Kesehatan
Beranda » Berita » Sudah Tidur Cukup Tapi Masih Merasa Lelah?

Sudah Tidur Cukup Tapi Masih Merasa Lelah?

SURAU.CO Sudah tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam tetapi tubuh masih terasa lemas dan sulit berkonsentrasi? Kondisi ini dialami banyak orang. Meskipun durasi tidur Anda sudah sesuai anjuran kualitas tidur dan faktor lainnya bisa mengganggu proses pemulihan tubuh secara menyeluruh. Jika Anda sering mengalami hal ini bisa jadi ada penyebab tersembunyi yang selama ini tidak disadari. Berikut lima alasan umum mengapa Anda masih merasa lelah meskipun tidur sudah cukup.

Kualitas Tidur yang Buruk

Jumlah jam tidur tidak selalu mencerminkan kualitas tidur. Seseorang bisa terlelap selama delapan jam namun tetap bangun dalam keadaan lelah jika kualitas tidurnya rendah. Hal ini bisa terjadi karena gangguan tidur seperti sleep apnea, sering terbangun di malam hari, atau tidak cukup melewati fase tidur nyenyak. Menurut National Sleep Foundation, “Orang bisa tidur selama delapan jam tetapi tetap merasa lelah jika kualitas tidurnya rendah.” Solusi yang bisa dicoba termasuk mengatur kebiasaan tidur yang sehat: matikan gadget satu jam sebelum tidur  buat kamar senyaman mungkin dan hindari konsumsi kafein di malam hari.

Stres Kronis dan Pikiran yang Tidak Tenang

Stres bukan hanya memengaruhi mental tetapi juga berdampak langsung pada kualitas tidur. Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Kadar kortisol yang tinggi membuat tidur menjadi dangkal dan tidak menyegarkan. Dr. Shelby Harris, pakar tidur klinis, menjelaskan, “Stres berkepanjangan dapat mengubah siklus tidur alami seseorang.” Untuk mengurangi dampaknya Anda bisa mencoba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau menulis jurnal sebelum tidur.

Kurangnya Aktivitas Fisik Harian

Gaya hidup pasif membuat metabolisme tubuh melambat. Saat tubuh jarang bergerak energi cenderung menurun dan tidur pun menjadi kurang efektif dalam mengisi ulang tenaga. Menurut Harvard Health, olahraga rutin bisa meningkatkan kualitas tidur dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari. Tidak perlu olahraga berat dengan berjalan kaki 15 menit, peregangan ringan, atau yoga sudah cukup membantu mengaktifkan sistem tubuh Anda.

Pola Makan Tidak Seimbang

Nutrisi berperan besar dalam menjaga energi tubuh. Kekurangan zat besi, magnesium, atau vitamin B12 bisa menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan meskipun tidur cukup. Makanan tinggi gula juga bisa menyebabkan lonjakan energi sesaat dan kelelahan setelahnya. “Energi tidak hanya berasal dari tidur, tapi juga dari makanan yang kita konsumsi,” ungkap ahli gizi dari Mayo Clinic. Pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Perbanyak sayuran, buah, protein, dan air putih. Hindari makan berat atau manis menjelang waktu tidur.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Gangguan Kesehatan yang Tidak Terdeteksi

Jika Anda sudah menjaga semua aspek di atas namun masih merasa lelah setiap hari bisa jadi masalahnya berasal dari kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit seperti anemia, hipotiroidisme, atau sindrom kelelahan kronis sering tidak langsung disadari. Dokter Sarah Brewer menyebutkan, “Kelelahan yang berkepanjangan bisa jadi tanda dari kondisi medis serius yang butuh penanganan profesional.” Konsultasikan dengan dokter jika kelelahan mengganggu aktivitas harian Anda. Pemeriksaan darah atau evaluasi lanjutan bisa membantu menemukan akar masalahnya.

Penutup

Merasa lelah meskipun sudah tidur cukup bisa menjadi sinyal bahwa tubuh Anda sedang memberi peringatan. Dengan mengenali penyebabnyamulai dari kualitas tidur, stres, pola makan, hingga kemungkinan gangguan kesehatan Anda bisa mengambil langkah nyata untuk memulihkan energi secara optimal. Jangan abaikan rasa lelah yang terus berulang karena itu bisa jadi bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan tanda tubuh memerlukan perhatian lebih.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement