Jangan Ketinggalan! Ini Dia Profil Lengkap 8 Saham yang sedang IPO
Para pelaku pasar saham meramaikan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan delapan Penawaran Umum Perdana (IPO) secara bersamaan pada akhir Juni hingga awal Juli 2025. IPO atau Initial Public Offering, menandakan bahwa sebuah perusahaan swasta pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik, sekaligus bertransformasi menjadi perusahaan terbuka, dan membuka pintu bagi investasi luas. Fenomena ini menghadirkan kesempatan unik bagi para investor untuk memiliki sebagian kepemilikan di berbagai perusahaan yang baru di pasar modal. Oleh karena itu, mari kita bedah profil kedelapan saham ini, mulai dari sektor bisnis inti, alokasi dana IPO yang perusahaan rencanakan, hingga valuasi terkini dan rekam jejak para penjamin emisinya.
Berikut adalah ringkasan dari kedelapan saham tersebut:
1. PT. Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
- Histori Underwriter (HP DP NI SQ TP LG): –
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Perusahaan akan menggunakan sekitar 63% (Rp1,50 T) dana IPO untuk membangun tank farm 130 ribu meter kubik, jaringan pipa ethylene, dan fasilitas pendukung di Cilegon. Sementara itu, Perusahaan akan memakai sekitar 37% (Rp0,872 T) dana untuk mengakuisisi kapal chemical/gas tanker dan menyediakan modal kerja bagi anak usaha (CSI, CMI, MIM).
- Bisnis Perusahaan: CDIA adalah anak usaha TPIA yang bergerak di sektor infrastruktur. Perusahaan ini memiliki 4 pilar bisnis: energi (pembangkit listrik berbasis gas dan uap melalui PT Krakatau Chandra Energi/KCE), logistik (kapal tanker khusus untuk mengangkut cairan kimia seperti naphtha dan BBM melalui PT Chandra Shipping International/CSI dan PT Marina Indah Maritim/MIM), kepelabuhan dan penyimpanan (pengelolaan gudang penyimpanan cairan kimia dan dermaga melalui PT Redeco Petrolin Utama/RPU), serta pengolahan air bersih. KCE menyumbang sekitar 70% pendapatan CDIA.
- Valuasi: Dengan harga IPO Rp170-190, PER berada di kisaran 42,9-47,9x dan PBV 2,0-2,3x. Potensi kapitalisasi pasar Rp23,7 triliun, yang menempatkannya di urutan ke-11 dalam indeks IDX Infra. Pada tahun 2024, laba bersih perusahaan naik sangat besar dari US$1,8 juta menjadi US$32,7 juta, namun demikian arus kas operasi justru turun drastis dari US$23,6 juta menjadi US$1,2 juta.
- Status Saham: Tidak Syariah.
2. PT. Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG)
- Histori Underwriter (BCA Sekuritas – SQ): Dari 6 saham yang dikawal SQ, 5 saham mengalami ARA dan 1 saham tidak ARA/ARB. Dengan demikian, hit-rate ARA sekitar 83%.
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Dana IPO akan digunakan 100% untuk ekspansi bisnis, bukan untuk membayar utang. Sekitar 67% dana tersebut untuk membangun 3 gudang cold-storage baru di Tangerang, Pontianak, dan Makassar, dan 33% untuk membeli tambahan 75-100 unit truk ringan berpendingin.
- Bisnis Perusahaan: BLOG adalah perusahaan logistik milik Grup Alfamart yang mengirim barang ke ribuan titik dengan layanan gudang cold-storage. Produk dan layanan mencakup transportasi darat (>3.000 truk) dan pergudangan cold-chain (gudang bersuhu dingin untuk makanan beku, es krim, vaksin). Pelanggan tersebar luas, meliputi ritel & grosir (Alfamart, Alfamidi), FMCG & makanan (Indofood, Charoen Pokphand), dan industri lain (Astra Otoparts).
