Surau.co. Prof. Dr. KH. Abdul Syakur Yasin atau dikenal dengan julukan Buya Syakur adalah sosok ulama karismatik Indonesia. Selain itu, ia juga dikenal karena kiprah dakwah, kecerdasan akademis, dan karya transformatifnya.
Buya Syakur Yasin lahir pada tanggal 2 Februari 1948 di Indramayu, Jawa Barat sebagai putra KH Moh Yasin Ibrahim.
Pendidikan Buya Syakur Yasin
Pendidikan Buya Syakur ditempuh di luar negeri selama dua dekade. Ia meraih gelar sarjana di Kairo pada tahun 1971 dan sempat dipercaya memimpin PPI Kairo.
Pada tahun 1977 ia menyelesaikan studi ilmu Al Qur’an di Libya. Kemudian pada 1981 ia meraih magister sastra linguistik di Tunisia serta sempat menjadi staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.
Ia meraih gelar doktornya dengan konsentrasi dialog teater di London pada 1985 setelah menempuh studi selama belasan tahun di Afrika dan Eropa.
Pada tahun 1991 ia kembali ke Indonesia bersama Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Madjid, dan Alwi Shihab untuk mengabdikan diri berdakwah di Indramayu.
Buya Syakur mendirikan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000 dan resmi membuka pesantren tersebut pada 2006.
Pondok Pesantren Cadangpinggan
Buya Syakur Yasin mendirikan Pondok Pesantren Cadang pinggan yang berdiri di Desa Cadangpinggan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pondok ini menjadi pusat dakwah Buya Syakur sejak awal 2000-an.
Buya membangun pesantren ini dari nol di atas tanah warisan keluarganya sendiri. Ia menolak bantuan politik agar pesantren tetap independen secara ideologi.
Pesantren ini mengusung kajian Al-Qur’an, tasawuf, tafsir, dan pendekatan kebudayaan. Buya sering menggunakan pendekatan kontekstual dalam mengajar.
Kajian rutin malam Senin dan Jumat menjadi ikon pesantren, menarik jamaah dari berbagai daerah. Bahkan jamaah luar negeri turut hadir secara daring.
Pesantren ini juga menjadi pusat kajian spiritual dan intelektual dengan pendekatan khas Buya yang kritis namun penuh kasih.
Toleransi Beragama
Buya Syakur dikenal sebagai ulama yang kerap mengkritisi sikap eksklusif dalam masyarakat dan penafsiran agama yang sempit. Ketegasannya terlihat saat ia mempertanyakan hukum praktik budaya lokal berdasarkan standar zaman Nabi.
Buya Syakur menekankan telaah teks dan konteks sejarah. Buya juga mengingatkan akan pentingnya toleransi dan dialog antar umat beragama. Ia sampai menjadi bahan diskusi lintas agama lewat ceramahnya.
Tak ayal, sosok Buya Syakur menjadi perhatian tidak saja bagi umat muslim namun juga non muslim.
Dakwah dan Pengaruh
Buya Syakur Yasin melakukan dakwah dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Ia memakai bahasa lokal Jawa dan Sunda saat menjelaskan konsep ruhani.
Kajian rutin dia lakukan setiap malam Senin dan Jumat di pondoknya, membahas tasawuf dan tafsir Al-Qur’an
Melalui kanal YouTube “KH Buya Syakur Yasin MA”, ia meraih lebih dari 1,16 juta subscriber dan audiens yang sangat luas.
Quotes Buya Syakur yang terkenal seperti “Aku ingin berbagi kebahagiaan, tidak ingin menggurui siapapun.” “Aku berbuat bukan untuk menyenangkan kamu, aku berbuat untuk menyenangkan Allah.”
Kemudian, “Tenangkanlah hatimu yang gelisah karena hal-hal yang belum terjadi.” Selanjutnya “Jika bicara, bicaralah dengan niat yang baik.” Dan “Jangan buang waktu untuk hal yang negatif.”
Ia juga aktif menulis karya-karya spiritual seperti Renungan Spiritual, Surat-Surat Cinta, Menembus Palung Hati, dan Zikir Wamima.
Buya Syakur Yasin juga aktif menerjemahkan kitab klasik dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Keahliannya dalam bahasa Arab sangat mendukung penerjemahan itu.
Warisan Buya Syakur Yasin
Buya Syakur meninggal pada usia 75 tahun di hari rabu tanggal 17 Januari 2024 . Ia meninggal dunia di RS Mitra Plumbon, Cirebon, karena sakit gagal jantung dan gangguan lambung.
Buya Syakur meninggalkan warisan penting berupa pendekatan dakwah yang moderat, bersahaja, dan kontekstual. Ia menggabungkan tradisi pesantren klasik dengan era digital.
Karyanya dalam spiritualitas, zikir, serta penerjemahan kitab membantu mewariskan ilmu kepada generasi berikutnya. Semoga Allah SWT menerima segala amal dan tempatkan beliau di surga terbaik. Amin. *TeddyNs
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
