Beranda » Berita » Pendaftaran MTQ Internasional untuk Disabilitas Netra Dibuka, Catat Waktunya

Pendaftaran MTQ Internasional untuk Disabilitas Netra Dibuka, Catat Waktunya

MTQ Internasional Disabilitas Netra 2025
Rapat seleksi pra kualifikasi untuk MTQ Internasional disabilitas netra (Foto dok kemenag)

SURAU.CO. Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan membuka pendaftaran seleksi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat internasional.Kompetisi ini secara khusus ditujukan bagi para penghafal Al-Qur’an penyandang disabilitas netra yang merupakan hasil kolaborasi strategis antara Kemenag, Liga Muslim Dunia, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional. Kompetisi final Ajang ini dijadwalkan akan diselenggarakan di Jakarta.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, memberikan penjelasan. Ia menyatakan bahwa MTQ Internasional ini memiliki tujuan yang mulia. Ajang ini bukan sekedar perlombaan biasa. Namun, ia menjadi wujud kepedulian negara terhadap para hafiz Al-Qur’an dari kalangan penyandang disabilitas netra. “MTQ ini bertujuan menumbuhkan semangat kompetisi di antara para penghafal Al-Qur’an penyandang disabilitas netra, sekaligus memuliakan mereka dan memberikan ruang tampil di panggung internasional,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (13/7)

Wadah Kompetisi dan Bentuk Kepedulian

Lebih lanjutnya, Abu Rokhmad menaruh harapan besar pada kompetisi ini. Ia ingin ajang tersebut dapat memotivasi lebih banyak penyandang disabilitas netra. Mereka diharapkan semakin giat mendalami dan menghafal Al-Qur’an.[3] Selain itu, acara ini menunjukkan komitmen Islam yang kuat terhadap nilai-nilai inklusivitas. “Kami ingin ajang ini menjadi motivasi bagi para hafiz disabilitas netra, serta memperluas partisipasi ruang mereka dalam dakwah dan kehidupan publik,” ujarnya.

Ada lima lomba yang berbeda dalam ajang internasional ini, Setiap kategori disesuaikan dengan tingkat usia dan tingkat hafalan para peserta. Struktur ini memastikan kompetisi berjalan adil dan merata. Berikut rincian kelima cabang lomba tersebut adalah hafalan 30 juz beserta Nadhom Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah. Jenis lomba ini untuk usia maksimal 25 tahun. Kemudian ada hafalan 30 juz tanpa nadhom yaitu usia maksimal 25 tahun. Selanjutnya adalah hafalan 20 juz untuk usia maksimal 18 tahun.  Tak ketinggalan ada hafalan 10 juz  dengan usia maksimal 12 tahun. Terakhir adalah hafalan 5 juz  dengan usia maksimal 10 tahun.

Proses Seleksi yang Modern dan Transparan

Proses seleksi akan berjalan dengan adil dan terbuka. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menegaskan hal ini. Ia mengungkapkan bahwa seleksi pra kualifikasi akan memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau peserta global. “Seleksi pra kualifikasi akan berlangsung melalui Zoom, agar peserta dari seluruh dunia bisa mengikuti tanpa kendala geografis,” jelasnya.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Calon peserta harus mempersiapkan beberapa dokumen penting. Menurut Ahmad Zayadi peserta wajib mengunggah dokumen-dokumen ini saat mendaftar. Dokumen tersebut antara lain meliputi akta kelahiran atau KTP, foto paspor, dan sertifikat hafalan. Peserta juga harus menyertakan video murottal Al-Qur’an berdurasi maksimal lima menit. Surat rekomendasi dan sertifikat Al-Qur’an juga bisa dilampirkan jika ada.

Semua berkas pendaftaran dapat mengunggahnya melalui tautan resmi yaitu https://Bit.ly/MIDN2025. Panitia menetapkan batas akhir pendaftaran pada hari Kamis, 31 Juli 2025. Untuk informasi lebih detail, calon peserta bisa menghubungi narahubung Aifi di nomor 0823-3176-5507.

Awal Mula Gagasan dan Dukungan Internasional

Gagasan penyelenggaraan acara ini berawal dari sebuah kesepakatan penting. Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menyatakan kesiapan Indonesia. Indonesia siap menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tunanetra Internasional. Persiapan ini merupakan tanggapan atas kesepakatan dengan Direktur Rabithah ‘Alam Islami untuk Indonesia, Syeikh Abdulrahman Amin Al-khayyath.

“Saya menyambut baik kesepakatan Rabithah ‘Alam Islami. Kami senang dengan rencana MTQ Internasional untuk teman-teman penyandang tunanetra ini. Kami terbuka dan merasa terhormat atas tawaran ini,” kata Menag Nasaruddin pada Senin (9/12/24) lalu.

Rabithah ‘Alam Islami, atau Liga Muslim Dunia, adalah organisasi Islam non-pemerintah terbesar di dunia yang berpusat di Makkah. Organisasi ini berdiri pada Mei 1962 dan telah lama menjalin kerja sama dengan Kemenag untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di panggung global. Tujuan utama Rabithah Alam Islami. Tujuan tersebut antara lain menyampaikan ajaran Islam ke seluruh dunia, menyebarkan miskonsepsi tentang Islam, dan meningkatkan solidaritas Islam. “Kami senang selama ini telah bekerja sama dengan Indonesia. Dalam dua tahun ini sudah banyak yang kami lakukan bersama. Dan kami ingin ini dapat terus berlanjut,” papar Direktur Abdulrahman. Selain MTQ, kerja sama ini juga membuka peluang lain. Rabithah ‘Alam Islami siap memfasilitasi konferensi internasional tentang kemanusiaan dan lingkungan hidup.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement