SURAU.CO-Manajemen stres dalam Islam bukan sekadar urusan psikologi, tetapi bagian integral dari ajaran agama yang menyentuh aspek spiritual, emosional, dan jasmani. Manajemen stres dalam Islam menjadi panduan penting agar umat Muslim mampu menjalani hidup dengan lebih seimbang, tidak mudah goyah oleh ujian, dan tetap menjaga kesehatan fisik dan mental.
Keseimbangan Spiritual dan Mental dalam Manajemen Stres Islam
Konsep keseimbangan spiritual dan mental sangat ditekankan dalam manajemen stres Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28). Zikir, doa, dan shalat menjadi fondasi utama untuk meredam tekanan batin. Seseorang yang menjadikan Allah sebagai sandaran akan merasa lebih ringan menghadapi masalah hidup karena yakin bahwa setiap ujian mengandung hikmah.
Stres sering muncul saat manusia merasa tidak punya kendali atas situasi. Islam justru mengajarkan konsep tawakal—menyerahkan hasil kepada Allah setelah berikhtiar maksimal. Prinsip ini memberi ketenangan jiwa dan mencegah stres berkembang menjadi gangguan mental serius seperti depresi atau kecemasan berlebih.
Zikir dan Doa sebagai Terapi Stres Islam yang Efektif
Zikir dan doa bukan hanya ibadah, tetapi juga terapi jiwa. Aktivitas ini menenangkan sistem saraf dan memusatkan pikiran pada hal-hal positif. Banyak penelitian ilmiah modern yang menunjukkan bahwa praktik meditasi atau repetisi afirmasi dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol—dan ini sejalan dengan fungsi zikir dalam Islam.
Doa-doa seperti Hasbunallahu wa ni’mal wakil atau La haula wa la quwwata illa billah memberi efek sugesti positif, bahwa seseorang tidak sendiri dan ada kekuatan besar yang menopangnya. Dalam Thibbun Nabawi (pengobatan Nabi), kombinasi antara zikir, madu, habbatussauda, dan doa menjadi metode penyembuhan holistik.

Gambar Ilustrasi
Makan Halal dan Tidur Cukup: Menjaga Fisik dan Jiwa Sehat
Dalam manajemen stres Islam, makan halal dan tidur cukup juga termasuk bagian penting. Makanan yang halal dan thayyib (baik) bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga ketenangan hati. Makanan yang bersih, bergizi, dan sesuai syariat memperkuat sistem imun dan mencegah tubuh mudah lelah—yang bisa memicu stres.
Begitu pula tidur. Rasulullah SAW mengajarkan pola tidur sehat: tidur awal malam dan bangun sebelum fajar. Pola ini tidak hanya memberi kualitas tidur yang baik, tetapi juga memperkuat dimensi spiritual melalui tahajud dan dzikir pagi. Kurang tidur justru berkontribusi besar terhadap gangguan mental, iritabilitas, dan penurunan konsentrasi.
Menjaga Silaturahmi dan Berbagi: Obat Stres yang Islami
Islam mendorong umatnya untuk menjalin silaturahmi, memberi, dan saling menolong. Interaksi sosial yang positif terbukti ampuh mengurangi stres. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan darinya pada hari kiamat.”
Aktivitas berbagi ini memberi makna dan kebahagiaan tersendiri. Hal ini didukung pula oleh psikologi positif yang menyebutkan bahwa memberi atau membantu orang lain dapat meningkatkan hormon endorfin—yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Istighfar dan Tawakal: Meredakan Stres dan Mendekatkan Diri
Istighfar bukan hanya sarana pengampunan, tapi juga metode menenangkan hati. Dalam surat Nuh ayat 10–12, disebutkan bahwa istighfar dapat mendatangkan rezeki, hujan, dan keberkahan. Seseorang yang rutin beristighfar cenderung lebih tenang dan sabar menghadapi beban hidup.
“Banyak orang yang mengalami stres berat dalam pekerjaan atau keluarga, namun setelah membiasakan dzikir pagi dan petang, mereka merasakan perubahan signifikan dalam ketenangan batin dan kemampuan mengontrol emosi.”
Tawakal memperkuat jiwa karena memberi ruang bagi manusia untuk menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada. Dalam QS. At-Talaq: 3, Allah berjanji memberi jalan keluar bagi orang yang bertawakal kepada-Nya. Ini menjadi sumber ketenangan utama saat menghadapi stres berat. (Hen)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
