SURAU.CO. Sekolah rakyat yang merupakan salah satu program pendidikan unggulan Presiden Prabowo resmi beroperasi secara nasional tanggal 14 Juli 2025. Menteri sosial Saifullah Yusuf menyebut biaya sekolah rakyat untuk satu orang siswa mencapai Rp. 48,2 juta per tahun dan secara total mencapai Rp 2,3 triliun berdasarkan asumsi untuk 100 lokasi di tahun ajaran 2025-2026.
Meski program ini masih menimbulkan perdebatan, namun banyak orang tua yang bersyukur dengan keberadaan sekolah rakyat ini. Dengan adanya sekolah rakyat, orang tua siswa tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan.
Perdebatan di kalangan elit tidak hanya soal program sekolah rakyat, tetapi juga tentang diksi pendidikan itu sendiri. Apakah biaya pendidikan yang cukup tinggi merupakan beban bagi keuangan individu dan negara atau justru merupakan investasi jangka panjang?
Pendidikan sebagai Investasi
Pendidikan dianggap sebagai jalan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat. Dengan pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan tinggi umumnya membuka peluang pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi. Dengan demikian, pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan keluarga.
Bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara menyebutkan “Pendidikan itu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.” Kekinian, aktivis dan presenter terkenal Najwa Shihab menyebutkan pendidikan adalah awal perubahan, tanpa pendidikan tidak ada peradaban.
Pendidikan merupakan investasi dalam masa depan individu dan negara. Melalui pendidikan, seseorang dapat mengembangkan potensi dan bakatnya, meningkatkan keterampilan, dan memperluas wawasan. Secara kolektif, pendidikan memberikan fondasi yang kuat bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya suatu bangsa.
Pendidikan tidak hanya memperbaiki kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja terdidik menjadi aset berharga bagi negara dalam mendorong inovasi dan produktivitas. Pada akhirnya juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan yang sesungguhnya tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang sangat berguna dalam kehidupan. Mengeluarkan biaya tinggi untuk pendidikan berkualitas sama dengan berinvestasi terhadap kehidupan dimasa depan yang lebih baik.
Pendidikan sebagai Beban
Pendidikan membutuhkan biaya, tetapi begitu juga dengan ketidaktahuan.
Tidak dapat dipungkiri, untuk dapat mengakses pendidikan dibutuhkan biaya yang besar. Apalagi jika menempuh pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan swasta. Biaya pendidikan yang besar, apalagi untuk perguruan tinggi, seringkali menjadi beban bagi individu atau keluarga. Terutama keluarga kelas menengah ke bawah sulit untuk mengakses pendidikan tinggi bagi anak-anaknya.
Tidak jarang orang berhutang untuk biaya pendidikan. Bahkan pernah muncul ide pemerintah akan membuka akses pinjol untuk biaya pendidikan. Pinjaman membuat pendidikan menjadi beban di masa kini dan juga beban di masa depan karena harus melunasi hutang.
Pendidikan tidak hanya menjadi beban individu, tetapi juga beban negara. Sebagaimana amanah UUD 1945 Pasal 31 menyatakan bahwa: Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Pemerintah diberikan amanah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Dalam APBN dan APBD dialokasikan anggaran pendidikan minimal 20%.
Tingginya biaya pendidikan menyebabkan tidak semua orang mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Bermula dari akses pendidikan yang tidak sama, mengakibatkan kesenjangan sosial makin tinggi di tengah masyarakat
Solusi?
Biaya pendidikan tinggi adalah kombinasi antara investasi dan beban. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang tidak hanya bagi masa depan individu, tetapi juga masa depan negara. Meskipun di sisi lain, biaya pendidikan yang tinggi juga menjadi beban bagi masyarakat. Demikian juga bagi negara, biaya pendidikan membebani APBN dan APBD dengan alokasi khusus pendidikan.
Butuh pendekatan yang komprehensif melibatkan semua pihak, agar pendidikan tidak menjadi beban dan masyarakat mendapatkan akses yang sama bagi pendidikan. Kebijakan pemerintah harus mampu menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas, terjangkau dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pemerintah dapat memperbanyak beasiswa dan bantuan pendidikan melalui anggaran lembaga pemerintah dan mendorong pihak swasta juga ikut memberikan bantuan pendidikan. Tidak hanya meningkatkan jumlah penerima bantuan atau beasiswa, bantuan pendidikan untuk membangun sarana prasarana sampai ke pelosok nusantara juga perlu terus di dorong.
Pendidikan yang berkualitas dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan dan menciptakan masyarakat yang berkeadilan sosial. Pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan.
Pelaksanaan program sekolah rakyat mungkin dapat menjadi salah satu solusi akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dengan sarana prasarana yang baik. Namun tentu program ini perlu di kawal agar terlaksana sesuai dengan tujuan awal untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tanpa mengorbankan kepentingan sosial masyarakat atau kelompok marginal lainnya.
Menciptakan pendidikan berkualitas tidak hanya soal akses dan sarana prasarana, tetapi juga soal sistem pendidikan itu sendiri. Sistem pendidikan dan kurikulum yang berkelanjutan mampu menciptakan proses pembelajaran yang baik dan tidak terjadi kebingungan. Sistem pendidikan dirancang untuk menyesuaikan diri dengan inovasi dan perkembangan global.
Negara bertanggung jawab menyediakan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan sistem pendidikan dan sarana prasarana yang baik, serta dapat di akses oleh seluruh rakyat Indonesia akan menciptakan pendidikan berkualitas. Pendidikan berkualitas menciptakan masyarakat yang cerdas, produktif, dan berdaya saing untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
