Sosok
Beranda » Berita » Mengenal Dante Rigmalia: Kursi Roda Tak Halangi Langkah Ibadah dan Pelayanan di Tanah Suci

Mengenal Dante Rigmalia: Kursi Roda Tak Halangi Langkah Ibadah dan Pelayanan di Tanah Suci

Dante-Rigmalia
Dante-Rigmalia

Teladan dari Tanah Suci: Dedikasi Tanpa Batas Dante Rigmalia

Surau.co – Senyum tulus itu menyapa siapa pun yang ia temui, meski tubuhnya harus bersandar pada kursi roda. Sosok bersahaja itu adalah Dante Rigmalia, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Indonesia, yang tahun ini mendapat amanah besar: menjadi salah satu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M.

Sebagai perwakilan dari kelompok penyandang disabilitas, Dante hadir bukan sekadar simbol inklusivitas, tetapi sebagai pelayan sejati yang turut memastikan para jemaah lansia dan berkebutuhan khusus mendapatkan layanan optimal selama menunaikan ibadah haji.

Dari Pengajar ke Pejuang Layanan Haji

Sebelum terjun ke medan pelayanan haji, Dante merupakan seorang pendidik yang dikenal aktif mengajar di perguruan tinggi. Namun, sejak dua tahun terakhir, kondisi kesehatannya membatasi aktivitas fisiknya. Ia harus menggunakan alat bantu kursi roda dan tongkat akibat komplikasi penyakit jantung bawaan, osteoporosis, dan saraf terjepit.

Meski begitu, keterbatasan itu tidak menyurutkan langkahnya. Kini, ia mengajar secara daring dan tetap berkiprah sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan Komisi Nasional Disabilitas. Energinya kini difokuskan untuk misi yang lebih luas: memperjuangkan hak, aksesibilitas, dan pelayanan yang layak bagi kaum disabilitas termasuk dalam ibadah haji.

Bergerak Bersama, Melayani Tanpa Pamrih

Dalam penugasannya di Arab Saudi, Dante bekerja di bidang layanan jemaah lansia dan disabilitas. Dengan semangat tinggi, ia mengunjungi langsung jemaah yang membutuhkan, mendengar keluhan mereka, dan berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Ia juga aktif memantau kondisi jemaah dari Indonesia yang telah tiba di Makkah melalui grup WhatsApp antar petugas kloter. Baginya, perkembangan kondisi jemaah harus terus diketahui secara real-time agar tak ada satu pun yang tertinggal dari perhatian.

“Pelayanan ramah lansia dan disabilitas itu bukan wacana, tapi komitmen nyata yang harus diwujudkan bersama,” ujar Dante.

Doa dan Harapan dari Tanah Suci

Selama di Tanah Suci, Dante tidak hanya bekerja melayani jemaah, tetapi juga menyalurkan doa-doa pribadinya.

Dalam sunyi, ia melangitkan harapan: semoga Allah SWT memberi kesabaran dan keikhlasan atas segala ujian penyakit yang tengah ia hadapi.

Dan tentu, agar penyelenggaraan haji tahun ini berjalan lancar, aman, serta penuh keberkahan bagi seluruh umat.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Jejak Akademik yang Luar Biasa

Dante adalah pribadi yang menempuh pendidikan dengan semangat luar biasa. Ia menyelesaikan D2 PGSD di IKIP Bandung (1994), meraih gelar S1 Matematika dari Universitas Pasundan (2000), lalu menyabet gelar S2 Pendidikan Kebutuhan Khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (2007). Puncaknya, ia menyelesaikan program doktor di bidang Bimbingan dan Konseling pada 2012 di Pascasarjana UPI.

Pada 2011, Dante juga mengikuti program pendidikan internasional di University of Oslo, Norwegia, tentang pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus membuka cakrawala global tentang pentingnya pendidikan inklusif.

Dari Aktivis Jadi Ketua KND

Dedikasi panjang Dante dalam bidang disabilitas akhirnya diakui negara. Pada 1 Desember 2021, Presiden Joko Widodo melantiknya sebagai Ketua Komisi Nasional Disabilitas sekaligus menandai berdirinya lembaga tersebut secara resmi.

Sejak itu, Dante menjadi ujung tombak advokasi dan kebijakan inklusi disabilitas di Indonesia.

Keteladanan dalam Diam

Dante Rigmalia adalah cermin nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk mengabdi. Di balik tubuh yang ringkih, tersimpan semangat yang kokoh untuk melayani sesama. Dari ruang kelas hingga lorong-lorong Makkah, ia hadir dengan ketulusan yang utuh.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Kisahnya menyentuh hati bukan hanya karena ia berhasil menembus batas fisik, tapi karena ia melakukannya dengan hati yang penuh cinta dan niat suci.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement