Otomotif
Beranda » Berita » Nissan Bakal Tutup Pabrik, Fokus Efisiensi Global

Nissan Bakal Tutup Pabrik, Fokus Efisiensi Global

Penutupan pabrik Nissan 2025
Penutupan pabrik Nissan 2025

Pabrik Legendaris Siap Ditutup Demi Masa Depan

Surau.co – Langkah besar tengah dirancang oleh raksasa otomotif Jepang, Nissan Motor Co. Perusahaan tersebut dikabarkan tengah mempertimbangkan penutupan sejumlah fasilitas perakitan, baik di Jepang maupun luar negeri.

Ini bukan keputusan kecil, melainkan strategi besar yang dirancang untuk menyelamatkan masa depan perusahaan di tengah derasnya arus persaingan global.

Rencana besar ini diumumkan tak lama setelah CEO baru, Ivan Espinosa, mengambil alih kendali. Di bawah komando Espinosa, Nissan tak lagi ragu untuk melakukan perubahan radikal. Salah satunya: memangkas pabrik global dari 17 menjadi hanya 10 unit saja.

Sebuah langkah tegas yang menandakan pergeseran strategi besar-besaran, berbeda dari pendekatan konservatif pemimpin sebelumnya, Makoto Uchida, yang memilih mempertahankan pabrik-pabrik domestik apa pun kondisinya.

Pabrik Oppama dan Shonan, Dua Nama Legendaris yang Siap Diarsipkan

Salah satu langkah paling mencolok adalah wacana penutupan Pabrik Oppama yang telah beroperasi sejak 1961. Pabrik ini bukan hanya tua dalam usia, tapi juga penuh nilai historis.

Baginda Nabi yang Memperhatikan Kendaraannya

Di sanalah Nissan Leaf, mobil listrik massal pertama dunia, dilahirkan. Kapasitas produksi tahunannya mencapai 240.000 unit, dan sekitar 3.900 pekerja menggantungkan hidup di sana.

Pabrik lainnya yang juga masuk daftar “pengurangan” adalah Pabrik Shonan, yang dikenal sebagai rumah produksi van komersial. Dikelola bersama dengan Nissan Shatai, pabrik ini memiliki kapasitas 150.000 unit per tahun dan mempekerjakan sekitar 1.200 orang.

Jika penutupan ini benar-benar terjadi, maka Jepang akan hanya menyisakan tiga pabrik utama: Tochigi, Nissan Motor Kyushu, dan Nissan Shatai Kyushu di Prefektur Fukuoka.

Terakhir kali Nissan menutup pabrik di Jepang terjadi lebih dari dua dekade lalu pada 2001, saat Pabrik Murayama resmi ditutup. Maka, rencana ini akan menjadi momen besar dalam sejarah Nissan, sekaligus mengguncang dunia industri otomotif Jepang.

Pabrik di Luar Negeri Juga Tak Luput: Fokus ke Efisiensi Maksimal

Tak hanya Jepang, sejumlah pabrik di luar negeri juga dalam sorotan. Meksiko, India, Argentina, dan Afrika Selatan menjadi kandidat kuat untuk mengalami pengurangan operasional atau bahkan penutupan penuh.

Pandangan Orientalis terhadap Kanjeng Nabi Muhammad

Di Meksiko, Nissan disebut-sebut akan menyederhanakan jumlah pabrik yang aktif. Media Jepang Yomiuri menyebutkan bahwa dua pabrik di Meksiko kemungkinan besar akan disetop total. Namun, Nissan menyikapinya dengan diplomasi.

Dalam pernyataan resminya, perusahaan menyebut kabar tersebut sebagai spekulatif dan belum ada keputusan final. “Kami tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut saat ini.

Kami tetap berkomitmen terhadap transparansi dan akan memberikan pembaruan kepada para pemangku kepentingan jika diperlukan,” tegas Nissan dalam keterangannya.

Meski demikian, sumber internal menyebut bahwa produksi truk pickup Frontier dan Navara akan dipusatkan ke pabrik Civac di Meksiko, sebagai bagian dari konsolidasi lini produksi yang lebih ramping dan fokus.

Efisiensi Besar-besaran: Pemangkasan Tenaga Kerja hingga 15 Persen

Sebagai bagian dari strategi penghematan global, Espinosa juga berencana memangkas sekitar 15 persen dari total tenaga kerja Nissan di seluruh dunia.

Menghidupkan Maulid dengan Parade Kendaraan Hias Islami.

Ini jelas menjadi kabar pahit, tetapi menurut perusahaan, langkah tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan daya saing dalam industri yang semakin ketat.

Terlebih lagi, angka penjualan Nissan secara global mengalami penurunan signifikan. Pada 2024, total penjualan tercatat hanya 3,3 juta unit, atau merosot tajam 42 persen dibandingkan angka penjualan tahun 2017.

Kondisi ini menjadi sinyal keras bahwa perubahan besar mutlak diperlukan. Dunia otomotif kini sedang bergerak cepat ke arah elektrifikasi, efisiensi, dan teknologi pintar. Nissan tampaknya sadar bahwa langkah besar harus dilakukan sekarang atau tidak sama sekali.

Kemitraan dengan Renault di India Juga Direstrukturisasi

Satu lagi langkah strategis adalah pengalihan saham Nissan di perusahaan patungan Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL). Dalam rencana baru, Renault akan mengambil alih penuh kepemilikan entitas tersebut.

Ini mencerminkan langkah mundur Nissan dari panggung produksi India dan menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan ingin lebih selektif dalam memilih pasar prioritasnya.

Keputusan ini adalah bagian dari upaya menyederhanakan struktur bisnis dan memangkas biaya operasional di pasar yang dianggap kurang menguntungkan.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement