Kehinaan Kesyirikan dan Pelakunya.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ. Pendahuluan, Dalam Islam, tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik, yaitu mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ibadah, kekuasaan, atau ketuhanan. Syirik adalah pengkhianatan terbesar terhadap tauhid, yakni fondasi utama agama Islam. Tauhid adalah mengesakan Allah dalam segala hal yang hanya menjadi hak-Nya. Maka siapa saja yang mencederai tauhid, berarti telah menempatkan dirinya dalam kehinaan dunia dan akhirat.
Pengertian Syirik
Syirik secara bahasa berarti menyekutukan atau mempersekutukan. Dalam konteks syar’i, syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah dalam perkara yang merupakan hak khusus bagi Allah, baik itu dalam ibadah, sifat-sifat-Nya, ataupun kekuasaan-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Dosa yang paling besar adalah bila engkau menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia-lah yang menciptakanmu…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jenis-Jenis Syirik
Para ulama membagi syirik menjadi dua:
a. Syirik Akbar (Besar)
Syirik ini mengeluarkan pelakunya dari Islam, seperti:
Berdoa kepada selain Allah.
Menyembah kuburan atau berhala.
Meyakini ada kekuatan gaib selain Allah yang bisa mengatur nasib.
b. Syirik Ashghar (Kecil)
Syirik ini tidak mengeluarkan dari Islam tetapi tetap merupakan dosa besar, seperti:
Riya’ (beramal karena ingin dipuji).
Bersumpah dengan nama selain Allah.
Menggantung jimat dengan keyakinan akan memberi manfaat atau perlindungan.
Kehinaan Syirik dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Allah sangat mencela syirik dalam banyak ayat Al-Qur’an. Bahkan Allah menyatakan bahwa syirik adalah dosa yang tidak diampuni jika pelakunya tidak bertaubat sebelum mati.
> “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(QS. An-Nisa’: 48)
Syirik juga menghapus seluruh amal baik yang pernah dilakukan:
> “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al-An’am: 88)
Nabi ﷺ bersabda:
> “Barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia masuk Neraka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kehinaan Pelaku Syirik
Pelaku syirik tidak hanya hina di akhirat, tapi juga terhina di dunia. Mereka:
Tidak mendapatkan ketenangan hati.
Hidupnya jauh dari keberkahan.
Jiwanya diliputi kekhawatiran dan ketakutan karena menggantungkan diri pada selain Allah.
Mendapat azab yang pedih di akhirat
> “Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan atasnya surga, dan tempatnya adalah neraka. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.”
(QS. Al-Ma’idah: 72)
Contoh Kesyirikan di Zaman Modern
Kesyirikan tidak hanya berupa penyembahan terhadap patung atau berhala. Di zaman sekarang, bentuk kesyirikan bisa lebih halus, seperti:
Percaya kepada dukun, ramalan zodiak, atau feng shui.
Menganggap benda-benda seperti cincin, jimat, atau kalung bisa membawa keberuntungan.
Memuja tokoh atau figur secara berlebihan hingga menyerupai ibadah.
Padahal Rasulullah ﷺ telah bersabda:
> “Barangsiapa mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud)
Bahaya Syirik dalam Kehidupan Umat
Syirik adalah akar kerusakan umat. Ketika manusia mulai memalingkan ibadah dari Allah, maka:
Hukum-hukum Allah ditinggalkan
Perilaku maksiat merajalela
Nilai-nilai tauhid pudar
Kekacauan sosial dan spiritual menyebar
Para Nabi dan Rasul ditugaskan untuk memberantas syirik dan menyeru kepada tauhid.
> “Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul (yang menyerukan): ‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut (segala sesuatu yang disembah selain Allah).'”
(QS. An-Nahl: 36)
Jalan Taubat dari Syirik
Meski syirik adalah dosa besar, namun Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
> “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.”
(QS. Az-Zumar: 53)
Langkah taubat dari syirik:
- Menyadari bahwa perbuatannya adalah syirik
- Menyesali perbuatannya dengan sepenuh hati
- Berhenti total dari syirik dan semua jalannya
- Bertekad untuk tidak mengulanginya
- Memperbanyak amal shalih dan tauhid
Penutup: Jaga Tauhid, Hindari Syirik
Tauhid adalah kunci keselamatan. Menjaga tauhid berarti menjaga hubungan langsung dengan Allah tanpa perantara dan tanpa menyekutukan-Nya. Barang siapa yang wafat di atas tauhid, maka surga adalah jaminannya.
Sebaliknya, siapa yang mati dalam keadaan syirik tanpa taubat, maka ia termasuk penghuni neraka yang kekal.
> “Barangsiapa bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, maka dia masuk surga. Dan barangsiapa bertemu dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya, maka dia masuk neraka.”
(HR. Bukhari)
Ya Allah, jauhkan kami dari segala bentuk kesyirikan, yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Tetapkan kami di atas tauhid sampai ajal menjemput. Aamiin. (Tengku)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
