Pendidikan
Beranda » Berita » Al-Biruni Menghitung Bumi

Al-Biruni Menghitung Bumi

al biruni
ilustrasi al biruni

Surau.co. Al-Biruni adalah sosok ilmuwan visioner yang berhasil menghitung keliling Bumi dengan metode geometri yang brilian. Al-Biruni adalah salah satu ilmuwan yang secara signifikan berkontribusi pada pengukuran keliling bumi pada masanya. Ia menggunakan metode berbasis trigonometri dan astrolabe, bukan hanya satu rumus tunggal. 

Siapa Al-Biruni

Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad Al-Biruni lahir pada 973 M di Khwarezm, wilayah yang kini termasuk Uzbekistan. Al-Biruni hidup pada masa kejayaan ilmu pengetahuan Islam dan banyak berkarya dalam dunia ilmiah. Ia sering disebut sebagai “Bapak Geodesi” dan pelopor metode ilmiah eksperimental modern.

Ia menulis lebih dari 150 buku dan risalah ilmiah sepanjang hidupnya. Salah satu karya terkenalnya adalah Tahdid Nihayat al-Amakin (Penentuan Koordinat Tempat-Tempat). Karyanya juga memengaruhi pemikiran ilmiah dan perkembangan Renaissance di Eropa.

Rumus Al-Biruni Menghitung Lingkaran Bumi

Al-Biruni adalah ilmuwan pertama yang menghitung keliling Bumi tanpa harus mengelilinginya. Ia menggunakan metode trigonometri dengan bantuan pengamatan dari puncak gunung.

Langkah awal Al-Biruni adalah mengukur ketinggian sebuah gunung menggunakan sudut elevasi matahari dan perhitungan bayangan. Setelah mengetahui tinggi gunung, ia kemudian mengukur sudut horison dari puncaknya ke garis cakrawala.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Dengan mengetahui tinggi gunung (h) dan sudut depresi ke cakrawala (θ), ia menerapkan rumus geometri bola: R = h / (1 – cos θ) di mana R adalah jari-jari Bumi. Dengan metode ini, Al-Biruni mendapatkan hasil keliling Bumi sekitar 39.000 km. Hasil ini sangat mendekati angka modern yaitu sekitar 40.075 km.

Tujuan dan Manfaat Teori Al-Biruni

Al-Biruni memiliki motivasi ilmiah yang kuat untuk memahami ukuran dan bentuk Bumi secara akurat. Ia ingin mengetahui posisi tempat-tempat di Bumi secara geografis dan astronomis.

Tujuan utama perhitungan keliling Bumi adalah untuk menyempurnakan peta dunia dan sistem koordinat lintang-bujur. Ia juga menggunakannya untuk memperkirakan waktu salat dan arah kiblat secara tepat. Metode Al-Biruni membuka jalan bagi pengembangan geodesi, navigasi, dan kartografi modern. 

Perbandingan Dengan Ilmuwan Lain

Sebelum Al-Biruni, ilmuwan Yunani Eratosthenes juga pernah menghitung keliling Bumi dengan menggunakan perbedaan bayangan matahari antara dua kota. Hasilnya pun cukup mendekati kenyataan.

Namun, pendekatan Al-Biruni dianggap lebih canggih karena tidak memerlukan dua lokasi dan bisa dilakukan dari satu titik pengamatan. Hal ini menjadikannya sebagai metode yang revolusioner pada zamannya. Ia juga menyempurnakan berbagai teori astronomi dan fisika dari ilmuwan sebelumnya, seperti Ptolemy dan Hipparchus.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Hasil perhitungan Al-Biruni menunjukkan deviasi hanya sekitar 2,6% dari pengukuran modern. Ini menunjukkan tingkat presisi tinggi mengingat alat ukur pada zamannya sangat terbatas.

Warisan Al-Biruni menjadi rujukan penting dalam dunia Islam dan Eropa abad pertengahan. 

Al-Biruni juga menolak klaim bahwa Bumi datar dan mendukung gagasan bahwa Bumi bulat dan berputar. Ia menyatakan bahwa gerak langit lebih bisa dijelaskan dengan asumsi rotasi Bumi.

Relevansi Teori Al-Biruni Saat Ini

Metode yang digunakan Al-Biruni masih digunakan dalam prinsip dasar geodesi dan survei topografi. Ia telah membuktikan bahwa ilmu observasi dan matematika bisa menjawab pertanyaan besar tentang alam semesta.

Dalam pendidikan modern, pemikiran Al-Biruni diajarkan sebagai bagian dari sejarah ilmu pengetahuan. Ia adalah contoh bagaimana peradaban Islam memberikan kontribusi penting bagi dunia sains.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Kesederhanaan dan keefektifan metodenya menunjukkan pentingnya berpikir kritis dan eksperimental. Ia membuktikan bahwa pendekatan ilmiah tidak harus mahal, tapi harus logis dan akurat.

Dengan peralatan sederhana namun metode yang matang, ia menghasilkan angka yang mendekati akurat. Dedikasinya terhadap ilmu menjadikan Al-Biruni sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah sains dunia. *TeddyNs


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement