HADITS FADHILAH TAFSIR AL QURAN DAN AHLUL QURAN.
Ulama-ulama kita berkata’ Adapun hadits tantang fadhilah tafsir yang berasal dari para sahabat dan tabi’in, di antaranya adalah: bahwasanya Ali bin Abi Thalib menyebutkan nama Jabir bin Abdullah dan menyatakan bahwa dia adalah orang yang berilmu. Lantas, seseorang berkata kepadanya,
‘Tamengmu telah dibuat. Kamu menyatakan bahwa Jabir adalah orang yang berilmu, bagaimana dengan dirimu, bagaimana dengan dirimu?’ Ali menjawab, ‘(Karena) dia (Jabir) mengetahui penafsiran firman Allah:
“Sesungguhnva yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Qur’an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. (Qs. Al Qashash [28]:85).”
Mengetahui Al-Qur’an: Mahkluk Yang Paling Dicintai Allah
Mujtahid berkata “Makhluk yang paling Allah cintai di antara mereka adalah yang paling mengetahui apa yang Dia turunkan (AI Qur’an).”
Al Hasan berkata “Demi Allah tidaklah Allah menurunkan sebuah ayat melainkan Dia sangat ingin ayat yang telah diturunkan tersebut diketahui dan dimengerti apa yang dimaksud di dalamnya”.
Asy-Sya’bi berkata “Masruq pergi ke kota Bashrah untuk mengetahui penafsiran satu ayat.” Lalu ada seseorang berkata kepada Masruq, “sesungguhnya orang yang dapat menafsirkan ayat tersebut telah pergi ke Syam.” Masruq pun bersiap-siap untuk pergi ke kota Syam agar dia dapat mengetahui penafsiran ayat tersebut.”
Ikrimah berkata mengenai firman Allah:
“Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Qs. An-Nisaa’ [4] : 100).
Pria yang pergi dari rumahnya untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, yang disebutkan pada ayat di atas, dia pergi selama empat belas tahun untuk mendapatkan apa yang dia mau. Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa orang itu adalah Dhamrah bin Hubaib. Penjelasan akan hal ini akan dijelaskan selanjutnya.
Perumpamaan Tidak Memahami Al-Qur’an
Ibnu Abbas berkata, “Aku tinggal bersama (Umar) selama dua tahun karena aku ingin bertanya kepada Umar mengenai dua orang wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah. Tidak ada yang menghalangiku untuk bertanya kepada beliau selain kewibawaan beliau. Lantas aku pun bertanya kepada
Umar, ‘Dia adalah Hafshah dan Aisyah.”‘ Iyas bin Muawiyatr berkata, ” Perumpamaan orang-orang yang membaca Al Qur’an dan tidak memahami penafsirannya seperti suatu kaum yang datang sebuah kitab kepada mereka dari raja mereka di malam hari namun mereka tidak memiliki lampu. Maka mereka merasa ketakutan dan tidak dapat mengetahui apa yang terdapat di dalamnya. Sedangkan orang yang mengetahui tafsir Al Qur’an seperti seseorang yang datang membawa lampu kepada mereka hingga mereka dapat membaca apa yang terdapat dalam kitab tersebut.”
Penjelasan: Ikrimah mengatakan bahwa seseorang yang meninggalkan rumahnya dengan malu-malu untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya akan mendapatkan apa yang dia inginkan setelah empat belas tahun. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa pria tersebut pergi untuk mencari kehendak Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Amir Barad, orang tersebut adalah Dharmah bin Hubaib. Ibnu Abbas menceritakan bahwa dia tinggal bersama Umar selama dua tahun karena ingin bertanya kepada Umar tentang dua wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah. Tidak ada yang menghalanginya untuk bertanya kecuali kewibawaan Umar. Setelah itu, Ibnu Abbas bertanya kepada Umar dan Umar menjawab bahwa wanita tersebut adalah Hafsah dan Aisyah. Iyas bin Muawiyah memberikan perumpamaan tentang orang-orang yang membaca Al-Qur’an tanpa memahami tafsirnya, seperti suatu kaum yang diberi kitab oleh raja mereka tetapi mereka tidak memiliki lampu untuk membaca kitab tersebut. Mereka merasa takut dan tidak bisa memahami isinya. Namun, orang yang memahami tafsir Al-Qur’an seperti seseorang yang membawa lampu kepada mereka sehingga mereka bisa membaca dan memahami isi kitab tersebut. Al Qurthubi (Muh. Ibrahim-Mahmud Hamid)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
