Surau.co. Perjalanan lintas negara menggunakan sepeda motor bukanlah hal yang mudah. Para pengendara harus menghadapi berbagai kendala teknis, administratif, cuaca, dan kondisi fisik maupun psikologis. Berikut beberapa kendala yang akan dihadapi jika berkendara sepeda motor lintas negara.
1. Kendala Administratif dan Visa
Salah satu kendala terbesar adalah masalah perizinan lintas negara ialah visa masuk. Banyak negara, terutama di Asia Tengah dan Timur Tengah, memiliki aturan ketat bagi pengendara asing.
Valentino Luis sempat mengalami keterlambatan saat menunggu visa untuk masuk ke India dan Iran. Ia harus mengubah rute beberapa kali karena pembatasan wilayah dan perubahan aturan mendadak.
Beberapa negara mensyaratkan Carnet de Passage, yaitu dokumen sementara untuk kendaraan lintas negara. Tanpa dokumen ini, motor bisa ditolak masuk atau disita di perbatasan.
2. Masalah Keuangan dan Biaya Tak Terduga
Walaupun sudah memperkirakan biaya perjalanan, seringkali muncul pengeluaran tak terduga. Biaya makan, penginapan darurat, suku cadang motor, dan pengobatan bisa membengkak.
Gus Ali misalnya, pernah kehabisan bekal saat melintasi perbatasan antara Pakistan dan Iran. Ia sempat bertahan hanya dengan roti dan air selama dua hari karena tidak ada warung makanan halal yang tersedia.
3. Cuaca Ekstrem dan Medan Berat
Para pengendara sepeda motor akan menghadapi berbagai kondisi cuaca ekstrem, mulai dari hujan lebat di Asia Tenggara, panas terik di Timur Tengah, hingga suhu dingin di pegunungan. Cuaca buruk bisa membuat perjalanan tertunda bahkan membahayakan nyawa.
Miftahul Jannah pernah mengalami ban bocor di tengah padang pasir Arab Saudi, jauh dari permukiman warga. Ia harus menuntun motor sejauh lebih dari 5 km sebelum mendapat pertolongan dari pengendara lokal.
4. Kendala Bahasa dan Komunikasi
Kendala lain adalah bahasa lokal dan komunikasi. Tidak semua orang di negara yang dilalui bisa berbahasa Inggris atau memahami permintaan bantuan dari pengendara asing.
Valentino Luis pernah tersesat di kawasan pedesaan Uzbekistan karena tidak bisa membaca rambu jalan berbahasa lokal. Ia akhirnya mendapat bantuan dari seorang pemuda yang menggunakan aplikasi penerjemah.
5. Kesehatan Fisik dan Mental
Perjalanan panjang selama berbulan-bulan bisa menyebabkan kelelahan fisik dan kejenuhan mental. Mengendarai motor berjam-jam setiap hari membuat tubuh pegal, otot tegang, dan risiko kecelakaan meningkat.
Beberapa pengendara mengalami infeksi saluran pernapasan, flu, bahkan dehidrasi akibat cuaca ekstrem. Gus Ali mengaku sempat jatuh sakit dan dirawat oleh komunitas muslim setempat di India selama tiga hari.
Secara mental, rasa rindu keluarga, kesepian, dan rasa takut kerap menghantui. Para pengendara biasanya memperkuat mental dengan doa, dzikir, dan berinteraksi dengan komunitas muslim di sepanjang jalan.
6. Kerusakan Sepeda Motor
Kerusakan teknis pada sepeda motor sering terjadi. Mulai dari ban pecah, mesin overheat, hingga kampas rem aus.
Sebagian besar pengendara membawa peralatan darurat dan suku cadang ringan. Namun jika kerusakan parah, mereka harus mencari bengkel lokal yang sering kali tidak memiliki sparepart yang cocok.
Valentino pernah kehilangan rantai motor saat melintasi gurun di perbatasan Oman. Ia harus menunggu hampir 12 jam hingga bantuan teknisi lokal datang membantunya.
Perjalanan dari Indonesia ke Mekah menggunakan sepeda motor adalah bentuk jihad dan ekspedisi luar biasa. Di balik kisah inspiratif itu, terdapat perjuangan yang luar biasa melawan panas, hujan, rindu, lapar, dan risiko kecelakaan.
Namun, para pengendara membuktikan bahwa iman dan tekad dapat mengalahkan semua kendala. Perjalanan suci ini bukan hanya soal sampai ke Ka’bah, tetapi juga tentang bagaimana mendekat kepada Allah sepanjang jalan. *TeddyNs
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