- Valuasi: Harga IPO Rp240-270. Pada harga Rp240, PER 7.3x dan PBV 2.1x. Sedangkan pada harga Rp270, PER 8.2x dan PBV 2.3x. Harga IPO termasuk relatif murah dibanding peers di industri logistik yang biasanya dihargai sekitar PE 10-20x.
- Status Saham: Syariah.
3. PT. Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
- Histori Underwriter (Ciptadana Sekuritas – KI): Saham yang dibawa KI cenderung mengalami kenaikan harga (ARA) signifikan di awal listing.
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Yang mana 100% untuk mengembangkan bisnis utama (bukan bayar utang). 85% dana ini dialokasikan untuk anak usaha PT Central Finansial X (CFX) – Bursa Kripto Resmi (peningkatan keamanan IT, upgrade cloud, dana cadangan likuiditas, pemasaran, R&D). Kemudian, 15% untuk anak usaha PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) – Bank Penyimpanan Kripto (pengembangan teknologi penyimpanan, biaya operasional, pemasaran, edukasi, administrasi).
- Bisnis Perusahaan: COIN adalah perusahaan holding yang memiliki anak usaha CFX (bursa transaksi kripto, mirip BEI tapi khusus kripto) dan ICC (tempat penyimpanan aset kripto, seperti “bank” khusus aset digital). COIN bukan pedagang kripto, melainkan platform bagi pedagang kripto (seperti Tokocrypto, Indodax, Pintu) untuk bertransaksi resmi di bawah pengawasan pemerintah (OJK). Pendapatan mereka berasal dari biaya transaksi jual-beli kripto, biaya keanggotaan, dan biaya penyimpanan aset kripto.
- Valuasi: Harga IPO Rp100-105. Pada harga Rp100: PE 12.1x, PBV 0.97x. Pada harga Rp105: PE 12.7x, PBV 1.02x. Valuasi ini dianggap wajar untuk industri dengan potensi pertumbuhan tinggi, sebab harga sahamnya mendekati nilai aset bersih perusahaan dan tergolong murah dibanding rata-rata saham teknologi dan keuangan lainnya.
- Status Saham: Tidak Syariah.
4. PT. Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)
- Histori Underwriter (Lotus Sekuritas – YJ): 13 saham ARA (≥1x) dan 2 saham (HBAT & ARKO) ARB di hari pertama. Artinya, sekitar 9 dari setiap 10 IPO ARA (86,7% ARA).
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Yang mana seluruhnya untuk modal kerja. Terutama untuk belanja stok alat & reagen agar siap memenangkan tender raksasa Kemenkes (dengan kode nama SIHREN, SOPHI, InPLUS, yang totalnya mencapai Rp100 Miliar). Selain itu juga digunakan untuk membayar sewa gudang, gaji sales & teknisi, serta biaya distribusi.
- Bisnis Perusahaan: CHEK adalah perusahaan “toko grosir” alat & bahan lab canggih untuk RS, kampus, sampai pabrik makanan. Perusahaan menjual produk berupa alat tes medis, alat dan bahan riset. Dengan pelanggan yang beragam mulai dari Rumah sakit & PMI (RSCM, Siloam), Lab & Kampus (Prodia, ITB, UGM), Industri (Indofood, Charoen Pokphand, Kimia Farma, Kalbe Farma, Bio Farma).
- Valuasi: Harga IPO Rp120-140. Pada harga Rp120: PE 33x, PBV 4.2x. Pada harga Rp140: PE 38x, PBV 4.9x. Yang mana sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata distributor alat kesehatan di Indonesia, yang biasanya berada pada 25-30 kali laba.
- Status Saham: Syariah.
5. PT. Asia Pramulia Tbk (ASPR)
- Histori Underwriter (XA): –
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Perusahaan mengalokasikan 100% dana IPO untuk ekspansi bisnis, membelanjakan 50% untuk membeli mesin produksi plastik (kemasan makanan, minuman, cat, kosmetik & farmasi) dan menggunakan 50% untuk modal kerja (membeli bahan baku utama dan menutupi biaya operasional).
- Bisnis Perusahaan: ASPR adalah produsen kemasan plastik yang berpengalaman lebih dari 30 tahun, berbasis di Surabaya & Pasuruan. Produknya meliputi kemasan plastik untuk makanan & minuman (botol, galon bebas BPA), kemasan cat dan kimia industri, serta kosmetik & farmasi. Pelanggan mereka berasal dari berbagai industri (AMDK, produsen minyak goreng, produsen cat, kosmetik, farmasi, dll).
- Valuasi: Harga IPO Rp118-124. Pada harga Rp118: PER 61x, PBV sekitar 1,9x. Pada harga Rp124: PER 64,0x, PBV sekitar 1,94x. Prospek industri kemasan plastik tumbuh, dan regulasi galon bebas BPA memberi peluang besar bagi ASPR sebagai produsen galon bebas BPA pertama di Indonesia.
- Status Saham: Tidak Syariah.
6. PT. Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT)
- Histori Underwriter: Di bawah Trimegah Sekuritas (LG), Hanya ada satu emiten yang mengalami ARB, hal ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup baik.
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Dana 100% untuk ekspansi bisnis (beli kapal baru dan operasional), bukan bayar utang. 88% dana tersebut untuk membeli tambahan kapal (lewat anak usahanya, PT Pancaran Karya Shipping) dan 12% untuk modal kerja operasional (bahan bakar, perbaikan kapal, spare-part kapal).
- Bisnis Perusahaan: PSAT adalah perusahaan pelayaran yang bisnis utamanya mengoperasikan kapal-kapal untuk mengangkut komoditas terutama batu bara dari Kalimantan ke pulau Jawa, selain itu juga nikel, baja, batu split, dan pupuk. Perusahaan ini memiliki total 36 tugboat, 29 tongkang, dan 2 kapal curah (bulk carrier). Pelanggan meliputi perusahaan tambang, trader komoditas, dan perusahaan energi/pembangkit listrik.
- Valuasi: Harga IPO Rp850-900. Pada harga Rp850: PER sekitar 8,1x, PBV 1,6x. Pada harga Rp900: PER sekitar 8,6x, PBV 1,7x. Perusahaan menawarkan harga IPO yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan pelayaran lain yang biasanya menghargai saham mereka antara PE 9-14x.
- Status Saham: Syariah.
7. PT. Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)
- Histori Underwriter (Lotus Andalan Sekuritas – YJ): Sama dengan CHEK, YJ memiliki hit-rate 86,7% ARA.
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO, Perusahaan akan menggunakan seluruh dana untuk menyertakan modal kepada entitas anak, yaitu PT Merry Riana Edukasi Delapan (sekitar 65%) dan PT Merry Riana Akademi Tujuh (sekitar 35%). Perusahaan akan memakai dana ini untuk menyewa lokasi Learning Centre, melakukan pemasaran, mengembangkan SDM, melengkapi pengajaran, dan menutupi biaya operasional event.
- Bisnis Perusahaan: MERI adalah perusahaan holding di bidang edukasi, menaungi anak perusahaan yang bergerak sebagai Lembaga Kursus dan Pelatihan. Programnya meliputi Merry Riana Learning Centre (MRLC) untuk kelas reguler, Merry Riana Events untuk program camp intensif (Life Camp, Leadership Camp, Billionaire Camp), dan Merry Riana Digital Learning (MRDL) untuk pembelajaran online.
- Valuasi: Harga penawaran Rp110-150. Harga cenderung lebih tinggi dibandingkan rata-rata distributor alat kesehatan di Indonesia.
- Status Saham: Syariah.
8. PT. Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI)
- Histori Underwriter (Korea Investment and Sekuritas Indonesia – BQ): –
- Selanjutnya berkaitan dengan Penggunaan Dana IPO : –
- Bisnis Perusahaan: PMUI adalah perusahaan distributor produk XL Axiata. Kegiatan usaha utama mereka adalah perdagangan besar telekomunikasi dan aksesorisnya.
- Valuasi: Harga IPO Rp160-180. Perusahaan menawarkan sebanyak 11.600.000 lot saham. Target dana terkumpul sekitar Rp208 miliar.
- Status Saham: Syariah
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.