Khazanah
Beranda » Berita » Sahabat Sejati Karena Allah

Sahabat Sejati Karena Allah

Sahabat Sejati Karena Allah

Sahabat Sejati Karena Allah

Dalam kehidupan ini, kita akan bertemu dengan banyak orang—ada yang hanya singgah sejenak, ada yang sekadar kenalan, ada pula yang menjadi teman biasa. Namun, di antara banyaknya pertemuan, Allah karuniakan satu anugerah istimewa yang sangat langka: sahabat sejati karena Allah.

Sahabat sejati bukanlah mereka yang selalu hadir di saat kita senang, atau yang hanya datang membawa canda tawa. Sahabat sejati karena Allah adalah mereka yang tetap bersama dalam suka dan duka, yang menegur kita ketika salah, yang mendoakan kita meski jauh, dan yang cintanya kepada kita bukan karena dunia, tapi karena ingin bersama menuju surga.

Cinta yang Tertanam Karena Iman

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

> “Teman-teman karib pada hari itu (Kiamat) saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Az-Zukhruf: 67)

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Ayat ini menunjukkan bahwa di akhirat nanti, hanya hubungan persahabatan yang didasari ketakwaan dan cinta karena Allah yang akan abadi. Selebihnya akan saling menyalahkan dan menjauh satu sama lain.

Persahabatan sejati dalam Islam bukan karena harta, kedudukan, selera yang sama, atau kesenangan duniawi. Tapi karena iman yang mengikat dua hati dalam kebaikan dan tujuan akhirat. Mereka saling mencintai karena Allah, bukan karena manfaat pribadi.

Tandanya Sahabat Sejati Karena Allah

Ada beberapa tanda yang dapat dikenali dari sahabat sejati karena Allah:

Mengingatkan saat kita lalai.
Dia tidak membiarkan kita terjerumus dalam maksiat. Dengan penuh kasih, ia mengingatkan kita untuk kembali ke jalan yang lurus.
Mendorong kita dalam kebaikan.
Ia mengajak kita untuk hadir di majelis ilmu, bersedekah, berpuasa sunnah, dan menjauhi dosa-dosa kecil yang dianggap sepele.
Mendoakan dalam diam.
Tanpa perlu kita tahu, ia menyebut nama kita dalam sujud malamnya, agar kita diberi hidayah dan perlindungan oleh Allah.
Tidak menjatuhkan di belakang.
Jika kita salah, dia tegur langsung. Jika kita benar, dia dukung sepenuh hati. Tidak ada gunjingan atau iri hati.
Saling menasihati untuk bersabar dan bersyukur.
Seperti yang diabadikan dalam surat Al-‘Ashr: “…dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Kisah Sahabat Karena Allah di Zaman Rasulullah

Suatu hari, Rasulullah ﷺ bersabda:

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

> “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari Kiamat: ‘Di manakah orang-orang yang saling mencintai karena-Ku? Hari ini Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku, di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Ku.’”
(HR. Muslim)

Subhanallah, betapa mulianya kedudukan sahabat yang bersahabat karena Allah. Bahkan Allah memberikan naungan khusus bagi mereka di hari Kiamat kelak, ketika semua manusia kebingungan mencari perlindungan.

Salah satu contoh nyata adalah persahabatan antara Rasulullah ﷺ dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Abu Bakar selalu setia, bahkan mempertaruhkan jiwa dan hartanya demi Rasulullah. Semua itu bukan karena ingin balasan duniawi, melainkan karena cinta yang tulus karena Allah.

Membangun dan Memelihara Persahabatan Karena Allah

Agar kita memiliki dan menjadi sahabat sejati karena Allah, berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

Luruskan niat dalam berteman.
Jangan berteman hanya karena kesamaan hobi, profesi, atau kepentingan. Tapi niatkan karena ingin bersama dalam taat kepada Allah.
Mulai dengan silaturahim dan doa.
Pererat hubungan dengan memberi perhatian, doa, dan mengajak dalam kegiatan kebaikan.
Sabar terhadap kekurangan sahabat.
Karena kita juga memiliki kekurangan, bersabarlah dan saling menasihati dengan cara yang baik.
Tumbuhkan rasa saling percaya dan jaga rahasia.
Jangan membuka aibnya, baik saat bersama maupun setelah berjauhan.
Jaga komunikasi, meski hanya lewat pesan doa.
Kadang satu pesan “Semoga Allah memberkahimu hari ini” lebih berkesan dari sekian banyak obrolan kosong.

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Keuntungan Bersahabat Karena Allah

Dikasihi oleh Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari Kiamat… di antaranya: dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Duduk di atas mimbar cahaya.
Dalam hadis lain disebutkan bahwa orang yang saling mencintai karena Allah akan duduk di atas mimbar dari cahaya, dan para nabi serta syuhada akan iri terhadap mereka.

Mendapatkan keamanan dan ketenangan hati.
Sahabat sejati selalu menenangkan dan menguatkan, bukan membawa stres dan dosa.

Penutup: Di dunia ini, sahabat sejati karena Allah adalah pelipur lara, penyemangat iman, dan penolong menuju ridha Allah. Di akhirat, mereka adalah pendamping menuju surga. Maka jangan hanya cari sahabat yang enak diajak jalan-jalan, tapi carilah sahabat yang enak diajak jalan menuju Allah.

Jika engkau punya sahabat yang:

Menegurmu saat kau mulai menjauh dari Allah
Mengingatkanmu untuk shalat dan belajar agama
Mendoakanmu tanpa diminta
Maka genggamlah erat persahabatan itu. Sebab ia adalah anugerah yang lebih berharga dari harta dan jabatan.
“Sahabat karena Allah tidak hanya menemani di dunia, tapi menanti di pintu surga.” (Tengku Iskandar, M.Pd)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement