Dalam ajaran Islam, akhlak tidak hanya mencerminkan hubungan manusia dengan sesamanya, tetapi juga mencerminkan hubungan manusia dengan seluruh ciptaan Allah, termasuk lingkungan hidup. Seorang muslim sejati tidak cukup menunjukkan kebaikan kepada sesama manusia. Ia juga harus memperlakukan pohon, hewan, udara, tanah, dan seluruh alam semesta dengan penuh kasih dan tanggung jawab.
Lingkungan: Amanah dari Allah
Allah ﷻ menciptakan bumi ini dalam keseimbangan yang sempurna. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“وخلقنا من الماء كل شيء حي”
“Dan Kami jadikan dari udara segala sesuatu yang hidup.”(QS. Al-Anbiya : 30)
Udara, air, tanah, dan tumbuhan menjadi unsur penting bagi keberlangsungan kehidupan. Allah telah menitipkan semua itu kepada manusia sebagai khalifah di bumi. Ketika Allah menjadikan manusia sebagai pemimpin di bumi, maka manusia wajib menjaga, merawat, dan tidak merusak ciptaan-Nya.
Namun, kenyataannya manusia justru sering melukai bumi. Mereka menebang hutan, mencemari sungai, membuang limbah sembarangan, dan pemborosan energi tanpa rasa bersalah. Semua tindakan ini memperlihatkan betapa manusia sering lalai terhadap tugas sucinya sebagai penjaga alam.
Allah mengingatkan dalam firman-Nya:
“ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس”
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia…” (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini menegaskan bahwa bencana seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, dan polusi tidak terjadi secara tiba-tiba. Bencana-bencana itu muncul sebagai akibat dari kelalaian manusia dalam menjaga alam.
Rasulullah: Teladan Cinta Alam
Rasulullah ﷺ memberi contoh nyata tentang akhlak mulia terhadap lingkungan. Beliau umat yang melarangnya menebang pohon sembarangan, menyiksa hewan, dan mencemari udara. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
“لا تسرف في الماء وإن كنت على نهر جار”
“Janganlah kamu menyia-nyiakan udara, meskipun kamu berada di sungai yang mengalir.”
(HR.Ahmad)
Saat penaklukan Makkah, Rasulullah bahkan melarang kekuatannya merusak tanaman dan membunuh hewan tanpa alasan yang benar.
Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya manusia.
Tanggung Jawab Spiritual dan Sosial
Menjaga lingkungan bukan sekedar tugas teknis atau wacana ilmiah. Dalam Islam, tindakan ini termasuk ibadah. Ketika kita menanam pohon, menghemat listrik, membuang sampah pada tempatnya, atau menjaga udara dari polusi, semua itu bernilai pahala jika kita melakukannya karena Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“ما من مسلم يغرس غرساً أو يزرع زرعاً فيأكل منه طير أو إنسان أو بهيمة إلا كان له به صدقة”
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, atau menabur benih, lalu burung, manusia, atau binatang berseliweran, kecuali itu menjadi sedekah baginya.” (HR.Muslim)
Bayangkan, satu pohon yang kita tanam hari ini bisa menjadi ladang amal jariyah selama bertahun-tahun.
Selain tanggung jawab spiritual, seorang muslim juga harus menunaikan tanggung jawab sosialnya. Ketika manusia merusak lingkungan, masyarakat kecillah yang paling terdampak. Tanah longsor melanda rumah petani, banjir merendam perkampungan warga miskin, dan polusi udara yang merusak kesehatan anak-anak. Dengan menjaga lingkungan, kita sesungguhnya mencegah penderitaan sesama manusia.
Langkah Nyata Seorang Muslim
Apa yang bisa kita lakukan sebagai muslim untuk menjaga lingkungan? Berikut beberapa akhlak dan tindakan nyata yang bisa diamalkan:
- Menanam dan merawat pohon.
Setiap pohon memberi oksigen dan menahan air hujan. Menanam satu pohon berarti memberi kehidupan - Menghemat energi dan udara.
Kita bisa mematikan lampu jika tidak digunakan dan memakai air seperlunya, karena pemborosan adalah perbuatan setan. - Membuang sampah pada tempatnya.
Islam mencintai kebersihan, apalagi kebersihan adalah bagian dari iman. - Mengurangi plastik dan barang sekali pakai.
Kita bisa memilih gaya hidup ramah lingkungan sebagai wujud syukur atas nikmat-Nya. - Mengajak orang lain peduli lingkungan.
Kita bisa berdakwah dengan tindakan. Keteladanan dan kebiasaan baik mampu menginspirasi lebih dari sekedar kata-kata.
Islam, Akhlak, dan Alam
Lingkungan hidup mencerminkan akhlak seorang muslim. Semakin luhur akhlaknya, semakin besar pula kepeduliannya terhadap bumi. Jangan sampai kita menjadi generasi yang mewariskan kehancuran kepada anak cucu, padahal Allah telah memuliakan kita sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Maka, mari kita jadikan akhlak terhadap lingkungan sebagai bagian dari ibadah harian kita. Setiap langkah menjaga bumi adalah langkah menuju ridha-Nya. Kita harus merawat bumi dengan cinta dan tanggung jawab, karena Allah telah menitipkannya kepada kita, bukan untuk dirusak, tetapi untuk dijaga dengan sebaik-baiknya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
