Pendidikan
Beranda » Berita » Ilmu Tak Harus Mahal: Ikhtiar Belajar Mandiri di Era Digital

Ilmu Tak Harus Mahal: Ikhtiar Belajar Mandiri di Era Digital

Ilustrasi Belajar Digital (Kelas Digital)
Ilustrasi Belajar Digital (Kelas Digital)

SURAU.CO-Ilmu tak harus mahal—itulah prinsip dasar yang semakin relevan di era digital. Di tengah biaya pendidikan formal yang semakin tinggi, umat Islam bisa tetap menuntut ilmu melalui ikhtiar belajar mandiri di era digital. Prinsip ini tidak hanya sejalan dengan ajaran Islam tentang kewajiban menuntut ilmu, tetapi juga mencerminkan semangat keberlanjutan dan kemandirian dalam pendidikan.

Islam sangat memuliakan ilmu. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Maka dari itu, tak ada alasan bagi siapa pun untuk berhenti belajar hanya karena alasan biaya. Di zaman sekarang, akses internet dan platform digital telah membuka jalan luas untuk belajar kapan pun dan di mana pun.

Menuntut Ilmu dan Teknologi: Akses Belajar Digital yang Islami

Perkembangan teknologi telah menjadikan menuntut ilmu dan teknologi sebagai pasangan erat dalam dunia modern. Banyak platform pembelajaran daring seperti Kampus Gratis, Rumah Belajar Kemdikbud, hingga Coursera dan edX menawarkan ribuan kelas gratis yang dapat diakses siapa pun, termasuk umat Islam.

Sebagai contoh, seorang santri di daerah terpencil di Aceh mampu menguasai coding secara otodidak melalui video YouTube dan situs belajar seperti FreeCodeCamp. Ia bahkan mengembangkan aplikasi Islami sederhana untuk pengingat waktu salat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi alat dakwah dan peningkatan kapasitas, bukan sekadar hiburan.

Namun, penting bagi umat Islam untuk memilah konten. Belajar secara mandiri di dunia digital tetap memerlukan akhlak dan kehati-hatian. Jangan sampai semangat menuntut ilmu malah tersesat ke situs yang menyesatkan atau konten yang bertentangan dengan nilai Islam.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Strategi Belajar Mandiri: Rencana, Konsistensi, dan Niat Lillah

Strategi belajar mandiri yang efektif tidak cukup hanya dengan akses internet. Umat perlu merancang jadwal, memilih topik sesuai kebutuhan, dan menjaga konsistensi. Tanpa disiplin, semua materi yang tersedia akan terasa membingungkan dan membuang waktu.

Niat juga memegang peranan penting. Belajar bukan sekadar untuk dunia, tapi juga sebagai bentuk ibadah. Ulama terdahulu seperti Imam Syafi’i dan Imam Bukhari menempuh perjalanan jauh demi mencari ilmu. Kini, kita cukup duduk di depan gawai, tapi tetap harus meneladani semangat mereka.

Gunakan aplikasi pengingat belajar, jurnal pembelajaran, dan forum diskusi Islami seperti Muslimah Learning Center atau komunitas Telegram yang fokus pada pendidikan Islam. Dengan komunitas, kita bisa saling mengingatkan dan bertumbuh bersama.

Ilmu Islami dan Modern: Menyelaraskan Dunia dan Akhirat

Ilmu Islami dan modern bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan. Justru, di era digital, umat Islam bisa menyelaraskan keduanya. Seseorang bisa mempelajari tafsir Al-Qur’an sekaligus belajar keahlian digital marketing untuk mendukung usaha halal.

Contoh nyata terlihat dari banyaknya ustaz dan da’i yang kini memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan dakwah sambil mengajarkan keterampilan. Mereka menulis eBook Islami, membuat konten edukatif di TikTok, atau mengisi webinar berbasis Zoom. Fenomena ini menunjukkan bahwa ilmu bisa berkembang secara produktif jika kita memiliki arah dan tujuan yang benar.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Islam tidak melarang kita menguasai teknologi. Bahkan, menguasainya menjadi kewajiban jika itu menjadi alat untuk memperkuat posisi umat. Maka dari itu, pembelajaran mandiri dengan pendekatan Islam sangat relevan dan strategis di zaman ini.

Ilmu Tak Harus Mahal, tapi Harus Berkah

Pada akhirnya, ilmu tak harus mahal, tetapi tetap harus membawa keberkahan. Umat Islam wajib terus menuntut ilmu sepanjang hayat dengan memanfaatkan sarana yang ada. Di era digital ini, siapa pun bisa mengakses ribuan sumber ilmu tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Namun, penting untuk selalu menguatkan niat, menjaga adab, dan mengedepankan nilai-nilai Islam dalam proses belajar. Dengan demikian, ikhtiar belajar mandiri di era digital bukan hanya mencerdaskan diri, tapi juga memberdayakan umat. Jangan tunggu fasilitas sempurna; cukup mulai dengan yang ada, niatkan karena Allah, dan terus belajar sepanjang hidup. (Hen)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement