SURAU.CO. Meditasi telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang mencari cara untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Meditasi adalah cara untuk melatih dan memahami pikiran, perasaan, dan sensasi fisik sehingga kita bisa memahaminya lebih baik. Seseorang melakukan meditasi untuk memfokuskan pikiran pada satu hal melalui aktivitas berdiam diri. Dengan meditasi melatih fokus kepada satu titik, di sana kita akan mendapatkan petunjuk atau jawaban-jawaban dari apa yang kita pertanyakan, selain itu kita akan mendapat energi positif yang dapat membantu kontrol emosi.
Meditasi bukanlah ritual agama atau ibadah, dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dalam syariat Islam, tidak ada ibadah yang disebut secara khusus dengan meditasi. Namun, Islam memiliki beberapa praktik ibadah yang mirip dengan meditasi.
Meditasi dalam Islam
Umat Muslim melakukan meditasi dengan zikir atau tafakkur untuk mengingat Allah dan memikirkan ciptaan-Nya. Dengan praktik ini, umat muslim membersihkan hati, meningkatkan kesadaran spiritual, dan mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, ulama besar seperti Imam Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim banyak menekankan pentingnya tafakkur sebagai jalan menuju kebersihan hati dan kedekatan dengan Allah.
Tjiptadinata Effendi menuliskan dalam buku Meditasi: Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda bahwa meditasi umat Islam banyak dilakukan oleh orang-orang sufi. Mereka berdiam dalam posisi duduk dalam doa dan kemudian mengucapkan doa yang berisi pujian atas nama dan sifat-sifat Allah SWT. Orang dapat bermeditasi sekaligus berdzikir.
Teten J Hayat menuliskan dalam bukunya, Meditasi Tawajjuh: Latihan Konsentrasi dan Keteguhan Batin, bahwa salah satu meditasi dalam Islam dikenal dengan sebutan tawajjuh. Tawajjuh (tafakkur atau tawaqquf) merupakan ilmu tauhid, memusatkan ingatan hati dan pikiran untuk mentauhidkan batin.
Sebagian orang menyebut tawajjuh sebagai meditasi. Dalam kitab Sirrul Asror, al-Ghouts al-A’zhom, Syaikh Abdul Qodir al Jailani menjelaskan, “Tafakkur (meditasi tawajjuh) adalah ilmu makrifat, tegasnya adalah ilmu tauhid (menunggalkan batin, mengkonsentrasikan) dan dengan tafakkur itu seorang Arif (pentauhid) sampai kepada Yang dikenal dan dicintainya (Yang ditauhidkannya).”
Tujuan Meditasi
Secara umum, tujuan dari meditasi adalah melatih untuk memfokuskan pikiran dan meningkatkan fokus kepada satu hal. Meditasi membantu mengundang perasaan tenang dan nyaman. Denan meditasi juga dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Meditasi menghubungkan pikiran sadar dan alam bawah sadar, meningkatkan kesadaran, dan mengendalikan pernapasan. Dengan demikian, meditasi membantu melepas beban pikiran negatif dan mencapai relaksasi yang menenangkan.
Manfaat Meditasi
Situs alodokter.com menyebutkan banyak manfaat meditasi. Dengan melakukan meditasi, kita dapat mengelola stres dengan lebih baik. Dalam meditasi konvensional, salah satu teknik meditasi dalam mengelola stres yaitu meditasi kesadaran (mindfulness meditation). Teknik meditasi ini dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang tinggi saat kita merasa tertekan atau stres. Selain itu, kamu dapat mendampingi meditasi dengan olahraga. Aktivitas fisik dapat menghasilkan hormon endorfin yang berperan penting dalam mengelola stres.
Dengan melakukan meditasi secara rutin, kita dapat menurunkan kadar sitokin yang meningkat sebagai respons terhadap stres. Stres berkepanjangan dapat mempengaruhi suasana hati dan lama kelamaan menjadi gangguan mental seperti depresi.
Ternyata stres yang berlebihan juga bisa membahayakan tubuh, karena jika berlebihan maka tekanan darah akan meningkat sehingga menyebabkan kerja jantung meningkat. Kondisi seperti itu bisa menyebabkan terjadinya bermacam masalah pada jantung dan pembuluh darah, seperti stroke atau serangan jantung. Meditasi dapat mengatasi masalah tersebut dengan membuat kita lebih rileks dan tidak mudah stres, sehingga tekanan darah tetap stabil.
Selain meredakan gangguan kecemasan, menjadi lebih tenang, merasa bahagia, dan berpikir positif, meditasi ternyata bisa meningkatkan kinerja otak yang berperan proses belajar, mengingat, dan berkonsentrasi. Dengan meditasi, seseorang dapat belajar mengendalikan emosi.
Penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat meningkatkan antibodi dan memperkuat kekebalan tubuh, selain menjalani gaya hidup sehat dan rutin olahraga. Rutin melakukan meditasi juga dapat menangkal penyakit dan infeksi.
Melaksanakan meditasi dalam Islam dengan tafakkur tidak hanya mengurangi stres. Akan tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan koneksi dengan Allah. Kemudian dengan meditasi tafakkur juga dapat membersihkan hati dan pikiran dari gangguan negatif, serta meningkatkan rasa syukur dan kepuasan hidup.
Cara Meditasi dalam Islam
Umat Islam dapat melakukan meditasi dengan berbagai cara, seperti berdzikir, tafakkur, membaca Al-Quran, dan sholat. Allah SWT mengutamakan dan menyukai dzikir sebagai amalan qauliyah yang utama. Siapa saja yang mengamalkannya, maka Allah SWT akan menempatkannya pada derajat yang sangat mulia yakni derajat para kekasih Allah SWT.
Berdzikir mengingat Allah dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah seperti “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, dan “La ilaha illallah”. Dengan berdzikir, seorang muslim akan selalu ingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Allah SWT menganugerahkan kemudahan kepada umat Islam untuk berdzikir kapan saja dan di mana saja, tanpa terikat oleh ruang dan waktu tertentu.
Lalu Heri Afrizal menjelaskan dalam buku Ibadah Hati bahwa tafakkur berasal dari kata fakkara, yang berarti kegiatan berpikir, merenung, dan tadabbur. Ibnu Faris, seorang ulama ahli bahasa, mendefinisikan tafakkur sebagai aktivitas hati dalam memikirkan dan menghayati sesuatu. Allah SWT menganjurkan umatnya untuk melakukan tafakkur sebagai amalan batin yang sangat penting.
Dalam Al-Qur’an surah Ali-‘Imran ayat 191, Allah SWT berfirman, “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan (bertafakkur) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan dalam buku Dzikir: Cahaya Kehidupan bahwa dzikir dapat menjadi amalan untuk mengungkapkan rasa syukur atas tiga hal: mengakui nikmat dalam batin, menceritakannya secara lahir, dan menggunakan nikmat sesuai kehendak Yang Memberi Nikmat.
Membaca Al-Quran juga dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan meditasi dalam Islam. Membaca Al-Quran dengan penuh perhatian dan refleksi dapat membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan koneksi dengan Allah. Kemudian, dengan melakukan shalat secara khusyuk dan penuh kesadaran, kita dapat merasakan manfaat meditasi yang efektif dalam shalat.
Meditasi dengan cara yang Islami dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan spiritual, serta mendekatkan diri kepada Allah. Jadi, mari kita mulai meditasi dan menemukan ketenangan serta koneksi dengan Sang Pencipta.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
