Berita
Beranda » Berita » Dampak Pembakaran Jerami Padi

Dampak Pembakaran Jerami Padi

Pembakaran jerami padi

Dampak Pembakaran Jerami Padi

SURAU.CO. Pembakaran jerami padi adalah praktik yang umum dilakukan oleh petani setelah panen untuk membersihkan lahan dan mempersiapkan penanaman berikutnya. Namun, pembakaran jerami memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Praktek pembakaran jerami secara terbuka telah terbukti menjadi sumber emisi karbon yang signifikan selama musim panen.  Dampaknya meliputi : pencemaran udara, kerusakan tanah, dan hilangnya unsur hara penting. Selain itu, pembakaran jerami juga berkontribusi pada perubahan iklim.

Pembakaran jerami padi setelah panen dilarang karena dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada lingkungan dan kesuburan tanah. Praktik ini dapat mengurangi unsur hara tanah, merusak struktur tanah, mencemari udara, dan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Berikut adalah beberapa dampak pembakaran jerami padi :

1) Pencemaran Udara :

Polusi Udara :

Peduli Sumatera: Saat Saudara Kita Menjerit, Hati Kita Harus Bangkit

Pembakaran jerami menghasilkan asap dan partikel-partikel halus yang mencemari udara, menyebabkan masalah pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma.

Gas Rumah Kaca :

Pembakaran jerami melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida, yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Penurunan Kualitas Udara :

Pembakaran jerami dapat meningkatkan kadar partikel berbahaya di udara, seperti PM2.5 dan PAH, yang berbahaya bagi kesehatan manusia. PM2.5 dan PAH adalah dua komponen yang berkaitan dengan kualitas udara, khususnya polusi udara. PM2.5 merupakan partikel halus dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer yang dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Sedangkan PAH (Hidrokarbon Aromatik Polisiklik) adalah kelompok senyawa kimia organik yang terbentuk dari pembakaran tidak sempurna dan sering ditemukan terikat pada partikel PM2.5.

Asosiasi Ma’had Aly Dorong PenguatanDirektorat Jenderal Pesantren

2) Kerusakan Tanah :

Kehilangan Bahan Organik :

Pembakaran jerami menghilangkan bahan organik tanah yang penting untuk kesuburan tanah.

Hilangnya Nutrisi :

Pembakaran jerami juga menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman.

Hikayat yang Menggetarkan: Menyelami Kitab Al-Mawa’idhul Ushfuriyah

Kerusakan Mikroorganisme Tanah :

Mikroorganisme tanah yang berperan dalam dekomposisi bahan organik dan siklus nutrisi dapat mati akibat panas pembakaran.

Peningkatan Suhu Tanah :

Pembakaran jerami dapat menyebabkan peningkatan suhu tanah yang signifikan, yang dapat memengaruhi aktivitas mikroorganisme dan pertumbuhan tanaman.

Perubahan pH Tanah :

Pembakaran jerami dapat menyebabkan perubahan pH tanah, yang juga dapat memengaruhi kesuburan tanah.

3) Dampak Lainnya :

Perubahan Iklim :

Pembakaran jerami berkontribusi pada perubahan iklim global dengan melepaskan gas rumah kaca.

Gangguan Kesehatan :

Selain masalah pernapasan, pembakaran jerami juga dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit.

Hilangnya Potensi Pemanfaatan :

Jerami padi sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan kompos, pakan ternak, atau bahan baku industri. Pembakaran menghilangkan potensi pemanfaatan ini.

4) Solusi :

Pengolahan Jerami :

Mengolah jerami menjadi kompos atau pupuk organik adalah alternatif yang lebih baik daripada membakarnya.

Pemanfaatan Jerami :

Memanfaatkan jerami untuk pakan ternak, bahan baku industri, atau energi terbarukan juga merupakan pilihan yang lebih baik.

Penyuluhan :

Petani perlu diberikan penyuluhan mengenai dampak negatif pembakaran jerami dan alternatif pemanfaatannya.

Pembakaran jerami padi mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan hilangnya nutrisi penting, dan dapat mencemari lingkungan, yang semuanya berdampak negatif pada produksi padi dan ketahanan pangan secara keseluruhan.

Membakar jerami padi setelah panen adalah praktik yang sebaiknya dihindari. Jerami yang dibakar berdampak negatif pada lingkungan dan kesuburan tanah. Membakar jerami menyebabkan hilangnya unsur hara penting, mencemari udara, dan dapat memicu kebakaran lahan. Lebih baik, jerami padi dimanfaatkan sebagai pupuk kompos atau diolah menjadi produk lain yang bermanfaat.

Meskipun pembakaran jerami padi merupakan praktik yang umum, dampaknya yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia mendorong perlunya mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Pemanfaatan jerami padi secara bijaksana dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang lebih baik.

Dengan memanfaatkan jerami padi secara bijaksana, petani dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan pendapatan melalui berbagai produk turunan jerami.

(Dikutip dari berbagai sumber-Budi-S)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement