
AI
Oleh : Ria Yuli Permatasari, S.Pd*
Era digital yang semakin berkembang pesat, menuntut dunia pendidikan untuk terus berinovasi, tidak terkecuali pada ingkat Sekolah Dasar. Sebagai seorang guru di salah satu siswa SD di Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyadari betul pentingnya inovasi pembelajaran yang mampu menjawab kebutuhan generasi digital saat ini.
Generasi anak-anak usia sekolah dasar saat ini tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lahir dan besar di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Gawai pintar, internet, hingga media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Maka model pembelajaran konvensional yang mengandalkan buku dan papan tulis perlu dikembangkan agar lebih interaktif, menarik, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Salah satu inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan di SD adalah penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Guru dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran interaktif seperti Google Classroom, Kahoot, atau Quizizz untuk meningkatkan partisipasi dan antusiasme siswa dalam belajar.
Selain itu metode pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kolaboratif juga efektif untuk melatih kreativitas, pemecahan masalah, serta kerja sama tim di kalangan siswa.
Pemanfaatan media lokal sebagai sumber belajar juga tidak kalah penting. Sebagai salah satu contoh yaitu di Kkecamatan Jati, banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan menjadi bahan ajar. Seperti budaya daerah, lingkungan alam sekitar, atau kearifan lokal dengan mengintegrasikan konten lokal ke dalam kurikulum.
Siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan tetapi juga mencintai lingkungan dan budaya sendiri. Salah satu contoh pada pelajaran IPA bisa dikaitkan dengan pertanian tradisional di desa, sementara pelajaran IPS bisa dikaitkan dengan nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang ada di masyarakat setempat.
Selain itu penting mengembangkan literasi digital pada siswanya. Literasi digital tidak hanya sekadar mengenal teknologi tetapi juga mampu menggunakan teknologi secara bijak, kritis, dan kreatif. Siswa perlu diajarkan bagaimana cara mencari informasi yang benar, menjaga privasi online, serta menggunakan internet secara bertanggung jawab. Hal ini menjadi semakin penting mengingat maraknya hoaks dan konten negatif di dunia maya yang bisa memengaruhi pola pikir anak-anak.
Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat juga menjadi kunci kesuksesan inovasi pembelajaran. Orang tua memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran di rumah terutama dalam penggunaan teknologi secara sehat. Sementara itu dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat akan memperkuat infrastruktur pendidikan seperti penyediaan fasilitas internet dan perangkat digital di sekolah. Program pelatihan bagi guru dalam pemanfaatan teknologi juga perlu ditingkatkan agar mereka siap menghadapi tantangan pembelajaran modern.
Guru harus percaya kalau inovasi pembelajaran di jenjang SD harus selalu berpusat pada kebutuhan dan potensi siswa. Teknologi hanyalah alat, sedangkan tujuan utamanya adalah menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, mandiri, dan berbudi luhur.
Siwa sekolah merupakan generasi penerus dan harus memiliki fondasi kuat sejak dini melalui pendidikan yang inovatif dan berkualitas.
Dengan terus berinovasi akan bisa mewujudkan generasi digital yang tidak hanya unggul dalam teknologi, tetapi juga memiliki karakter kuat dan cinta tanah air. Langkah-langkah inovatif harus terus didukung oleh semua pihak demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Mari bersama-sama kita wujudkan sekolah dasar yang menjadi tempat berkembangnya potensi maksimal setiap siswa sebagai bekal mereka menghadapi dunia yang terus berubah. Inovasi pembelajaran adalah kunci untuk menciptakan generasi emas yang siap menghadapi abad ke-21. *
*Adalah Guru SDN 3 Randulawang, Kab. Blora, Jawa Tengah
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
