Beranda » Berita » Keajaiban Surah Al-Ikhlas: Fadilah dan Waktu-Waktu Membacanya

Keajaiban Surah Al-Ikhlas: Fadilah dan Waktu-Waktu Membacanya

Keajaiban Surah Al-Ikhlas: Fadilah dan Waktu-Waktu Membacanya

Keajaiban Surah Al-Ikhlas: Fadilah dan Waktu-Waktu Membacanya.

 

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Di antara surah yang paling sering kita baca dan hafal sejak kecil adalah Surah Al-Ikhlas. Meskipun pendek, hanya terdiri dari empat ayat, namun kandungan tauhid di dalamnya begitu agung hingga Rasulullah ﷺ menyamakannya dengan sepertiga Al-Qur’an. Surah ini bukan hanya penguat aqidah, tetapi juga memiliki fadilah luar biasa jika diamalkan di waktu-waktu tertentu.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

1. Membangun Istana di Surga dengan Membaca Al-Ikhlas Sepuluh Kali

Keutamaan pertama yang sangat luar biasa adalah dibangunkan istana di surga bagi siapa pun yang membaca surah Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Siapa yang membaca ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ sampai selesai sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya satu istana di surga.”
(HR. Ahmad 3:437, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)

Amalan ini sangat ringan. Tidak membutuhkan waktu lama, tidak harus menunggu waktu tertentu, dan tidak membutuhkan tempat khusus. Waktunya bebas, bisa dilakukan kapan saja — pagi, siang, sore, atau malam. Sebuah peluang emas yang tidak seharusnya kita lewatkan.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

2. Dibaca dalam Shalat Sunnah Fajar (Qabliyah Shubuh)

Rasulullah ﷺ secara rutin membaca Surah Al-Ikhlas dan Surah Al-Kafirun dalam dua rakaat sunnah sebelum shalat Subuh. Ini bukan hanya amalan sekali-dua kali, tapi sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Umar, Nabi melakukan hal tersebut selama sebulan penuh sebagai kebiasaan rutin.

> “Aku memperhatikan Nabi ﷺ selama sebulan, beliau membaca dalam dua rakaat sebelum Subuh: QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN dan QUL HUWALLAHU AHAD.”
(HR. Tirmidzi no. 417; Ibnu Majah no. 1149)

Dalam hadits lain, Aisyah ra. bahkan menyebut bahwa dua surah ini adalah yang terbaik untuk dibaca dalam qabliyah Subuh.

Surah Al-Ikhlas dalam shalat fajar menjadi penyempurna tauhid sebelum memulai hari. Dengan memulai hari dengan bacaan tauhid, maka langkah kita pun akan lebih kokoh di atas agama.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

3. Dibaca Setelah Shalat Maghrib (Bakdiyah Maghrib)

‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ juga sering sekali membaca Surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam dua rakaat setelah shalat Maghrib.

> “Aku tak bisa menghitung berapa kali aku mendengar Rasulullah ﷺ membaca dua surah ini dalam dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat sebelum Subuh.”
(HR. Tirmidzi no. 431 – hasan sahih)

Kebiasaan ini menjadi bukti bahwa dua rakaat setelah Maghrib bukan sekadar ibadah biasa, tapi sarat dengan penguatan iman. Membaca Surah Al-Ikhlas setelah matahari tenggelam seolah menjadi penegasan akan keyakinan tauhid hingga malam.

4. Dibaca dalam Shalat Witir

Satu lagi momen mulia adalah ketika kita menunaikan shalat Witir. Shalat penutup malam ini, jika dilakukan dengan tiga rakaat, maka Rasulullah ﷺ membaca tiga surah secara berurutan:

Rakaat pertama: Surah Al-A’la
Rakaat kedua: Surah Al-Kafirun
Rakaat ketiga: Surah Al-Ikhlas, ditambah Al-Falaq dan An-Naas.

Sebagaimana disebut dalam riwayat:

> “Rasulullah ﷺ membaca dalam Witir: Sabbi hisma Rabbikal A’la, Qul Yaa ayyuhal kaafiruun, dan Qul Huwallahu Ahad serta Al-Mu’awwidzatain.”
(HR. Tirmidzi no. 463; An-Nasai no. 1699; Ahmad 6:227)

Mengakhiri malam dengan Surah Al-Ikhlas adalah menutup hari dengan kalimat tauhid. Bacaan ini menjadi tameng dari kesyirikan, pelindung dari gelapnya malam, dan pembawa kedamaian hati sebelum tidur.

5. Dibaca dalam Shalat Maghrib pada Malam Jumat

Ada keutamaan tambahan yang terjadi hanya seminggu sekali, yaitu ketika melaksanakan shalat Maghrib pada malam Jumat. Rasulullah ﷺ biasa membaca dua surah agung ini dalam Maghrib malam Jumat:

> “Nabi ﷺ biasa membaca pada shalat Maghrib malam Jumat: QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN dan QUL HUWALLAHU AHAD.”
(HR. Al-Albani dalam Takhrij Misykat Al-Mashabih, no. 812 – shahih)

Malam Jumat merupakan malam yang penuh keutamaan. Maka membaca surah yang mengandung peneguhan tauhid tentu semakin menambah nilai dari malam yang istimewa ini.

6. Dibaca dalam Dua Rakaat di Belakang Maqam Ibrahim setelah Thawaf

Saat menunaikan ibadah haji atau umrah, setiap kali selesai melakukan thawaf, kita disunnahkan menunaikan dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Dalam dua rakaat tersebut, Rasulullah ﷺ membaca Surah Al-Ikhlas dan Al-Kafirun.

> “Beliau menjadikan maqam Ibrahim di antara dirinya dan Ka’bah, lalu shalat dua rakaat dan membaca: QUL HUWALLAHU AHAD dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN.”
(HR. Anas bin Malik – diriwayatkan dalam kitab Hajjah An-Nabi oleh Syaikh Al-Albani)

Betapa mulianya saat-saat ini — di hadapan Ka’bah, usai thawaf, dan membaca dua surah yang mengandung pemurnian iman. Surah Al-Ikhlas pun menjadi amalan penyempurna thawaf yang mendatangkan keberkahan besar.

Surah Al-Ikhlas: Inti dari Tauhid

Surah Al-Ikhlas mengandung esensi dari seluruh aqidah Islam:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ۝ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ۝ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَد۝ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ۝

Ayat ini adalah penggambaran sempurna tentang Allah: Esa, tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada yang setara dengan-Nya. Maka tak heran jika surah ini disamakan dengan sepertiga Al-Qur’an. Ia menjadi fondasi aqidah, sekaligus pembersih hati dari segala bentuk syirik, baik besar maupun kecil.

Surah Al-Ikhlas dan Kedekatan dengan Surga

Bagi siapa yang konsisten membacanya dalam berbagai kondisi yang telah disebutkan di atas — baik dalam shalat wajib, shalat sunnah, setelah thawaf, ataupun dalam waktu bebas — maka sesungguhnya ia sedang membangun rumah-rumah di surga.

Satu rumah di surga dibangun untuk sepuluh kali bacaan. Maka berapa banyak istana bisa kita bangun dengan membaca surah ini setiap hari?

Penutup: Menjadikan Al-Ikhlas Sebagai Rutinitas

Surah Al-Ikhlas bukan hanya bacaan tambahan, melainkan sebuah kekuatan spiritual. Ringan dibaca, tapi berat di sisi Allah. Ia adalah dzikir yang menyucikan Allah, mentauhidkan-Nya, dan menanamkan keyakinan kuat dalam hati bahwa hanya kepada-Nya kita bertawakkal.

Mari kita amalkan bacaan Surah Al-Ikhlas secara istiqamah:

10 kali setiap hari untuk bangunan istana di surga.
Rutin dalam shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah.

Jangan lupa dalam witir, malam Jumat, dan thawaf. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang dimuliakan dengan Al-Ikhlas di dunia dan akhirat. Sahabat Jannah Firdaus. (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement