SURAU.CO – Di tengah gelombang modernitas dan derasnya arus globalisasi, umat Islam sering kali memandang kejayaan masa lalu dengan mata nostalgia. Kita mengenang Bagdad sebagai pusat ilmu, Cordoba sebagai mercusuar peradaban, dan para ilmuwan Muslim sebagai pelopor kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, sekadar mengenang masa lalu tidak akan mengubah keadaan. Oleh karena itu, inilah saatnya kita bertanya dengan serius: Apa itu kebangkitan peradaban Islam? Mengapa kebangkitan itu penting? Dan bagaimana cara mencapainya?
Apa Itu Kebangkitan Peradaban Islam?
Kebangkitan peradaban Islam tidak hanya berarti membangun masjid megah atau merayakan budaya masa lalu. Ia adalah kebangkitan spiritual, intelektual, sosial, dan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Kita tidak cukup bangkit hanya secara politik atau ekonomi. Kita harus membangun kesadaran sebagai umat umat pembawa rahmat bagi semesta alam.
Dengan demikian, kebangkitan peradaban Islam berarti:
- Menjunjung tauhid sebagai pusat orientasi.
- Menumbuhkan ilmu pengetahuan dan keadilan sosial.
- Mendorong inovasi yang berpihak pada kemaslahatan.
Jadi, Kebangkitan ini bukan sekadar masa lalu yang hendak diulangi, melainkan masa depan yang harus dibentuk dengan ruh keimanan dan akal sehat.
Mengapa Kebangkitan Itu penting?
Setelah memahami maknanya, kita perlu menyadari bahwa kebangkitan ini bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Beberapa alasan utama pentingnyaya kebangkitan ini antara lain:
- Krisis Identitas Umat
Banyak umat Islam hari ini terjebak dalam inferioritas. Mereka kagum pada kemajuan Barat tapi lupa akar peradabannya sendiri. Hal ini melahirkan generasi yang terasing dari sejarahnya, serta lemah dalam jati diri. Oleh karena itu, kita perlu mengembalikan rasa bangga terhadap identitas keislaman kita.
- Ketimpangan Global
Meskipun banyak negara Muslim memiliki kekayaan alam yang melimpah, mereka tetap tertinggal dalam bidang pendidikan, teknologi, dan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang berjalan tidak mendukung kesejahteraan rakyat secara merata. Oleh karena itu, kita harus membangun sistem baru yang berkeadilan.
- Merosotnya Spirit Keilmuan
Pada masa kejayaan Islam, ilmuwan seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Al-Ghazali memimpin perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Namun kini, sebagian besar pusat riset dan teknologi modern justru berkembang di luar dunia Islam. Oleh karena itu, kita perlu membangkitkan kembali semangat keilmuan yang dahulu pernah menjadi kekuatan utama umat.
Bagaimana Kebangkitan Itu Dimulai?
Kebangkitan tak bisa dicapai dengan romantisme sejarah semata. Kebangkitan tidak akan terjadi tanpa perencanaan, usaha, dan kerja sama. Kita perlu mulai mengambil langkah nyata.
- Menguatkan Tauhid dan Akhlak
Langkah pertama yang harus kita ambil adalah memperkuat keimanan dan memperbaiki akhlak. Ketika umat memiliki tauhid yang kuat, mereka akan berani melawan ketidakadilan dan ketamakan. Akhlak yang mulia akan mendorong ilmu dan kekuasaan untuk menjadi alat pengabdian, bukan dominasi.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d : 11)
- Mereformasi Sistem Pendidikan
Selanjutnya, kita perlu membangun sistem pendidikan yang mampu mengembangkan nalar kritis dan membentuk kepribadian luhur. Kita tidak hanya bisa mengajarkan hafalan, tetapi harus menanamkan semangat berpikir dan mencari kebenaran. Seperti para ulama terdahulu, kita harus menggabungkan ilmu agama dan ilmu dunia.
- Membangun Kepemimpinan yang Amanah
Kita tidak dapat mewujudkan kebangkitan tanpa kehadiran pemimpin yang adil, berilmu, dan mencintai rakyat. Mereka membangun bukan untuk citra, tapi untuk perubahan. Dalam sejarah, Umar bin Khattab adalah contoh pemimpin visioner yang merakyat dan adil. Oleh karena itu, kita perlu menumbuhkan generasi pemimpin yang berintegritas dan ikhlas.
- Mewujudkan Sistem Ekonomi Berbasis Keadilan
Kita harus menciptakan sistem ekonomi Islam yang menjunjung keadilan, menghapus riba, dan memastikan kekayaan tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang. Dengan sistem yang adil, kesejahteraan bisa dirasakan oleh seluruh umat.
- Menjalin Kolaborasi Global
Terakhir, kita perlu memperkuat ukhuwah Islamiyah lintas negara, mazhab, dan budaya. Kita harus membangun jejaring kerja yang sama di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan dakwah. Karena peradaban Islam hanya akan bangkit jika umat bersatu dan saling mendukung.
Inspirasi dari Masa Lalu, Harapan untuk Masa Depan
Peradaban Islam pernah memimpin dunia. Di saat Eropa dilanda kegelapan intelektual, dunia Islam menghadirkan cahaya ilmu dan toleransi. Rumah Sakit pertama, universitas tertua, sistem perpustakaan dan penelitian—semuanya lahir dari rahim peradaban Islam.
Namun peradaban Islam tak bangkit hanya dengan mengagumi sejarah. Umat Islam hari ini harus mengambil tanggung jawab. Umat harus berani berpikir besar, bertindak nyata, dan bersatu dalam semangat dakwah dan pembangunan.
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar…” (QS. Ali Imran: 110)
Akhirnya, mari kita tidak hanya bertanya “apa dan mengapa”, tetapi mulai bergerak menjawab “bagaimana”. Sebab, kebangkitan bukan sekedar slogan. Kebangkitan adalah kerja nyata. (Heni)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
