Dampak musik yang diharamkan Allah.
Jika musik membuat Anda pusing, itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik fisik, psikologis, maupun lingkungan. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
1. Volume Terlalu Keras
Musik yang diputar dengan volume tinggi bisa memengaruhi telinga bagian dalam (koklea dan sistem vestibular) yang berperan dalam keseimbangan, sehingga menyebabkan pusing atau vertigo.
2. Frekuensi Tertentu
Beberapa orang sensitif terhadap frekuensi suara tertentu (tinggi atau rendah). Musik dengan banyak suara bass atau treble yang tajam bisa memicu rasa tidak nyaman atau pusing.
3. Masalah pada Telinga Dalam
Kondisi seperti vertigo, penyakit Ménière, atau infeksi telinga dalam bisa menyebabkan seseorang merasa pusing ketika mendengar musik, terutama jika musik tersebut kompleks atau berdinamika tinggi.
4. Migrain atau Sensitivitas Sensorik
Beberapa penderita migrain atau gangguan neurologis (seperti migrain vestibular) memiliki sensitivitas terhadap suara atau musik. Musik bisa menjadi pemicu gejala migrain termasuk pusing, mual, dan kelelahan.
5. Masalah Psikologis atau Emosional
Musik bisa memicu kenangan atau emosi tertentu. Jika musik membangkitkan perasaan yang mengganggu atau stres, tubuh bisa merespons dengan gejala fisik seperti pusing atau rasa mual.
6. Motion Sickness Akibat Headphone atau Virtual Sound
Jika Anda mendengarkan musik lewat headphone atau sistem suara surround, efek seperti simulasi gerak (motion simulation) bisa terjadi dan menimbulkan sensasi seperti mabuk perjalanan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Turunkan volume atau hentikan musik sementara.
Ganti jenis musik ke yang lebih lembut, misalnya musik instrumental, dzikir, atau alam.
Periksa kesehatan telinga dan saraf, jika pusing terjadi terus-menerus.
Gunakan speaker terbuka dibanding headphone, untuk menghindari tekanan langsung ke telinga.
Catat pola pusing – kapan terjadi, jenis musik, durasi – dan konsultasikan ke dokter.
Langkah Berhenti Merokok
Berhenti merokok bukan hal mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan:
1. Niat kuat dan kesadaran penuh terhadap bahayanya.
2. Cari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas.
3. Ganti kebiasaan dengan aktivitas sehat: olahraga, membaca, dzikir.
4. Konsultasi ke dokter atau gunakan terapi pengganti nikotin.
5. Istighfar dan doa sebagai kekuatan spiritual dalam proses berhenti.
Penutup: Menjaga Amanah Tubuh
Tubuh adalah amanah dari Allah. Merusaknya dengan rokok bukan hanya kesalahan terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat, dan Pencipta.
> “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah: 195)
Berhenti merokok bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga tentang taqwa, tanggung jawab, dan masa depan yang lebih bersih—baik secara lahir maupun batin. (Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
