Pendidikan
Beranda » Berita » Child Grooming : Kejahatan Seksual Berwajah Romantisme

Child Grooming : Kejahatan Seksual Berwajah Romantisme

Ilustrasi Child Grooming. Foto : Shuterstock

Kejahatan seksual terhadap anak dan remaja dengan menggunakan media sosial semakin mengkhawatirkan di era digital saat ini. Anak-anak menjadi target eksploitasi dan kekerasan seksual melalui berbagai platform teknologi digital dan internet, baik secara langsung maupun melalui kombinasi interaksi daring dan tatap muka antara pelaku dan korban. Child Grooming adalah kejahatan seksual terhadap anak dan remaja yang berwajah romantisme.

Melansir dari siaran pers Kemen PPA Tahun 2024. Pada rentang Januari hingga Juni 2024, terdapat 7.842 kasus kekerasan terhadap anak dengan 5.552 korban anak perempuan dan 1.930 korban anak laki-laki, di mana kasus kekerasan seksual menempati urutan pertama dari jumlah korban terbanyak sejak tahun 2019 sampai tahun 2024.

Child Grooming adalah sebuah istilah untuk menggambarkan proses kejahatan seksual terhadap anak dan remaja dengan berbagai manipulasi. Grooming dapat dilakukan secara online atau offline, dengan berbagai bentuk manipulasi, termasuk membangun kepercayaan, memberikan hadiah, atau menggunakan kekerasan.

Apa itu Child Grooming?

Child grooming menggambarkan kejahatan seksual melalui suatu proses  mempersiapkan anak-anak atau remaja agar pelaku dapat melakukan tindakan seksual pada mereka.

Pelaku grooming dapat menggunakan berbagai strategi untuk membangun kepercayaan dengan anak-anak, termasuk memberikan perhatian, hadiah, atau janji-janji palsu. Child Grooming adalah kejahatan seksual terhadap anak dan remaja yang berwajah romantisme.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Grooming bertujuan membuat anak-anak dan remaja merasa nyaman dan percaya diri dengan pelaku. Sehingga mereka tidak akan menolak atau melaporkan tindakan seksual yang tidak diinginkan.

Child grooming adalah tindakan membangun hubungan serta kepercayaan dengan anak-anak atau remaja, dan sering kali pada keluarganya juga dengan tujuan untuk mengeksploitasi, termasuk mengontrol, mengisolasi, hingga menganiaya korbannya secara emosional, fisik, maupun seksual.

Groomer atau pelaku child grooming ini biasanya merupakan orang asing. Namun tidak menutup kemungkinan, orang yang dikenal seperti keluarga, teman, rekan kerja, dapat melakukan hal tersebut.

Setelah pelaku mendapatkan kepercayaan penuh dari korban dan keluarganya, mereka akan secara perlahan mengeksploitasi hubungannya dengan mengisolasi korban dari keluarga dan teman-temannya, sehingga akhirnya korban akan tergantung pada pelaku.

Setelah itu pelaku akan menggunakan daya kontrolnya untuk membuat korban merasa bahwa tidak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan pelaku. Pelaku juga seringkali mengancam akan menyebarkan rahasia atau aib korban jika korban menentang keinginannya.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Tanda-Tanda Child Grooming

Kikta perlu mewaspadai beberapa tanda-tanda Child Grooming yaitu :

  1. Perhatian yang berlebihan: Pelaku grooming dapat memberikan perhatian yang berlebihan kepada anak-anak, termasuk memberikan hadiah atau pujian yang tidak pantas.
  2. Membangun kepercayaan: Pelaku grooming dapat mencoba membangun kepercayaan dengan anak-anak dengan cara memberikan saran atau dukungan yang tidak diminta.
  3. Menggunakan bahasa yang tidak pantas: Pelaku grooming dapat menggunakan bahasa yang tidak pantas atau sugestif untuk membuat anak-anak merasa tidak nyaman.
  4. Mengisolasi anak-anak: Pelaku grooming dapat mencoba mengisolasi anak-anak dari teman-teman atau keluarga untuk membuatnya lebih mudah dikontrol.

Dampak Buruk Child Grooming

Child grooming memiliki dampak buruk yang sangat serius pada anak-anak, yaitu:

  1. Trauma: Anak-anak yang menjadi korban grooming dapat mengalami trauma yang berkepanjangan dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.
  2. Kepercayaan diri yang rendah: Anak-anak yang menjadi korban grooming dapat merasa tidak percaya diri dan tidak berharga.
  3. Kesulitan dalam hubungan: Anak-anak yang menjadi korban grooming dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Mencegah Child Grooming

Berikut beberapa cara untuk mencegah child grooming:

  1. Pendidikan: Pendidikan tentang child grooming dan kejahatan seksual dapat membantu anak-anak memahami risiko dan tanda-tanda grooming.
  2. Komunikasi: Komunikasi yang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak dapat membantu mencegah grooming.
  3. Pengawasan: Pengawasan yang ketat terhadap anak-anak dapat membantu mencegah grooming.
  4. Menggunakan teknologi dengan bijak: Menggunakan teknologi dengan bijak dan memantau aktivitas online anak-anak dapat membantu mencegah grooming online.

Peran Vital Orang Tua

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah child grooming. Orang tua penting untuk melakukan beberapa hal berikut ini :

  1. Pendidikan agama bagi anak. Pendidikan agama yang baik bagi anak akan membentuk anak memahami nilai-nilai spritual, moral, dan etika.
  2. Mengajarkan anak-anak tentang keamanan online: Orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang keamanan online dan bagaimana menghindari bahaya online.
  3. Mengawasi aktivitas online anak-anak: Orang tua dapat mengawasi aktivitas online anak-anak dan memantau siapa yang mereka ajak bicara.
  4. Membangun komunikasi yang terbuka: Orang tua dapat membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak dan membuat mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.

Islam dan Perlindungan Anak

Islam sangat menghargai kehidupan dan martabat anak-anak. Ajaran Islam menekankan pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kejahatan dan kekerasan.

Sebab Kerusakan Anak Wanita

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman : Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.(QS. Al-An’am: 151).

Child grooming adalah ancaman tersembunyi bagi anak-anak yang dapat memiliki dampak yang sangat serius pada mereka. Kita dapat melindungi anak-anak dan remaja dari kejahatan seksual yang bersembunyi dibalik wajah romantisme dengan memahami tanda-tanda grooming dan cara mencegahnya.. Pendidikan agama, komunikasi, pengawasan, dan penggunaan teknologi dengan bijak dapat membantu mencegah child grooming dan memastikan keselamatan anak-anak kita.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement