SURAU.CO-Apakah umat Islam tertinggal dalam revolusi teknologi? Pertanyaan ini terus bergema di tengah arus digital yang kian pesat. Apakah umat Islam tertinggal dalam revolusi teknologi? Dominasi inovasi oleh negara Barat dan Asia Timur semakin jelas, sedangkan banyak negara Muslim justru lebih sering mengonsumsi daripada menciptakan teknologi. Kondisi ini mendorong refleksi kritis tentang posisi strategis umat Islam dalam dunia digital.
Kesenjangan Teknologi dan Tantangan Nyata
Negara-negara Muslim masih tertinggal dalam hal inovasi teknologi. Laporan dari World Intellectual Property Organization mencatat rendahnya kontribusi paten dari dunia Islam. Beberapa negara seperti Indonesia, Pakistan, dan Arab Saudi memang mulai mengadopsi teknologi secara luas, tetapi inovasi lokal masih minim.
Sistem pendidikan yang belum responsif terhadap perubahan teknologi menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, literasi digital yang rendah dan investasi riset yang terbatas membuat negara Muslim sulit bersaing. Akibatnya, ketergantungan terhadap teknologi impor tetap tinggi.
Pendidikan Islam dan Literasi Digital
Sejarah mencatat peran besar umat Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kejayaan Islam, ilmuwan Muslim memimpin dalam bidang sains, matematika, hingga astronomi. Baitul Hikmah di Baghdad menjadi simbol kemajuan intelektual dunia.
Namun, semangat ilmiah itu meredup di era modern. Kini, beberapa pesantren dan sekolah Islam mulai menggabungkan teknologi dalam kurikulum mereka. Meski demikian, integrasi antara ilmu agama dan teknologi belum terjadi secara menyeluruh. Ulama, akademisi, dan praktisi teknologi perlu membangun kolaborasi yang kuat untuk menciptakan solusi Islami berbasis digital.
Peluang Ekonomi Digital dan Teknologi Halal
Umat Islam memiliki potensi besar dalam ekonomi digital dan teknologi halal. Berbagai platform seperti Muslim Pro, Umma, dan Quran.com menunjukkan bahwa umat bisa menjadi inovator, bukan sekadar pengguna. Fintech syariah dan e-commerce halal tumbuh pesat dan membuka peluang baru.
Malaysia dan Uni Emirat Arab telah membuktikan bahwa negara Muslim mampu menjadi pelopor dalam teknologi Islami. Mereka membangun pusat riset digital berbasis syariah dan mendorong tumbuhnya startup teknologi. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa kebangkitan teknologi di dunia Muslim bukan hal yang mustahil.

Gambar Teknologi Robot
Strategi Bangkit: Inovasi, Kolaborasi, dan Dakwah Digital
Umat Islam perlu membangun strategi jangka panjang untuk mengejar ketertinggalan. Mendirikan startup teknologi, mengembangkan pusat inovasi, serta memperkuat kurikulum berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) menjadi kunci penting. Anak muda Muslim harus menjadi pencipta, bukan hanya penonton.
Di sisi lain, dakwah digital berkembang pesat. Pendakwah muda kini menggunakan platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dengan pendekatan kreatif. Langkah ini sekaligus membentuk opini publik yang Islami dan berwawasan teknologi.
Refleksi: Menyatukan Islam dan Teknologi Masa Depan
Islam sejak awal mendorong umatnya untuk mencintai ilmu dan inovasi. Tidak ada pertentangan antara agama dan teknologi, justru keduanya saling menguatkan. Maka, saat kita bertanya, “Apakah umat Islam tertinggal dalam revolusi teknologi?” jawaban terbaik bukan hanya “ya atau tidak”, tetapi apa yang akan kita lakukan setelah menyadarinya.
Dengan mengembalikan semangat ilmiah dan membangun budaya inovasi, umat Islam bisa merebut kembali perannya dalam panggung teknologi global. Masa depan teknologi Islami bergantung pada tindakan hari ini: belajar, berinovasi, dan berkolaborasi.
Oleh karena itu, umat Islam harus berani melangkah maju. Revolusi teknologi bukanlah ancaman, tetapi peluang untuk berkontribusi lebih besar dalam peradaban dunia. Dengan ilmu, kerja keras, dan nilai-nilai Islam yang kuat, generasi Muslim bisa menjadi pelopor. Sekarang saatnya membuktikan bahwa Islam dan inovasi bisa berjalan beriringan. (Hen)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
