Definisi & Sejarah Tabuik Pariaman
Tabuik, istilah dari bahasa Arab tabut (peti jenazah), merupakan replika jenazah Imam Husain yang diarak dan akhirnya dilarung ke laut setiap tanggal 10 Muharram. Awalnya sebagai mengenang gugurnya Husain bin Ali dalam pertempuran Karbala (680 M) .
Persebarannya ke Pariaman terjadi sekitar 1831, dibawa oleh pasukan Tamil Muslim Syiah dari India yang berdinas di Bengkulu, lalu menetap di Pariaman. Pada awalnya adalah ritual Syiah, sebelum kemudian berkembang menjadi bagian budaya lokal Islam Sunni.
Ritual & Prosesi Beserta Maknanya
Tulisan oleh Zulkifli secara komprehensif menjabarkan tahapan ritual Tabuik dari tanggal 1–10 Muharram, antara lain:
- Maambiak tanah (1 Muharram): mengambil tanah dari sungai untuk mendirikan “Daraga” (simbol kuburan Husain).
- Manabang batang pisang (5 Muharram): simbol keadilan dan ketegasan pedang.
- Bacakak: tarian simbol pertempuran Karbala.
- Maatam (7 Muharram): ritual perarakan wanita membawa simbol jari-jari, sorban, pedang—sebagai ekspresi ratapan duka.
- Maarak panja/sorban (7–8 Muharram).
- Tabuik naik pangkat & Hoyak Tabuik (10 Muharram pagi): tabut diarak ke pantai.
- Tabuik dibuang ke laut (10 Muharram petang): simbol pelepasan orang meninggal dengan ikhlas.
Pengiringnya adalah gendang tasa, dimainkan terus menerus untuk menggambarkan suasana ritual: dari ratapan hingga peperangan.
Pandangan Syari’ah: Budaya vs Ritual Agama
Negara dan Pemko Pariaman menegaskan kegiatan ini kini bersifat budaya, bukan ritual agama (Syiah). Menurut Walikota dan sejumlah ulama NU, Tabuik tak terkait paham Syiah, tetapi sekadar penghormatan budaya terhadap Husain.
Kajian fiqih muamalah menyatakan jika unsur ritual (3illat) agama tidak ada, maka hukum keagamaannya juga sirna—Tabuik menjadi bentuk interaksi sosial budaya, bukan ibadah.
Penelitian juga menekankan sintesis budaya Minangkabau dengan Islam—Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah—menjadikan Tabuik sebagai simbol nilai moral, solidaritas, dan identitas lokal.
Polemik Hukum Syari’ah & Separatisme Syiah
Meski berakar pada ritual Syiah, masyarakat Pariaman tidak pernah berpindah ke Syiah. Tabuik telah berubah rupa menjadi atraksi budaya dan pariwisata, bukan ritual keagamaan .
Namun terdapat pendapat berbeda dari sebagian kalangan (misalnya Ustadz Jel Fathullah) yang menilai Tabuik masih memiliki elemen ritual Syiah, sehingga perlu ditinjau dari hukum syari’ah.
Simpulan Awal
Tabuik Pariaman adalah warisan budaya religius, yang berkembang dari ritual Syiah menjadi tradisi komunitas Sunni di Minangkabau.
Mayoritas ulama lokal dan pemerintah menyatakan bahwa Tabuik sudah tidak mengandung elemen ibadah atau doktrin Syiah, melainkan bersifat adat dan pariwisata.
Dari perspektif hukum Islam muamalah, jika penyelenggaraannya bukan ritual agama, maka hukumnya mubah, bahkan memiliki nilai budaya dan sosial positif seperti gotong royong dan memperkuat identitas kolektif.
Namun, masih ada beberapa suara kritis yang mempertanyakan sisi aqidahnya dan mendorong diskusi hukum syari’ah lebih lanjut—tema ini akan muncul di Seri2.
Semoga paparan ini memberi kerangka faktual dan kontekstual yang tajam sebelum kita masuk ke bab hukum syar’i (aqidah dan fiqih) dalam seri berikutnya. Mau lanjut ke Seri 2 sekarang atau ada bagian tertentu yang ingin lebih didalami dulu?
Pariaman
Kota kecil yang indah di pantai barat Sumatera, Indonesia. Pariaman dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, seperti pantai yang eksotis, sunset yang spektakuler, dan ombak yang cocok untuk surfing.
Selain itu, Pariaman juga memiliki budaya yang kaya dan tradisi yang kuat. Kota ini terkenal dengan upacara adatnya yang unik dan menarik, seperti upacara Tabuik yang diadakan setiap tahun untuk memperingati hari Asyura.
Pariaman juga memiliki kuliner yang lezat, seperti rendang, sate, dan gulai yang menjadi favorit wisatawan. Jadi, jika kamu mencari destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam, budaya, dan kuliner yang autentik, Pariaman bisa menjadi pilihan yang tepat. (Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
