Nasional
Beranda » Berita » Mantan Asisten Dosen UGM Kasmudjo Bicara Soal Ijazah Jokowi

Mantan Asisten Dosen UGM Kasmudjo Bicara Soal Ijazah Jokowi

Mantan Asisten Dosen UGM Kasmudjo Bicara Soal Ijazah Jokowi
Mantan Asisten Dosen UGM Kasmudjo Bicara Soal Ijazah Jokowi

Klarifikasi dari Mantan Dosen UGM Soal Ijazah Jokowi

Surau.co – Polemik soal ijazah Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali jadi sorotan. Di tengah ramai isu yang beredar, seorang mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kasmudjo, angkat bicara. Dia berbagi pengalamannya saat Jokowi masih menuntut ilmu di UGM pada era 1980-an.

Menurut Kasmudjo, posisinya waktu itu hanyalah asisten dosen, bukan dosen pembimbing atau penguji skripsi Jokowi. Hal ini tentu penting untuk diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang sedang menyorot ijazah Presiden ke-7 RI tersebut.

Peran Kasmudjo Saat Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan UGM

Kasmudjo memulai karirnya sebagai calon dosen di UGM sejak 1975. Namun, selama Jokowi kuliah dari 1980 hingga 1985, Kasmudjo masih berstatus asisten dosen golongan IIIb. Dalam posisi itu, ia tidak berwenang mengajar secara mandiri, melainkan hanya mendampingi mahasiswa dalam memahami materi kuliah.

“Kalau saya waktu itu mendampingi Pak Jokowi, saya hanya membantu menjelaskan teori-teori yang ada di buku. Saya tidak mengajar sendiri,” jelas Kasmudjo saat ditemui di kediamannya di Sleman, Yogyakarta.

Baru pada tahun 1986, setelah Jokowi dinyatakan lulus, Kasmudjo naik pangkat menjadi golongan IIIc dan mulai mengajar sebagai dosen tetap, khususnya di bidang produk hutan non-kayu dan mebel. Hal ini menegaskan bahwa keterlibatan Kasmudjo dengan Jokowi selama masa kuliah memang sangat terbatas.

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi

Salah satu poin krusial yang disampaikan Kasmudjo adalah ia bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi. Ia memastikan pembimbing akademik Jokowi adalah Prof. Sumitro, bukan dirinya.

“Saya tidak membimbing skripsi Pak Jokowi. Pembimbingnya Prof. Sumitro. Jadi, saya tidak tahu detail skripsinya,” kata Kasmudjo tegas.

Karena itu, jika ada yang menuding Kasmudjo mengetahui atau terlibat dalam proses pembuatan ijazah atau skripsi Jokowi, klaim tersebut tidak berdasar. Kasmudjo menegaskan dirinya tidak pernah melihat atau menilai langsung ijazah yang kini menjadi bahan perdebatan.

Tidak Mengetahui Soal Ijazah Jokowi yang Jadi Polemik

Lebih lanjut, Kasmudjo mengaku sama sekali tidak mengetahui detil soal ijazah Jokowi yang ramai diperbincangkan belakangan ini. Bahkan, ia tidak pernah melihat ijazah asli Presiden Jokowi tersebut.

Karena tidak terlibat langsung dalam proses akademik Jokowi, ia tidak bisa memberikan komentar soal tudingan ijazah palsu yang muncul di publik.

Peduli Sumatera: Saat Saudara Kita Menjerit, Hati Kita Harus Bangkit

“Kalau soal ijazah, saya tidak bisa cerita karena saya bukan pembimbing. Proses akademik itu dikerjakan oleh pembimbing dan penguji yang lain,” ujarnya.

Pertemuan Terbaru dengan Jokowi: Tanpa Bahas Ijazah

Minggu lalu, Kasmudjo mendapat kunjungan dari Jokowi ke kediamannya. Ini menjadi pertemuan pertama mereka setelah sekian tahun. Keduanya berbincang sekitar 45 menit, tapi menariknya, Jokowi tidak menyinggung isu polemik ijazah sama sekali.

“Pak Jokowi datang ke rumah saya, tapi dia tidak membicarakan soal ijazah atau gugatan yang tengah berlangsung,” ungkap Kasmudjo.

Kasmudjo pun masuk dalam daftar tergugat dalam gugatan terkait ijazah Jokowi yang kini bergulir di Pengadilan Negeri Sleman. Namun, ia tetap fokus menjelaskan fakta bahwa dirinya bukan sosok yang berperan dalam penyusunan maupun pengujian skripsi Jokowi.

Fakta dari Dalam Kampus Perlu Jadi Rujukan

Dalam isu yang memanas ini, penting bagi publik untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber terpercaya. Kasmudjo, dengan pengalaman 38 tahun mengajar di UGM, menyampaikan fakta yang membantah keterlibatan dirinya dalam polemik ijazah Jokowi.

Asosiasi Ma’had Aly Dorong PenguatanDirektorat Jenderal Pesantren

Klarifikasi seperti ini sebaiknya menjadi bahan pertimbangan agar rumor tidak semakin melebar dan merugikan semua pihak.

Semoga kejelasan dari mantan asisten dosen ini bisa mengurangi spekulasi dan membantu publik memahami situasi secara objektif.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement