Janji Hijau dari Negeri Tirai Bambu
Surau.co – Dalam kunjungan penting yang sarat makna strategis, Chairman Yadea Technology Group, Dong Jinggui, hadir langsung dalam pertemuan bisnis tingkat tinggi China-Indonesia yang diselenggarakan pada Sabtu, 24 Mei di Jakarta. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Perdana Menteri China, Li Qiang.
Agenda utama dalam forum tersebut adalah mempererat kerja sama ekonomi bilateral yang komprehensif, dengan fokus pada energi baru dan kendaraan listrik sebagai pilar utama. Dong Jinggui membawa satu pesan penting: Yadea siap menjadi pionir dalam mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Yadea yang sudah jadi pemain besar di dunia kendaraan listrik roda dua, jadi kabar baik buat Indonesia yang lagi semangat banget dorong transportasi ramah lingkungan. Komitmen Dong ke Presiden Prabowo bukan cuma janji bisnis biasa, tapi lebih ke tekad kuat buat bantu modernisasi industri dalam negeri dengan teknologi yang lebih hijau.
Misi Besar: Ekspansi Hijau Yadea di Tanah Nusantara
Yadea, perusahaan kendaraan listrik yang telah menembus 100 negara ini, menegaskan keseriusannya untuk menanamkan investasi jangka panjang di Indonesia. Salah satu langkah konkret adalah pembangunan pabrik lokal seluas 270.000 meter persegi di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas tersebut dirancang dengan kapasitas produksi hingga 3 juta unit per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2026. Total dana yang digelontorkan mencapai 150 juta dolar AS, dialokasikan dalam periode 2024 hingga 2028.
Pabrik ini tidak hanya akan memperkuat rantai pasok kendaraan listrik dalam negeri, tetapi juga membuka ribuan lapangan pekerjaan baru dan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis manufaktur kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Dong Jinggui: “Kami Ingin Menjadi Motor Utama Transisi Energi Hijau Indonesia”
Dalam pernyataan resminya, Dong Jinggui mengungkapkan bahwa Yadea bukan sekadar perusahaan pembuat motor listrik biasa. Mereka membawa filosofi pembangunan berkelanjutan, berorientasi pada ekonomi rendah karbon, serta memperkuat kualitas hidup pengguna melalui teknologi canggih.
Hingga saat ini, Yadea mengklaim telah membantu mengurangi emisi karbon global sebesar 63,5 miliar kilogram. Ini sejalan dengan semangat pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri kendaraan listrik roda dua yang ramah lingkungan.
“Yadea ingin memberikan pengalaman berkendara yang keren dan berbeda bagi masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi pelopor dalam peralihan ke energi hijau di kawasan ini,” kata Dong dengan semangat.
Kolaborasi Strategis Antara Dua Raksasa Asia
Pertemuan ini nggak cuma dihadiri oleh Yadea saja, tapi juga oleh beberapa raksasa teknologi dan energi dari Tiongkok, seperti CITIC Group, Huawei, SAIC, dan China Huadian. Pemerintah Indonesia dan China sepakat untuk terus mendorong integrasi industri dengan pendekatan teknologi cerdas serta pengembangan ekosistem kendaraan energi baru.
Kolaborasi ini membuka pintu luas bagi transfer teknologi, pelatihan tenaga kerja lokal, serta peningkatan daya saing industri nasional di pasar global. Melalui sinergi ini, Indonesia diposisikan sebagai pemain utama dalam lanskap kendaraan listrik Asia.
Teknologi Cerdas sebagai Fondasi Masa Depan
Yadea menaruh kepercayaan besar pada sistem manufaktur pintar yang akan menjadi fondasi pengembangan industri masa depan. Dengan pendekatan ini, mereka optimistis bisa membawa inovasi tak hanya dalam efisiensi produksi, tetapi juga dalam menciptakan pengalaman berkendara yang futuristik.
Pabrik di Karawang nantinya akan dilengkapi teknologi otomatisasi tingkat tinggi, pusat riset dan pengembangan, serta fasilitas pengujian mutu kelas dunia. Hal ini diharapkan mampu mempercepat penguasaan teknologi kendaraan listrik oleh Indonesia secara mandiri.
Peluang dan Tantangan Menuju Era Mobilitas Listrik
Masuknya Yadea ke Indonesia bukan tanpa tantangan. Edukasi masyarakat, infrastruktur pengisian daya, dan dukungan kebijakan fiskal masih menjadi pekerjaan rumah besar. Namun dengan adanya komitmen dari pemerintah, serta investasi besar dari pelaku industri seperti Yadea, optimisme pun tumbuh.
Peluang besar juga terbuka lebar. Indonesia, yang jadi pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia, punya peluang besar banget buat beralih ke kendaraan listrik. Apalagi sekarang, kebutuhan akan transportasi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan makin terasa penting.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
