Doa
Beranda » Berita » Membuka Gerbang Berkah: Rahasia Doa Pagi Nabi Muhammad

Membuka Gerbang Berkah: Rahasia Doa Pagi Nabi Muhammad

Ilustrasi berdoa di pagi hari

SURAU.CO – Waktu pagi adalah anugerah yang sangat istimewa. Ia ibarat lembaran putih yang siap kita tulis. Setiap pagi, kita mendapatkan kesempatan baru untuk menjadi lebih baik. Banyak orang memulai hari dengan tergesa-gesa. Mereka langsung terjun ke dalam hiruk pikuk kesibukan dunia. Namun, Islam mengajarkan kita sebuah cara yang berbeda. Cara ini mengubah pagi yang biasa menjadi pagi yang penuh berkah.

Kuncinya terletak pada sebuah doa agung. Doa ini rutin dibaca oleh teladan kita, Nabi Muhammad ﷺ, setiap selesai shalat Subuh. Doa ini bukan sekadar rangkaian kata. Sebaliknya, ia adalah sebuah pernyataan misi harian. Ia adalah kompas yang mengarahkan seluruh aktivitas kita sepanjang hari.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Nabi ﷺ biasa mengucapkan setelah salam shalat Subuh:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا طَيِّبًا, وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

(Allahumma inni as-aluka ‘ilman nafi’an, wa rizqan thayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan)

Rezeki Yang Berlimpah

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

Doa yang singkat ini mengandung tiga permintaan fundamental. Tiga pilar ini, jika kita renungkan dan usahakan, akan membuat hidup kita jauh lebih bernilai. Mari kita bedah satu per satu.

1. Pilar Pertama: Memohon Ilmu yang Bermanfaat (‘Ilman Nafi’an)

Perhatikan urutan doa ini. Permintaan pertama bukanlah harta atau kekuasaan. Justru, permintaan pertamanya adalah ilmu. Ini menunjukkan betapa Islam sangat memuliakan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kita. Tanpa ilmu, kita akan berjalan dalam kegelapan.

Akan tetapi, Nabi ﷺ tidak meminta sembarang ilmu. Beliau secara spesifik memohon ‘ilman nafi’an atau ilmu yang bermanfaat. Apa artinya? Ilmu yang bermanfaat adalah pengetahuan yang membuat kita semakin mengenal Allah. Ia adalah ilmu yang mendorong kita untuk berbuat kebaikan. Ia juga melembutkan hati dan memperbaiki akhlak kita.

Ilmu ini kontras dengan ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmu yang hanya menjadi hiasan di kepala. Atau lebih buruk lagi, ilmu yang digunakan untuk menipu, berdebat kusir, dan menyombongkan diri. Dengan meminta ilmu bermanfaat, kita sedang memohon kepada Allah agar menuntun akal dan pikiran kita untuk kebaikan sepanjang hari.

Kumpulan Doa Agar Lancar Ujian Sekolah dan Mendapat Nilai Terbaik

2. Pilar Kedua: Memohon Rezeki yang Baik (Rizqan Thayyiban)

Setelah memohon panduan intelektual dan spiritual, barulah kita memohon kebutuhan materi. Ini adalah urutan yang sangat indah. Ia mengajarkan kita untuk memprioritaskan akhirat sebelum dunia. Permintaan ini pun memiliki kualifikasi yang sangat penting. Kita tidak hanya meminta rezeki, tetapi rizqan thayyiban, atau rezeki yang baik.

Kata thayyib memiliki makna yang luas. Ia berarti halal dari sumbernya. Ia juga berarti baik dalam penggunaannya. Rezeki yang thayyib mendatangkan ketenangan jiwa. Ia membersihkan hati dan tubuh kita. Sebaliknya, rezeki yang haram akan mengeraskan hati dan membawa celaka.

Doa ini mengajarkan kita etos kerja seorang muslim. Setiap pagi, kita memohon agar Allah membimbing langkah kita dalam mencari nafkah. Kita meminta agar usaha kita, baik berdagang, bekerja, atau belajar, senantiasa berada di jalan yang halal. Sebab, sedikit rezeki yang halal jauh lebih berkah daripada harta melimpah dari sumber yang haram.

3. Pilar Ketiga: Memohon Amalan yang Diterima (‘Amalan Mutaqabbalan)

Inilah puncak dan tujuan dari dua permintaan sebelumnya. Untuk apa kita memiliki ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang baik? Jawabannya adalah agar kita bisa beramal. Dan bukan sembarang amal, melainkan ‘amalan mutaqabbalan, atau amalan yang diterima di sisi Allah.

Inilah kekhawatiran terbesar orang-orang saleh. Mereka tidak khawatir sedikitnya amal. Namun, mereka khawatir jika amal yang banyak itu tidak diterima oleh Allah. Para ulama menjelaskan bahwa sebuah amalan hanya akan diterima jika memenuhi dua syarat utama. Pertama, niat yang ikhlas hanya untuk Allah. Kedua, caranya benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ.

Tiga Cara Allah Mengabulkan Do’a

Dengan doa ini, kita memohon kepada Allah agar menjaga hati kita dari riya’ dan kesombongan. Kita juga memohon agar seluruh aktivitas kita, dari bekerja hingga beribadah, dinilai sebagai amal saleh yang diterima oleh-Nya.

Doa pagi ini adalah sebuah formula kesuksesan yang lengkap. Ia adalah cetak biru untuk menjalani hari yang produktif dan diberkahi. Ia dimulai dengan memohon petunjuk (ilmu), dilanjutkan dengan memohon sarana (rezeki), dan diakhiri dengan memohon hasil terbaik (amal yang diterima). Mari kita hidupkan sunnah ini. Jadikan doa ini sebagai pembuka hari kita, agar setiap langkah kita bernilai ibadah.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement