Pendidikan
Beranda » Berita » Dari Iqro ke Juz Amma: Perjalanan Menakjubkan dalam Mencintai Al-Qur’an

Dari Iqro ke Juz Amma: Perjalanan Menakjubkan dalam Mencintai Al-Qur’an

Beberapa Santri Pergi Mengaji Penuh Riang Gembira
Beberapa Santri Pergi Mengaji Penuh Riang Gembira

Penulis Artikel : Hendri Hasyim

SURAU.CO-Dari Iqro ke Juz Amma: Perjalanan Menakjubkan dalam Mencintai Al-Qur’an merupakan kisah nyata yang dialami oleh jutaan muslim sejak kecil. Frasa ini menggambarkan transformasi spiritual yang luar biasa dari belajar membaca huruf hijaiyah melalui buku Iqro hingga menghafal dan memahami makna surat-surat pendek dalam Juz Amma. Bagi banyak orang, Dari Iqro ke Juz Amma: Perjalanan Menakjubkan dalam Mencintai Al-Qur’an adalah fase penting yang tidak hanya membentuk kemampuan membaca, tetapi juga memperdalam cinta dan kedekatan pada kitab suci umat Islam.

Perjalanan ini tidak sekadar mengajarkan bagaimana cara melafalkan ayat, tetapi juga membentuk karakter, spiritualitas, serta rasa hormat terhadap ilmu dan Al-Qur’an. Ia adalah jalan panjang yang dimulai dari mengeja huruf-huruf, belajar menggabungkan bunyi, hingga mampu membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan pemahaman yang benar.

Memahami Metode Iqro: Fondasi Awal Cinta Al-Qur’an

Metode Iqro adalah sistem belajar membaca Al-Qur’an yang dikembangkan oleh KH. As’ad Humam dari Yogyakarta. Berbeda dengan metode lama yang menggunakan “turutan”, metode Iqro menekankan pada proses belajar individual (individual learning) dan progresif.

Setiap jilid dari Iqro memperkenalkan pelajar secara bertahap pada huruf hijaiyah, tanda baca (harakat), mad, sukun, tanwin, dan tajwid sederhana. Guru atau ustadz hanya berperan sebagai fasilitator dan pengarah, sementara anak didorong untuk membaca sendiri dengan semangat aktif.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Salah satu keunggulan metode ini adalah fleksibilitasnya. Anak-anak tidak perlu menunggu teman sekelas dalam satu kelompok untuk maju ke jilid berikutnya. Mereka bisa berkembang sesuai kemampuannya sendiri. Hal ini menjadikan metode Iqro cocok untuk semua usia, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang baru mulai belajar.

Metode ini juga telah digunakan di berbagai negara, termasuk Malaysia, Brunei, dan komunitas Muslim di Eropa. Keberhasilan metode Iqro dalam mempercepat proses belajar membaca Al-Qur’an menunjukkan bahwa inovasi lokal bisa berdampak global.

Santri Sedang Membaca Alquran

Para Santri Sedang Membaca Alquran

Dari Iqro ke Turutan: Menyambut Juz Amma dengan Hati

Setelah lulus dari buku Iqro jilid 6, pelajar akan mulai membaca Al-Qur’an secara utuh, dimulai dari Juz Amma, yaitu juz ke-30 yang berisi surat-surat pendek. Pada tahap ini, anak-anak biasanya mulai menggunakan “turutan”, yaitu mushaf Al-Qur’an yang dibaca urut dari belakang ke depan.

Turutan bukan hanya tentang urutan, tapi juga simbol peralihan dari belajar teknis membaca ke tahap tajwid lanjutan, pemahaman ayat, dan bahkan tadabbur. Di sinilah proses mencintai Al-Qur’an benar-benar mulai tumbuh. Anak-anak mulai memahami bahwa membaca Al-Qur’an bukan hanya soal tartil, tapi juga soal menyentuh hati dan jiwa.

Surat-surat dalam Juz Amma memiliki keunikan tersendiri. Banyak dari surat ini diturunkan di Makkah, bersifat pendek, dan mudah dihafal. Namun, kandungan maknanya sangat dalam. Surat Al-Ikhlas, misalnya, meskipun hanya terdiri dari empat ayat, mengandung makna tauhid yang luar biasa. Begitu juga dengan surat An-Nas dan Al-Falaq yang menjadi perlindungan spiritual dari segala bentuk gangguan.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Strategi Efektif Belajar Iqro dan Juz Amma agar Optimal

Belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Iqro dan melanjutkan ke Juz Amma memerlukan strategi khusus agar proses berjalan menyenangkan dan efektif:

  1. Konsistensi Waktu Buat jadwal tetap setiap hari, misalnya ba’da Maghrib atau setelah Subuh. Waktu yang konsisten membuat otak lebih mudah menangkap pola dan pelafalan.
  2. Metode Audio-Visual Gunakan bantuan video, rekaman murattal, atau aplikasi belajar untuk memperkuat pelafalan dan hafalan.
  3. Pendekatan Emosional dan Spiritual Ajak anak memahami bahwa Al-Qur’an bukan buku biasa. Bacakan kisah sahabat nabi yang menghafal Al-Qur’an, atau kisah keajaiban orang yang hidupnya berubah setelah rutin membaca Juz Amma.
  4. Variasi Metode Belajar Campurkan kegiatan membaca dengan menulis huruf hijaiyah, menghafal sambil menyanyi, atau bermain tebak ayat agar proses belajar tidak monoton.
  5. Evaluasi Berkala Buat sistem evaluasi setiap dua minggu, baik dari segi pelafalan, tajwid, maupun hafalan. Libatkan orang tua atau guru dalam proses penilaian untuk mengetahui kemajuan yang dicapai.

Memori Mengaji Masa Kecil yang Tak Terlupakan

Saya masih ingat betul kenangan masa kecil saat mulai mengaji, kira-kira saat duduk di bangku kelas 4 SD hingga SMP. Suasana kampung halaman yang sederhana, di mana kami mengaji bersama guru ngaji di rumah-rumah warga atau langgar kecil yang hanya diterangi lampu sumbu. Ujar Hendri Hasyim, penulis di Surau.co, sambil tertawa mengenang masa itu, “Kalau kelamaan duduk dekat lampu sumbu, bulu hidung bisa hitam semua, hahaha.”

Waktu itu kami belum mengenal metode Iqro seperti sekarang. Yang kami gunakan adalah metode “turutan”—membaca langsung dari mushaf Al-Qur’an. Gaya pengajaran pun unik. Kami mengeja ayat-ayat dengan cara tradisional seperti: “ma di atas ma, ma bawah mi, ma depan mu, mamimu.” Suasana belajar jadi lebih akrab dan penuh canda, meski tetap serius dalam mendalami bacaan.

Meski hidup dalam keterbatasan teknologi dan fasilitas, semangat belajar mengaji tidak pernah surut. Bahkan, momen-momen mengaji dengan lampu remang-remang itulah yang justru menciptakan kehangatan dan kebersamaan yang sulit dilupakan. Kenangan itu masih membekas hingga kini, menjadi fondasi awal dalam mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup.

Manfaat Luar Biasa Belajar dari Iqro hingga Juz Amma

  1. Menguatkan Tauhid dan Karakter Islam Belajar Al-Qur’an sejak kecil membentuk dasar tauhid dan akhlak yang kuat.
  2. Melatih Kedisiplinan Jadwal rutin membaca Iqro dan Juz Amma menanamkan kedisiplinan yang akan terbawa hingga dewasa.
  3. Mengasah Kemampuan Berbahasa Arab Pembelajaran ini sekaligus memperkenalkan anak pada dasar-dasar bahasa Arab secara alami.
  4. Meningkatkan Fokus dan Daya Ingat Aktivitas menghafal surat dalam Juz Amma terbukti meningkatkan konsentrasi dan memori jangka panjang.
  5. Membangun Koneksi Emosional Kedekatan emosional dengan ayat-ayat Al-Qur’an akan membawa ketenangan dan kebahagiaan batin.

