Mode & Gaya
Beranda » Berita » Tips Lansia Sehat dan Bahagia ala Rasulullah

Tips Lansia Sehat dan Bahagia ala Rasulullah

Tips Lansia Sehat dan Bahagia ala Rasulullah
Tips Lansia Sehat dan Bahagia ala Rasulullah

SURAU.CO – Menjadi lansia bukan berarti berhenti bergerak, kehilangan makna hidup, atau kehilangan kebahagiaan. Justru, masa tua bisa menjadi fase yang indah, penuh ketenangan dan kebijaksanaan. Masa tua menjadi waktu istimewa yang perlu disyukuri dan dijalani dengan penuh makna. Dalam Islam, lansia bukan hanya simbol kemuliaan, tetapi juga ladang pahala jika menjalaninya dengan keimanan yang teguh.

Rasulullah SAW telah memberi teladan luar biasa tentang bagaimana menjalani hidup yang seimbang baik secara fisik, mental, maupun spiritual hingga usia senja. Oleh karena itu, mari kita simak beberapa tips ala Rasulullah untuk menjadi lansia yang sehat dan bahagia.

Menjaga Pola Makan yang Sehat dan Halal

Rasulullah SAW tidak berlebihan dalam makan. Beliau bersabda:

“Kami adalah kaum yang tidak makan hingga lapar, dan apabila makan tidak sampai kenyang.” (HR.Bukhari)

Beliau menunjukkan bahwa mengendalikan nafsu makan sangat penting untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, para lansia perlu mengatur pola makan secara bijak dengan mengonsumsi makanan halal, sehat, dan bergizi. Hindari makanan yang tinggi lemak, gula, atau garam berlebih.

Mengenal Perbedaan Hijab, Jilbab, dan Khimar dalam Tren Fashion Muslimah

Selain itu, memperbanyak konsumsi air putih, buah, dan sayur bisa membantu menjaga fungsi organ tubuh. Rasulullah juga mencontohkan pola makan alami yang sangat baik, seperti kurma, madu, zaitun, dan susu. Gaya makan yang sederhana namun penuh berkah seperti ini dapat membantu lansia tetap sehat sepanjang hari.

Tetap Aktif dan Menghindari Kemalasan

Meski usianya terus bertambah, Rasulullah SAW tetap aktif hingga akhir hayatnya. Beliau tidak hanya berdakwah, tetapi juga membantu pekerjaan rumah tangga dan berjalan kaki dengan semangat. Dari teladan ini, para lansia bisa meniru semangat beliau dalam bergerak.

Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, membersihkan rumah, berkebun, atau senam lansia dapat membantu menjaga sendi tetap lentur dan aliran darah tetap lancar. Selain itu, menjaga aktivitas otak juga penting. Para lansia bisa membaca, berdiskusi, atau mengajari cucu-cucunya. Dengan demikian, pikiran mereka tetap aktif, percaya diri meningkat, dan risiko pikun pun bisa ditekan.

Menjaga Pikiran Tetap Positif dan Hati yang Lapang

Hidup di usia lanjut memang tak lepas dari ujian fisik maupun mental. Namun Rasulullah SAW selalu menunjukkan sikap optimis, sabar, dan penuh harap kepada Allah. Beliau bersabda:

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala urusannya selalu membawa kebaikan…” (HR. Muslim)

Fenomena Suami Takut Istri: Meneladani Sikap Sahabat Nabi dan Psikologi Modern

Dalam menghadapi berbagai tantangan, para lansia dapat menjaga pikiran positif dan menerima takdir dengan lapang dada. Jika mereka mampu melihat setiap peristiwa sebagai bentuk kasih sayang Allah, maka hati mereka akan lebih tenang. Sikap ikhlas dan bersyukur inilah yang membuat kesehatan mental tetap terjaga, sehingga terhindar dari stres dan kecemasan berlebihan.

Memperkuat Hubungan dengan Allah (Hablumminallah)

Rasulullah SAW selalu menjadikan ibadah sebagai landasan utama dalam kehidupan. Di usia lanjut, seseorang justru memiliki lebih banyak waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beliau bersabda:

“Sejujurnya Allah mencintai seorang hamba yang ketika rambutnya memutih dalam keadaan Islam, ia tetap teguh beribadah.” (HR.Baihaqi)

Lansia dapat memperkuat keimanan dengan mendirikan shalat tepat waktu, memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan memperdalam ilmu agama. Ibadah yang dilakukan dengan khusyuk akan menenangkan jiwa dan menyehatkan hati. Jiwa yang tenteram akan berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh.

Menjaga Silaturahmi dan Hubungan Sosial

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan suka menyambung tali silaturahmi. Beliau tidak hanya menyapa tetangga, tetapi juga mempererat hubungan antarumat. Maka, lansia pun bisa meneladani sikap tersebut dengan tetap aktif secara sosial.

Budaya Workaholic: Mengancam Kesehatan Tubuh dan Kualitas Ibadah

Lansia bisa mengunjungi keluarga, menghadiri pengajian, atau sekadar berbincang dengan tetangga. Dengan demikian, rasa kesepian dapat berkurang dan semangat hidup tetap terjaga. Bahkan Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, hendaklah ia menjalin silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan menjalin hubungan yang baik, lansia dapat menikmati hidup yang lebih berkah, panjang umur, dan penuh kebahagiaan.

Menjaga Pola Tidur yang Sehat dan Teratur

Rasulullah SAW mencontohkan pola tidur yang baik dengan tidur lebih awal dan bangun di sepertiga malam untuk beribadah. Pola tidur seperti ini terbukti secara ilmiah bermanfaat untuk memperbaiki kualitas istirahat.

Lansia perlu menjaga waktu tidur selama 6–8 jam setiap malam. Mereka juga perlu menghindari konsumsi kafein menjelang malam serta menghindari penggunaan gadget sebelum tidur. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh akan lebih bugar, sistem imun tetap kuat, dan emosi lebih stabil.

Penutup

Kesehatan dan kebahagiaan di usia lanjut bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga soal ketenangan jiwa dan hati yang selalu bersyukur. Rasulullah SAW telah menunjukkan kepada kita bagaimana cara hidup seimbang dan penuh keberkahan hingga usia senja.

Dengan meneladani sunnah beliau mulai dari kedekatan dengan Allah, pola makan, hingga aktivitas harian—setiap lansia dapat menjalani hari-harinya dengan lebih sehat, bahagia, dan bermakna. Usia memang terus menua, namun semangat harus tetap muda, dan iman harus semakin kuat.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement