SURAU.CO.”Anak adalah amanah” dalam konteks Islam merujuk pada pemahaman bahwa anak-anak adalah titipan atau kepercayaan dari Allah SWT. Orang tua harus menjaga, merawat, dan mendidik anak-anak mereka dengan baik. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak-anak menuju jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai kebaikan.
Anak bukan milik orang tua secara mutlak, melainkan titipan dari Allah SWT yang harus dijaga dan diperlakukan dengan penuh tanggung jawab. Orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang baik, membimbing anak dalam akhlak terpuji, serta memastikan mereka tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan bermanfaat bagi masyarakat. Orang tua memenuhi hak pendidikan anak, dimulai dari lingkungan keluarga, dan menjamin pendidikan yang baik bagi mereka.
Mendidik anak dengan baik, menjadikannya pribadi yang saleh, dan memberikan pendidikan agama yang kuat juga akan menjadi bekal bagi orang tua di akhirat kelak.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan pembentukan karakter. Orang tua berkewajiban untuk memberikan kasih sayang, perhatian, serta membimbing anak dalam berbagai aspek kehidupan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Orang tua harus memiliki motivasi yang besar untuk menjalankan perannya dalam mendidik, membimbing, dan menyayangi anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, serta menjadikan mereka generasi yang bertakwa dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan Negara.
Al-Qur’an menyebutkan bahwa anak-anak dan harta adalah ujian bagi orang tua. Orang tua harus mampu mengelola titipan ini dengan baik dan tidak menyia-nyiakannya. Berikut beberapa ayat dan hadits yang berkaitan dengan anak :
Al-Qur’an :
Pertama : QS. Al-Kahfi (18:46):
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” Ayat ini menjelaskan bahwa anak-anak adalah perhiasan dunia, tetapi amal saleh lebih utama di sisi Allah SWT.
Kedua : QS. At-Tahrim (66:6):
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” Ayat ini menekankan pentingnya menjaga keluarga, termasuk anak-anak, dari api neraka.
Ketiga : QS. Al-Anfal (8:28):
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah cobaan (bagimu), dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” Ayat ini mengingatkan bahwa anak-anak adalah ujian bagi orang tua, dan kesabaran serta usaha dalam mendidik mereka akan mendapatkan pahala besar dari Allah.
Hadits :
Pertama : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menjelaskan bahwa anak dilahirkan dalam keadaan suci, dan lingkungan serta didikan orang tua sangat memengaruhi pembentukan karakternya.
Kedua : “Tidak ada seorang ayah pun yang memberikan hadiah kepada anaknya yang lebih utama daripada adab (pendidikan) yang baik.”
(HR. Tirmidzi) Hadits ini menekankan pentingnya memberikan pendidikan yang baik kepada anak sebagai hadiah yang paling berharga.
Ketiga : “Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka.”
(HR. Ibnu Majah) Hadits ini menekankan pentingnya memuliakan anak-anak dan memberikan pendidikan adab yang baik.
Keempat : “Ajarkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak shalat) ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Dawud) Hadits ini menjelaskan tahapan dalam mendidik anak dalam hal ibadah.
Kelima : “Barangsiapa yang membahagiakan anak-anak yatim, maka ia akan masuk surga dan mendapatkan rumah kebahagiaan.”
(Hadits riwayat Thabrani) Hadits ini menekankan pentingnya menyayangi dan membahagiakan anak yatim.
(Dikutip dari berbagai sumber : Budi S).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
