Beranda » Berita » Makna “Alang-alang menyelipkan Pekasam biar sampai Kepangkal Lengan”

Makna “Alang-alang menyelipkan Pekasam biar sampai Kepangkal Lengan”

Makna “Alang-alang menyelipkan Pekasam biar sampai Kepangkal Lengan”.

Ungkapan “Alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai ke pangkal lengan” adalah peribahasa Melayu yang menyampaikan pesan jelas:

📜 Makna

1. Telusuri hingga tuntas
Jika kita sudah memulakan sesuatu perkara, lakukanlah sepenuh hati sehingga selesai – jangan berhenti atas pertengahan.

2. Sikap negatif:
Menurut sesetengah sumber (misalnya Kamus Dewan dan pandangan pendidik Bahasa Melayu), ungkapan ini sering digunakan dalam konteks kejahatan: jika telah terlibat dalam sesuatu yang salah, usahakanlah hingga membuahkan hasil – maksudnya, “kalau dah terlanjur jahat, biarlah beroleh hasilnya.”

Bismillah; Makna dan Simbol Mengucapkannya

Jadi, ia boleh menunjukkan kemahuan untuk menegaskan komitmen (positif) ataupun keazaman ketika melakukan sesuatu yang buruk (negatif).

⏳ Asal-usul dan konteks

“Pekasam” adalah ikan air tawar yang difermentasikan dalam tempayan, biasa pula nasi dan garam. Untuk mengambil dari dasar tempayan, tangan terpaksa menjangkau hingga ke pangkal lengan. Makna literal “menyeluk hingga pangkal lengan” inilah yang memberi daya ungkapan – kalau sudah seluk, buat betul-betul  .

Dipopularkan dalam berbagai sumber, termasuk kamus peribahasa, blog pendidikan, dan media sosial, ungkapan ini digunakan sebagai peringatan atau sindiran, bergantung pada nada percakapan.

Contoh penggunaan konkret:

Makna Kalimat “لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ” Dalam Timbangan Tauhid

Positif:
“Kalau kau sudah mulakan bisnes ni, alang-alang menyeluk pekasam – biarlah sampai berjaya.”

Negatif:
“Dia dah tahu itu penipuan, tapi masih terus buat — alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai beroleh hasil.”

🎯 Kesimpulan

Secara umum (positif): Buat sesuatu hingga selesai.

Dalam konteks negatif: Jika sudah terjerumus ke dalam kesalahan, lanjutkan agar dapat hasil (biasanya dengan maksud sinikal). (Tengku I.)

Menyingkap Tirai Kebahagiaan: Pilar Ketenangan Hati dalam Sabar, Syukur, dan Ikhlas


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement