Opinion
Beranda » Berita » Dunia Transparan Yang Tanpa Batas Dalam Era Informasi Digital

Dunia Transparan Yang Tanpa Batas Dalam Era Informasi Digital

ilustrasi medsos
ilustrasi
ilustrasi medsos

ilustrasi

surau.co -Era globalisasi dan digitalisasi  berusaha memperkenalkan sebuah kesadaran baru bahwa dunia adalah sebuah kontinuitas lingkungan yang terkonstruksi sebagai kesatuan utuh.

Dunia menjadi sangat transparan tanpa batas administrasi kenegaraan akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga melahirkan tata informasi global tanpa batas pula.

Arus globalisasi telah menjadi makhluk baru yang sangat mengerikan, ia semakin meningkat dan menyentuh segala aspek kehidupan.

Pada satu sisi arus globalisasi banyak mendatangkan kemudahan, kenyamanan, dan kenikmatan, akan tetapi di sisi lain arus globalisasi itu bagaikan monster yang mengerikan manusia.

Satu hal yang paling nyata  adalah system informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Indikasinya makin banyaknya saluran informasi yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi melalui media sosial dan media dalam jaringan yang semakin mudah diakses.

Pemahaman tentang Pluralisme, Liberalisme, Feminisme (gender), Toleralisme serta Radikalisme menjadi hal yang sangat pokok untuk dipahami secara benar oleh orang yang hidup di bawah era global ini.

Terkait dengan era global saat ini, mirip dengan perilaku merek, bahwa generasi sekarang memiliki kecenderungan suka terhadap hal-hal yang bersifat hedonistik.

Mereka menganggap halal melakukan segala hal yang bisa mendatangkan kesenangan tersebut.

Globalisasi, disadari atau tidak, merupakan bentuk baru dari perkembangan kapitalis akan menimbulkan penindasan dan penghisapan, tetapi secara manusiawi seringkali menyenangkan orang.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Saat ini hanya sebagian kecil saja umat manusia yang mampu memelihara nilai-nilai, tradisi, kebudayaan, kelembagaan, ritul dan simbol-simbol mereka, sedangkan yang lain terhanyut dalam arus global.

Menghadapi itu semua, kita harus berusaha meminimalkan dampak negatif dari efek globalisasi. Umat Islam jangan menghabiskan energi untuk membendung arus globalisasi.

Karena globalisasi merupakan makhluk baru bagaikan serbuk yang sangat halus akan masuk ke segala penjuru bersama derasnya angin yang meniupnya.

Rabbaniyah (berorientasi ketuhanan), artinya nilai kebudayaan bersandarkan secara normatif pada aturan samawi.

Akhlaqiyyah (berhaluan moralis), berarti mengedepankan sudut pandang moral dalam segala pola kehidupan baik dalam kehidupan intern umat Islam, maupun dalam berhubungan dengan umat non Islam.

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Insaniyyah (berdimensi kemanusiaan) menghargai manusia serta menjaga fitrahnya untuk mengemban risalah Tuhannya sebagai khalifah. (gie)***

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement