dan kilasan amal kehidupan.

Peringatan Rasulullah tentang Azab Kubur dan Penyesalan

Rasulullah SAW berulang kali memperingatkan soal kehidupan setelah mati. Dalam hadits riwayat Ahmad, beliau bersabda:

“Kubur adalah awal dari tempat tinggal akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka setelahnya lebih mudah. Jika tidak selamat darinya, maka setelahnya lebih berat.”

Hadits ini mengajarkan bahwa kubur bukan sekadar ruang sempit, tetapi gerbang awal menuju surga atau neraka. Siapa yang lalai selama hidup akan merasakan sesal setelah ajal. Maka, tak layak menunda ibadah atau merasa masih punya waktu panjang.

Kesempatan Taubat Masih Terbuka Lebar

Sebelum ruh mencapai tenggorokan, semua masih bisa diperbaiki. Kita belum masuk alam barzakh, maka kesempatan masih terbuka. Islam sebagai agama rahmat membuka pintu taubat hingga akhir hayat.

Penaklukan Thabaristan (Bagian 2): Kemenangan di Era Umayyah

Mulailah dari sekarang: bersihkan hati, perbaiki shalat, tinggalkan maksiat, dan bangun amal jariyah. Sebagaimana firman Allah dalam Az-Zumar: 53:

“Katakanlah (Muhammad): Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah…”

Ayat ini memotivasi semua yang ingin kembali ke jalan Allah.

Cara Menghindari Penyesalan di Alam Barzakh

Berikut langkah nyata agar kita terhindar dari penyesalan di alam kubur:

  1. Jaga shalat lima waktu, karena itu amalan pertama yang akan ditanya.

    Penaklukan Thabaristan: Merebut Negeri Kapak Persia di Masa Utsmaniyah

  2. Perbanyak istighfar, sebab manusia mudah lalai.

  3. Bangun amal jariyah, seperti sedekah wakaf atau dukungan dakwah.

  4. Muliakan orang tua, karena ridha Allah bergantung pada ridha mereka.

  5. Tuliskan wasiat, sebagai bentuk tanggung jawab menuju akhirat.

Dengan menjalani hidup secara sadar dan istiqamah, kita bisa mencegah sesal setelah ajal.

Sesal setelah ajal adalah kenyataan yang tak bisa diperbaiki. Selama napas masih ada, manusia harus memanfaatkan waktu untuk bertaubat dan memperbanyak amal saleh. Alam barzakh bukan sekadar tempat persinggahan, melainkan awal dari kehidupan abadi yang menentukan nasib selanjutnya. Jangan tunggu esok jika hari ini bisa berubah.

Hidup di dunia hanyalah sementara. Jangan biarkan penyesalan menyambut kita di pintu kubur. Gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri, mendekat kepada Allah, dan menanam amal yang akan menjadi pelita di alam barzakh kelak. Saatnya kembali sebelum benar-benar terlambat. (Hen)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement