Peringatan Kepada Ahlul Qur’an dan Ilmu Dari Sifat Riya dan Lainnya.
Allah berfirman “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. ” (Qs. An-
Nisaa’ [4]:36). “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun’ dalam beribadah kepada Tuhannya. ” (Qs. Al Kahfi [8]: I l0).
Kenikmatan Yang Telah Diberikan
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “sesungguhnya orang yang Pertama akan diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang wafat secara syahid. Kemudian kenikmatan yang pernah diberikan kepadanya didatangkan kepadanya. Dia ditanyai tentang semua kenikmatan itu, dan dia pun mengakui (Allah
telah memberikan) semua kenikmatan tersebut kepadanya.’ Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan kenikmatan tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku berjihad dijalan’Mu hingga aku wafat secara syahid. ‘Allah berfirman, ‘Kamu telah berdusta, kamu berjihad agar kmu dikatakan sebagai seorang pemberani. Dan, julukan tersebut memang telah dikatakan (diberikan) kepadamu’. Lantas, malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan tersebut di hadapannya hingga kemudian orang itu dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian, seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, serta orang yang suka membaca Al Qur’an. Lantas, didatangkanlah semua kenikmatan yang pernah diberikan kepadanya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan semua nikmat tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku menggunakannya untuk belajar ilmu pengetahuan dan mengajarkannya, dan aku pun
membaca Al-Qur’an karena-Mu.’ Allah berfirman,’ Kamu teIah berdusta. Kamu mempelaiari ilmu agar dikatakan bahwa kamu adalah orang yang alim. Dan, kamu membaca Al Qur’an agar orang menyebutmu sebagai seorang qari’. Sebutan itu memang telah kamu terima’. Kemudian, malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan yang diberikan kepadanya di hadapannya, hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian, seseorang yang diberikan oleh Allah kelapangan rezeki dan dia mendermakannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Lantas, kenikmatan itu didatangkan kepadanya dan dia ditanya mengenai semua kenikmatan tersebut. Dia pun mengakui semua kenikmatan tersebut. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan semua kenikmatan tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan jalan yang Engkau sukai untuk membelanjakan harta di jalan itu melainkan aku membelanjakanlnya karena mengharap keridhaan-Mu.’ Allah berfirman,’ Kamu telah berdusta, Kamu melakukan itu semua agar orang-orang mengatakan bahwa
kamu adalah orang yang dermawan. Dan, sebutan itu memang telah Kamu dapatkan’. Kemudian malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan itu di hadapannya. Setelah itu, dia dilemparkan ke dalam neraka.”
Pada hadits ini At-Tirmidzi berkata, setelah itu “Rasulullah menepuk kedua lututku (Abu Hurairah). Lantas beliau bersabda ‘Wahai Abu Hurairah, ketiga orang tersebut adalah makhluk Allah yang pertama kali merasakan api neraka pada hari kiamat’.”
Abu Hurairah
Nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah. Ada yang mengatakan bahwa nama aslinya adalah Abdurrahman. Abu Hurairah berkata “Aku dijuluki Abu Hurairah karena aku suka membawa kucing pada lengan bajuku. Rasulullah melihatku dan bertanya, ‘Apa ini?’ Aku menjawab, ‘Kucing.’ Lantas beliau memanggilku dengan panggilan: ‘Wahai Abu Hurairah.”‘
Amal dan Ilmu Untuk Mengharapkan Keridhaan Allah
Ibnu Abdil Barr berkata, “Hadits di atas adalah mengenai orang yang melakukan amal perbuatan dan mempelajari ilmu tidak untuk mengharapkan keridhaan Allah.” Diriwayatkan dari Rasulullah, beliau bersabda, “Siapa saja yang menuntut ilmu karena selain Allah atau mempelajarinya tidak unkuk mengharapkan keridhaan Alloh maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka”. Tafsir Al Qurthubi (Muh. Ibrahim-Mahmud Hamid)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