Peran Keluarga dalam Menyukseskan Proses Iqro dan Juz Amma

Orang tua adalah pendukung utama dalam perjalanan ini. Tanpa peran aktif keluarga, proses belajar akan terasa berat bagi anak. Hal-hal yang bisa dilakukan orang tua antara lain:

Sebab Kerusakan Anak Wanita

  • Menjadi contoh dengan membaca Al-Qur’an setiap hari di rumah.
  • Menyediakan waktu untuk menemani anak membaca atau menyimak hafalan.
  • Memberikan penghargaan saat anak menyelesaikan satu jilid atau surat.
  • Mengikuti kajian atau pelatihan parenting Qurani untuk menambah wawasan.
  • Menjadikan suasana rumah penuh dengan nilai-nilai Qurani, seperti memperdengarkan murattal dan menghindari tontonan negatif.

Inovasi Digital: Aplikasi Belajar Iqro dan Juz Amma

Di era teknologi saat ini, tersedia banyak aplikasi yang mempermudah proses belajar Iqro dan Juz Amma, seperti:

  • Marbel Belajar Iqro
  • Umma App
  • Ayat – Al Quran App

Aplikasi ini menyediakan fitur suara pelafalan, ujian, permainan edukatif, dan pelacakan kemajuan belajar. Dengan tampilan menarik dan audio interaktif, belajar Al-Qur’an kini bisa menjadi kegiatan favorit anak-anak generasi digital.

Selain itu, tersedia juga platform YouTube yang menyediakan video belajar Iqro interaktif, lengkap dengan animasi dan lagu edukatif. Orang tua juga bisa memanfaatkan fitur alarm pengingat mengaji agar anak-anak terbiasa dengan rutinitas Qurani.

Testimoni dan Kisah Nyata: “Iqro Menyelamatkan Hidupku”

Banyak kisah inspiratif dari mereka yang memulai perjalanan spiritualnya dari buku Iqro. Salah satunya adalah kisah seorang anak jalanan yang menjadi hafidz Qur’an setelah belajar Iqro di taman baca masjid. Kisah lainnya adalah seorang mualaf Jepang yang belajar Islam lewat aplikasi Iqro digital, lalu berlanjut hingga ia menghafal Juz Amma dalam 6 bulan.

Ada pula kisah dari seorang anak tunanetra di Bandung yang berhasil menyelesaikan Juz Amma dengan metode sentuh-braille berbasis Iqro. Dengan semangat dan bantuan guru yang sabar, ia mampu membaca dan menghafal dengan lancar meski dalam keterbatasan.

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa metode sederhana seperti Iqro memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk pribadi muslim sejati.

Kesimpulan: Menjadi Generasi Qurani Melalui Iqro dan Juz Amma

Perjalanan Dari Iqro ke Juz Amma: Perjalanan Menakjubkan dalam Mencintai Al-Qur’an bukan sekadar kemampuan teknis membaca, tapi sebuah jalan menuju kedekatan spiritual dengan Allah. Iqro mengajarkan kita huruf demi huruf, harakat demi harakat, lalu Juz Amma memperkenalkan kita pada kekuatan makna dan hikmah di balik ayat-ayat suci.

Dengan metode yang tepat, dukungan keluarga, kisah inspiratif, dan pemanfaatan teknologi, setiap anak, remaja, bahkan orang dewasa, bisa menempuh perjalanan luar biasa ini. Semoga kita semua tergolong dalam golongan ahlul Qur’an, yang disebut Rasulullah SAW sebagai “keluarga Allah di bumi”.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement