Setiap orang pasti mendambakan kelancaran rezeki. Kita bekerja keras setiap hari. Kita berusaha sekuat tenaga. Namun, terkadang hasilnya terasa tidak sepadan. Rezeki terasa macet atau seret. Kita pun bertanya-tanya, apa yang salah?
Banyak yang fokus pada usaha fisik semata. Padahal, ada faktor lain yang tak kalah penting. Faktor ini seringkali kita abaikan. Ia adalah kebiasaan dan pola pikir kita sehari-hari. Tanpa sadar, beberapa tindakan kecil justru menjadi kebiasaan penghambat rezeki yang paling besar.
Penting untuk menyadari bahwa rezeki bukan hanya soal uang. Kesehatan, ketenangan batin, dan hubungan baik juga bagian dari rezeki. Mari kita identifikasi bersama beberapa kebiasaan yang tanpa sadar bisa menutup pintu rezeki Anda.
1. Mengeluh dan Kurang Bersyukur
Ini adalah penghambat rezeki yang paling umum. Anda sering mengeluhkan pekerjaan? Atau mungkin cuaca yang terlalu panas? Keluhan tampak sepele. Namun, ia memancarkan energi negatif. Energi ini membuat Anda fokus pada kekurangan.
Ketika Anda terus mengeluh, Anda lupa bersyukur. Padahal, rasa syukur membuka pintu nikmat lebih besar. Cobalah ganti keluhan dengan ucapan syukur. Syukuri napas yang masih berembus. Syukuri makanan yang masih bisa dinikmati. Perubahan kecil ini berdampak besar.
2. Iri Hati dan Membandingkan Diri
Media sosial membuat kita mudah melihat kesuksesan orang lain. Teman membeli mobil baru. Tetangga merenovasi rumah. Hal ini seringkali memicu rasa iri. Kita mulai membandingkan hidup kita dengan mereka.
Iri hati hanya membakar energi positif Anda. Anda sibuk memikirkan pencapaian orang lain. Akibatnya, Anda lupa mengembangkan potensi diri sendiri. Alih-alih iri, jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi. Fokus pada jalur Anda sendiri. Setiap orang punya garis waktu rezekinya masing-masing.
3. Malas Memberi atau Bersedekah
Banyak orang berpikir, “Bagaimana mau memberi, saya sendiri kekurangan.” Pola pikir ini harus diubah. Memberi atau bersedekah tidak akan membuat Anda miskin. Justru sebaliknya, ia adalah pancingan untuk rezeki yang lebih melimpah.
Memberi tidak harus selalu diwujudkan dalam jumlah besar, karena bentuknya bisa sangat sederhana. Mulai dari berbagi makanan, menyumbang tenaga, hingga sekadar memberikan senyuman tulus. Justru, tindakan-tindakan inilah yang secara efektif membersihkan hati serta harta, sekaligus menjadi bukti nyata atas kepercayaan Anda pada kelimpahan dari Tuhan.
Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima. Karena saat memberi, kita membuka ruang untuk menerima lebih banyak lagi.”
4. Memutus Tali Silaturahmi
Konflik dengan keluarga atau teman memang terkadang terjadi. Namun, membiarkannya berlarut-larut hingga memutus hubungan adalah kesalahan besar. Dalam banyak ajaran, silaturahmi disebut sebagai salah satu kunci pembuka pintu rezeki.
Mengapa demikian? Karena jejaring sosial membuka peluang. Teman bisa membawa informasi pekerjaan. Saudara bisa menawarkan bantuan tak terduga. Menjaga hubungan baik berarti memperluas jaring penangkap rezeki Anda. Jika ada masalah, segeralah berinisiatif untuk berdamai.
5. Berburuk Sangka (Suudzon)
Kebiasaan berburuk sangka bisa ditujukan kepada Tuhan atau sesama manusia. Berburuk sangka kepada Tuhan membuat Anda merasa doa tidak pernah dikabulkan. Anda menjadi pesimis dan putus asa.
Sementara itu, berburuk sangka pada orang lain menutup pintu kolaborasi. Anda jadi sulit percaya pada rekan kerja. Anda curiga pada niat baik orang lain. Sikap ini menghalangi datangnya peluang dan pertolongan. Latihlah diri untuk selalu berprasangka baik (husnudzon).
6. Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)
“Nanti saja, masih ada waktu.” Kalimat ini terdengar familiar? Menunda pekerjaan adalah kebiasaan penghambat rezeki yang sangat nyata. Setiap penundaan berarti Anda melewatkan kesempatan. Anda kehilangan momentum.
Disiplin adalah otot yang harus dilatih. Selesaikan tugas tepat waktu. Kerjakan apa yang bisa Anda kerjakan hari ini. Sikap proaktif dan bertanggung jawab sangat disukai oleh “kesempatan”. Ketika kesempatan datang, Anda sudah siap menyambutnya.
7. Bangun Kesiangan dan Malas Bergerak
Pagi hari adalah waktu yang penuh berkah. Udara masih segar dan energi masih penuh. Membiasakan diri bangun siang membuat Anda kehilangan waktu produktif. Anda memulai hari dengan tergesa-gesa dan kurang persiapan.
Rasulullah SAW mendoakan umatnya di waktu pagi. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” Manfaatkan energi pagi untuk beribadah, berolahraga, atau merencanakan hari. Kebiasaan ini tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga melapangkan jalan rezeki.
Kesimpulan: Ubah Kebiasaan, Buka Pintu Rezeki
Melancarkan rezeki ternyata bukan hanya soal bekerja lebih keras. Ia juga tentang memperbaiki diri dari dalam. Hindari ketujuh kebiasaan penghambat rezeki di atas. Mulailah dengan langkah kecil setiap hari.
Ganti keluhan dengan syukur. Ganti iri hati dengan motivasi. menunda dengan aksi. Dengan mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik, Anda sedang membersihkan jalan agar rezeki datang lebih lancar dan berkah. Mulailah dari sekarang.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
