SURAU.CO.Zakat Adalah Kewajiban Bagi Umat Muslim. Umat Muslim harus menunaikan zakat sebagai kewajiban agama, sarana pembersihan harta, dan bantuan bagi sesama. Zakat memiliki peran penting dalam memperbaiki kondisi masyarakat, mengentaskan kemiskinan, yang pada akhirnya untuk menciptakan keadilan ekonomi.
Zakat berasal dari kata “zaka,” yang berarti bersih, suci, dan berkembang. Umat Muslim, dalam konteks agama, wajib mengeluarkan sebagian hartanya sebagai zakat untuk diberikan kepada yang berhak. Zakat bukan hanya sekadar sedekah tetapi Ibadah yang memiliki tujuan utama: membersihkan harta dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kewajiban zakat adalah perintah agama Islam yang mengharuskan umat Muslim yang mampu untuk mengeluarkan sebagian harta mereka untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan memiliki peran penting dalam membersihkan harta serta membantu sesama.
Dasar Hukum Zakat dalam Islam
Surat At-Taubah Ayat 103
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī’un ‘alīm
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Surat Al-Baqarah Ayat 43
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Arab-Latin: Wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta warka’ụ ma’ar-rāki’īn
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.
Hadis Rasulullah SAW tentang Zakat
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jenis-Jenis Zakat Menurut Syariat Islam
Syariat Islam menetapkan beberapa jenis zakat, yaitu:
- Zakat Fitrah
Setiap individu Muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah menjelang Idul Fitri. Tujuannya adalah untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa. - Zakat Mal
Muzakki (orang yang wajib zakat) mengeluarkan zakat mal dari harta kekayaan, seperti uang, emas, perak, atau hasil pertanian, apabila harta tersebut telah mencapai nisab dan disimpan selama satu tahun penuh. - Zakat Profesi
Seseorang mengeluarkan zakat profesi dari penghasilan atau upah yang diterimanya dari pekerjaan. Selanjutnya orang yang berkewajiban menunaikan zakat profesi menghitungnya dari pendapatan tahunan setelah dikurangi kebutuhan pokok.
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal terlihat dari waktu kewajiban serta bentuk pembayarannya:
- Kewajiban Waktu : Muslimin wajib menunaikan zakat fitrah pada bulan Ramadan, tepat sebelum Idul Fitri. Sebaliknya, mereka mengeluarkan zakat mal setiap tahun setelah harta mencapai nisab dan telah melewati haul.
- Besaran dan Bentuk Pembayaran : Zakat fitrah ditetapkan berdasarkan bahan makanan pokok seperti beras atau uang senilai tertentu. Disi lain zakat mal dihitung sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki.
Manfaat Zakat
Bagi Individu :
- Membersihkan Harta
Zakat memiliki fungsi utama untuk membersihkan harta. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat, seseorang dapat membersihkan hartanya dari unsur-unsur yang haram atau tidak berkah. - Mendekatkan Diri Kepada Allah
Menunaikan zakat mendekatkan seseorang kepada Allah. Zakat adalah bentuk ketaatan yang akan mendapatkan balasan pahala yang besar dari Allah SWT.
Bagi Masyarakat :
- Mengentaskan Kemiskinan
Zakat mempunyai dampak sosial yang luar biasa, seperti salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan. Pembagian zakat secara langsung memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terutama di masa sulit. - Mengurangi Kesenjangan Ekonomi
Selain itu, zakat juga berperan dalam mengurangi ketidakseimbangan perekonomian antara si kaya dan si miskin. Dengan mendistribusikan kekayaan kepada yang berhak, pada akhirnya zakat menciptakan keadilan sosial di masyarakat.
Cara Menghitung Zakat
- Zakat Fitrah
Pihak yang membayarkan zakat fitrah menghitung jumlahnya berdasarkan jumlah anggota keluarga dan jenis bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi. Selanjutnya, besaran zakat disesuaikan dengan harga bahan makanan pokok yang berlaku. - Zakat Mal
Orang yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan dimiliki selama satu tahun, akhirnya wajib mengeluarkan zakat mal sebesar 2,5% dari total hartanya.
Kriteria Penerima Zakat (Mustahik)
Delapan Golongan Penerima Zakat
Syariat Islam menetapkan delapan golongan yang disebut mustahik sebagai penerima zakat. Mereka itu adalah: fakir, miskin, amil, mualaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang yang berutang), fisabilillah (pejuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).
Prioritas dalam Distribusi Zakat
Pengelola zakat harus memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan secara keseluruhan, terutama yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok. Dengan demikian Pemerintah memprioritaskan fakir dan miskin untuk menerima zakat agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk merayakan hari raya
(Budi S: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
