Khazanah
Beranda » Berita » Membaca Al-Qur’an Dengan Mengiramakan dan Mengeraskannya?

Membaca Al-Qur’an Dengan Mengiramakan dan Mengeraskannya?

Mengeraskan Suara Membaca Al-Qur'an Dianggap Makruh

Cara Membaca Al-Qur’an: Apa Yang Makruh dan Haram

 

Al-Bukhari meriwayatkan dari Qatadah, dia berkata, “Aku bertanya kepada Anas mengenai bacaan Rasulullah. Dia menjawab, ‘Rasulullah memanjangkan mad (huruf yang panjang) jika membaca bismillaahiruahmaaniruahiim. Beliau memanjangkan bacaan bismillaah, memanjangkan ar-rahmaan, dan memanjangkan bacaan ar-rahiim’ .”

At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ummu Salamah, dia berkata, “Rasulullah memotong bacaan beliau, pada saat membaca alhamdulillaahirabbil ‘alamin beliau berhenti. Di lanjutkan dengan bacaan arrahmaanirrahiim kemudian berhenti. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan maliki yaumiddin.”
At-Tirmidzi berkata “Hadits ini gharib.”

Membaca Al-Qur’an yang Paling Baik Suaranya

Abu Daud meriwayatkannya dengan hadits yang sama. Diriwayatkan dari Rasulullah, beliau bersabda: “Orang yang paling baik suaranya adalah yang jika membaca (Al  Qur’an) aku melihat dirinya takut kepada Allah.” Diriwayatkan dari ZiyadAn-Numairi bahwa dia bersama para qari’ datang kepada Anas bin Malik. Lalu, ada orang yang berkata kepadanya,
“Bacalah (Al Qur’an)!” Lalu, Ziyad pun mengeraskan suaranya dan mendendangkan bacaan Al Qur’an.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Ziyad adalah orang yang memiliki suara yang keras. Lalu, Anas membuka kain hitam dari wajahnya dan berkata, “Sungguh, mereka (para sahabat) tidak membaca Al-Qur’an seperti ini.”Anas sendiri jika melihat sesuatu yang tidak dia sukai maka dia akan membuka kain penutup dari wajah orang yang tidak disukainya itu. Diriwayatkan dari Qais bin Uba, dia berkata “Para sahabat Rasulullah tidak suka mengeraskan suara pada saat berdzikir.” Di antara yang meriwayatkan hadits tentang tidak disukainya mengeraskan suara pada saat
membaca Al Qur’ an adalah Sa’id bin Musayyib/Sa’ id bin Jubair, Qasim bin Muhammad, Hasan bin Sirin, An-Nakha’ i, dan yang lainnya.

Mengeraskan suara pada saat membaca Al-Qur’an juga dianggap makruh (tidak disukai) oleh Malik bin Anas dan Ahmad bin Hanbal. Mereka semua tidak menyukai membaca Al Qur’an dengan suara keras dan melagukannya.

Melagukan Suara Membaca Al-Qur’an

Diriwayatkan dari Sa’id bin Musayyib, bahwa dia mendengar Umar bin Abdul Aziz, orang-orang dengan melagukan (mengiramakan) bacaannya, Lalu, Sa’id datang menemuinya dan berkata, “Semoga Allah memperbaiki dirimu. Sesungguhnya para imam tidak membaca seperti itu.” Setelah itu, Umar pun tidak lagi membaca Al Qur’an dengan
mengiramakannya. Diriwayatkan pula dari Qasim bin Muhammad, bahwa ada seseorang yang membaca Al Qur’an di masjid Rasulullah dengan mengiramakannya. Lalu, Qasim pun menegurnya dan berkata Ketahuilah, bahwasanya Allah
berfirman: “dan sesungguhnya Al Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya’. ” (Qs. Fushshilat [41]: 41-42).

Mengeraskan Suara Membaca Al-Qur’an

Diriwayatkan dari Malik, bahwasanya dia pernah ditanya tentang an-nabrus (mengeraskan suara) pada saat membaca Al Qur’ an ketika shalat. Malik sangat tidak menyukai hal itu, dia tidak suka orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras. Diriwayatkan oleh Ibnul Qasim dari Malik, bahwa dia pernah ditanya tentang mengiramakan bacaan Al Qur’an pada saat shalat. Dia berkata” “Aku tidak menyukainya.” Dia melanjutkan, “Itu sama seperti nyanyian yang dinyanyikan untuk tujuan agar mendapatkan uang.”

Ada sekelompok orang yang memperbolehkan mengeraskan suara dan mengiramakan bacaan Al Qur’an. Alasannya karena jika membaca Al Qur’an dengan suara (irama) yang bagus maka akan lebih menyentuh jiwa dan dapat diterima oleh hati. Mereka berhujjah dengan sabda Rasulullah: “Hiasilah Al Qur’an dengan suaroa-suara kalian.” Hadits ini diriwayatkan oleh Al Barra’ bin Azib, Abu Daud, dan An-Nasa’ i. Tafsir Al Qurthubi (Muh. Ibrahim-Mahmud Hamid)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement