SURAU.CO-Di era serba sibuk ini, banyak orang memilih begadang demi menyelesaikan pekerjaan, menikmati hiburan malam, atau sekadar berselancar di media sosial. Meski tampak sepele, kebiasaan kurang tidur bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh dan otak. Tidur bukan hanya waktu istirahat, tetapi juga proses pemulihan vital bagi sistem tubu. Ketika Anda mengabaikannya, tubuh akan menanggung berbagai risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang.
Tubuh Membutuhkan Tidur yang Cukup
Orang dewasa idealnya tidur selama 7–9 jam setiap malam. Saat tidur, tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak, membersihkan racun dari otak, dan menyeimbangkan hormon penting. Jika Anda terus-menerus mengorbankan waktu tidur, tubuh kehilangan kesempatan untuk memulihkan diri secara optimal.
Imunitas Melemah
Begadang secara langsung memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Saat Anda tidur cukup, tubuh memproduksi sitokin—protein yang berperan dalam melawan infeksi dan peradangan. Jika Anda kurang tidur, produksi sitokin menurun. Akibatnya, tubuh kesulitan melawan virus dan bakteri.
Orang yang sering begadang lebih mudah terserang flu, demam, dan infeksi saluran pernapasan. Dalam jangka panjang, kekebalan yang lemah meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Kinerja Otak Menurun
Tidur sangat berperan dalam fungsi otak, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan pengambilan keputusan. Saat Anda begadang, otak kesulitan mengatur informasi dan memperkuat memori jangka panjang. Anda mungkin merasa mudah lupa, sulit fokus, dan lambat dalam berpikir.
Begadang juga menurunkan kewaspadaan. Banyak kecelakaan kerja dan lalu lintas terjadi karena seseorang tidak tidur cukup. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa begadang selama satu malam saja bisa menyamai efek mengemudi dalam keadaan mabuk.
Kesehatan Mental Terganggu
Kurang tidur juga berdampak pada kesehatan mental. Anda bisa merasa lebih mudah marah, cemas, atau tertekan. Dalam jangka panjang, begadang meningkatkan risiko gangguan psikologis seperti depresi dan gangguan kecemasan. Otak yang tidak beristirahat dengan cukup kesulitan mengatur emosi dan merespons stres dengan baik.
Berat Badan Naik
Begadang dapat mengganggu keseimbangan hormon leptin dan ghrelin—dua hormon yang mengatur rasa kenyang dan lapar. Saat Anda kurang tidur, kadar ghrelin meningkat dan leptin menurun. Akibatnya, Anda merasa lapar terus-menerus, terutama terhadap makanan tinggi gula dan lemak.
Selain itu, orang yang begadang cenderung mengemil di malam hari dan jarang berolahraga karena tubuh lelah di pagi hari. Kombinasi ini memicu kenaikan berat badan dan risiko obesitas.
Risiko Penyakit Kronis Meningkat
Kebiasaan tidur larut malam dalam jangka panjang bisa memicu berbagai penyakit kronis. Kurang tidur memengaruhi metabolisme glukosa, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu fungsi jantung. Anda bisa mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Otak pun ikut terdampak. Peneliti menemukan bahwa orang yang terus-menerus begadang memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer. Saat tidur terganggu, otak tidak bisa membersihkan protein beta-amyloid yang menjadi pemicu penyakit tersebut.
Gangguan Hormonal
Tidur yang terganggu dapat mengacaukan produksi hormon dalam tubuh, termasuk hormon pertumbuhan dan kortisol. Hormon pertumbuhan membantu regenerasi sel dan pembentukan otot, sedangkan kortisol berkaitan dengan stres. Jika Anda tidak tidur cukup, tubuh akan memproduksi kortisol secara berlebihan yang kemudian memicu stres kronis, kelelahan, dan gangguan metabolik.
Solusi untuk Menghindari Begadang
Jika Anda ingin menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, cobalah memperbaiki kebiasaan tidur. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
-
Tetapkan jam tidur dan bangun yang konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan.
-
Hindari kafein dan makanan berat di malam hari.
-
Matikan layar gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur.
-
Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan gelap.
-
Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti membaca atau mendengarkan musik tenang.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur secara terus-menerus, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Mengatasi gangguan tidur lebih awal dapat mencegah dampak serius bagi kesehatan fisik dan mental Anda.
Begadang mungkin terasa wajar di tengah gaya hidup modern, namun dampaknya bisa sangat merusak. Tubuh memerlukan tidur untuk memperkuat imun, menjaga fungsi otak, dan menyeimbangkan hormon. Jika Anda terus menunda waktu tidur, risiko penyakit kronis seperti jantung, obesitas, diabetes, hingga gangguan mental akan meningkat. Dengan memperbaiki pola tidur dan menghindari begadang, Anda berinvestasi pada kesehatan jangka panjang yang lebih baik.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
