Surau.co. Unta merupakan hewan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Arab di masa Nabi Muhammad ﷺ. Dalam sejarah Islam, unta juga memiliki peran khusus sebagai kendaraan Rasulullah.
Dalam Al-Qur’an, Allah menyuruh manusia memperhatikan bagaimana unta diciptakan, sebagaimana dalam Surat Al-Ghasyiyah ayat 17: “Afalaa yanzhuruuna ilal ibili kaifa khuliqat” – “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan?”
Salah satu unta yang paling terkenal adalah Al-Qashwa’ (القصواء). Unta ini memiliki banyak peran penting dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad.
Al Qashwa
Al-Qashwa’ adalah unta betina milik Nabi Muhammad yang berasal dari Bani Qushay. Unta ini dibeli dari Abu Bakar Ash-Shiddiq seharga 400 dirham saat peristiwa hijrah ke Madinah. Menurut riwayat, Rasulullah menaiki unta Al-Qashwa’ saat berhijrah dari Makkah ke Madinah. Dalam perjalanan tersebut, unta ini menunjukkan kecerdasan dan ketahanan yang luar biasa.
Al-Qashwa’ juga memainkan peran penting saat masuknya Nabi ke Madinah. Ketika penduduk Madinah memperebutkan kehormatan menjamu Nabi, beliau membiarkan unta itu berjalan sendiri sampai berhenti dan duduk di tempat Allah kehendaki.
Unta tersebut berhenti di rumah Abu Ayyub al-Anshari, lalu Nabi Muhammad memilih beristirahat dirumah Abu Ayyub. Kemudian dari lokasi itu masjid Nabawi dibangun.
Unta ini juga menjadi saksi saat Khutbah Haji Wada’ (Haji Perpisahan) yang disampaikan Nabi Muhammad. Khutbah tersebut merupakan pidato monumental tentang hak asasi manusia, keadilan, dan persamaan. Ini tercatat dalam kitab-kitab hadits seperti Musnad Ahmad dan Sunan Abu Dawud.
Unta ini berhenti makan setelah wafatnya Rasulullah dan akhirnya meninggal dalam keadaan bersedih. Ia menyebut bahwa unta tersebut menolak makan setelah kepergian tuannya.
Selain Al-Qashwa’, ada pula unta Nabi yang lain bernama Adhba’. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Adhba’ adalah nama lain dari Al-Qashwa’, namun sebagian lain membedakan keduanya.
Unta Nabi Muhammad bukan hanya alat transportasi, melainkan simbol kesabaran, kekuatan, dan keteladanan. Dalam kondisi padang pasir yang keras, unta menjadi sahabat setia Rasulullah dalam menyampaikan risalah Islam.
Unta bagi Masyarakat Arab
Di masa lalu, masyarakat Arab sangat menghargai unta sebagai harta berharga. Unta juga menjadi bagian dari ibadah qurban di masa Nabi Muhammad. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Nabi menyembelih unta saat Haji Wada’ sebagai bentuk pengurbanan yang agung.
Mereka menjadi simbol kekayaan, ketahanan, dan kesetiaan. Tak heran jika Allah menyuruh manusia memperhatikan penciptaan unta dalam Al-Qur’an. Unta adalah makhluk ciptaan Allah yang menjadi bukti nyata kekuasaan-Nya di padang pasir yang gersang.
Dari semua itu, unta Rasulullah telah menjadi bagian dari sejarah besar umat Islam. Mereka bukan hanya hewan biasa, tetapi memiliki ikatan spiritual dan historis dengan dakwah kenabian.
Kelebihan Unta
Unta adalah hewan yang memiliki banyak kelebihan fisik dan biologis. Hewan ini sangat cocok hidup di iklim gurun yang panas dan kering. Salah satu kelebihan utama unta adalah kemampuannya menyimpan air dan energi dalam waktu lama.
Unta bisa bertahan tanpa air hingga 10 hari, bahkan lebih, karena tubuhnya menyimpan cairan dengan sangat efisien. Punuk unta berfungsi sebagai penyimpan lemak, lemak ini menjadi sumber energi saat makanan langka di padang pasir. Bibir unta kuat dan fleksibel, memungkinkan mereka memakan tanaman berduri seperti pohon akasia.
Unta juga memiliki kaki panjang dengan bantalan tebal di telapak kakinya. Ini membuat mereka bisa berjalan jauh di atas pasir panas tanpa terluka atau kelelahan. Hidungnya bisa menutup rapat saat badai pasir datang. Suhu tubuh unta juga sangat fleksibel. Mereka bisa menyesuaikan suhu tubuhnya untuk menghindari kehilangan cairan akibat keringat yang berlebihan
Menurut penelitian ilmiah dari National Geographic dan jurnal FAO (Food and Agriculture Organization), unta bisa mengkonsumsi hingga 100 liter air dalam waktu kurang dari 10 menit.
Rasulullah Muhammad memilih unta sebagai kendaraannya bukan hanya karena budaya, tapi karena ketahanan dan kesederhanaan unta sesuai dengan nilai-nilai Islam. Unta mengajarkan kesabaran, daya tahan, dan pengorbanan dalam menjalani hidup. *TeddyNs
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
