Ibadah
Beranda » Berita » Shalatlah: Sebelum Hidup Mengajarimu dengan Caranya yang Keras

Shalatlah: Sebelum Hidup Mengajarimu dengan Caranya yang Keras

Sholatlah: Sebelum Hidup Mengajarimu dengan Caranya yang Keras
Sholatlah: Sebelum Hidup Mengajarimu dengan Caranya yang Keras

 

SURAU.CO – Sholat bukan sekedar kewajiban; ia adalah nafas bagi hati, cahaya bagi langkah, dan pelindung bagi jiwa. Tidak ada anugerah yang lebih besar bagi seorang anak selain bimbingan untuk mendirikan sholat sejak kecil. Sebab kelak, ketika dunia mulai menunjukkan wajah aslinya, ketika manusia menjauh, ketika semua pegangan terlepas—yang akan berdiri menjadi penolong pertama adalah sholatnya sendiri.

“Jagalah sholat, niscaya sholat akan menjagamu.”

Ada masa ketika ibu tidak lagi mampu mendampingi. Ada hari ketika ayah tak mampu lagi menguatkan. Teman akan berpisah, keluarga akan sibuk dengan urusannya masing-masing, dan manusia pada akhirnya kembali sendiri di hadapan Rabb-nya. Di saat-saat seperti itulah, anak-anak akan merasakan betapa berharganya nasihat: “Sholatlah nak”

Sholat Adalah Teman Paling Setia

Dalam suka, ia menyempurnakan syukur. Dalam duka, ia menjadi tempat pulang. Dan Dalam gelisah, ia menjadi penenang. Dalam kesempitan, ia menjadi jalan keluar.

Larangan Mencela Hujan: Adab Seorang Mukmin Di Hadapan Takdir Allah

Ketika badai kehidupan datang bertubi-tubi dan semua orang hilang arah, sholat tetap berdiri kukuh menghibur hati dengan lantunan bacaan yang menenangkan. Allah berfirman:

> “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)

Karena itu, mendidik anak mencintai sholat bukan hanya tentang membiasakan gerakan, tetapi menanamkan kesadaran bahwa sholat adalah tempat kembali ketika dunia tak lagi ramah.

Hidup Akan Mengajar dengan Caranya Sendiri

Sebelum kehidupan mengajarkan kerasnya ujian, tanamkan dulu dalam jiwamu ketenangan yang datang dari Allah.

Anak-anak akan tumbuh, merasakan kecewa, dikhianati oleh teman, diuji oleh ambisi, dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit, dan terkadang goyah oleh godaan dunia. Sangat penting membekali mereka dengan kekuatan batin—dan kekuatan itu tumbuh dari sholat.

Poligami Dalam Islam: Antara Syariat, Keadilan, Dan Kebijaksanaan

Ketika hati bingung, sholat menentramkan. Seketika langkah bimbang, sholat mengarahkan. Ketika dada sempit, sholat melegakan.

Dunia Hanyalah Tempat Ujian

Ingatkan selalu:

“Dunia adalah tempat ujian, bukan tempat tinggal selamanya.”

Kebahagiaan dunia hanya sementara. Kesedihan pun hanya sementara. Tidak ada yang abadi selain amal saleh yang menyertai seseorang hingga ke liang lahat. Maka jangan menggantungkan hati pada hal yang pasti hilang.

Harta bisa pergi, jabatan bisa lepas, teman bisa menjauh, bahkan keluarga pun satu saat akan meninggalkan. Namun sholat—selama dijaga akan menemani sampai hari ketika manusia tidak lagi memiliki penolong selain amalnya.

Hutan, Banjir dan Ekonomi yang Merobohkan Rumah Sendiri

Jangan Mengharapkan Dunia Secara Berlebihan

Mengharapkan sesuatu yang fana hanya mengundang kecewa. Mengandalkan manusia terlalu tinggi hanya membawa luka. Tetapi bergantung kepada Allah melalui sholat tidak pernah membuat seseorang jatuh.

Sholat mengajarkan bahwa ujian hanyalah titipan.
Bahagia hanyalah mampir sebentar.
Kesedihan pun tidak akan lama.
Karena tujuan akhir bukan dunia, melainkan akhirat.

Penutup: “Sholatlah, nak” bukan sekadar kalimat. Ia adalah doa, harapan, dan warisan terbaik orang tua untuk anaknya. Semoga kita semua menjadi hamba yang menjaga sholat, dan semoga sholat pula yang menjaga kita di dunia, di kubur, dan pada hari perhitungan.

 

 


Menjaga Lisan dari Mantra: Antara Akidah dan Kebiasaan

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. Lisan adalah pintu hati. Dari lisannya, iman seseorang bisa terjaga, dan dari lisannya pula akidah dapat tergelincir tanpa disadari.

Belakangan ini beredar peringatan tentang ucapan “abrakadabra” dan “sim salabim” yang sering digunakan dalam permainan sulap atau candaan anak-anak. Sebagian menyebutnya sebagai ucapan yang mengandung unsur kesyirikan dan dikontraskan dengan kebiasaan seorang Muslim yang memulai segala sesuatu dengan Bismillah.

Prinsip Dasar dalam Akidah

Dalam Islam, tidak semua bahaya terletak pada bunyi kata, tetapi pada makna, keyakinan, dan tujuan pengucapannya.

Namun demikian, Islam juga sangat tegas dalam menutup pintu-pintu yang mengarah pada syirik, termasuk:

mantra,
jampi tanpa makna jelas,

ucapan mistis,
dan kebiasaan yang mengaitkan hasil dengan selain Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Sesungguhnya ruqyah, jimat, dan pelet adalah syirik.” (HR. Abu Dawud)

Mantra-mantra yang tidak dipahami maknanya, atau diyakini memiliki kekuatan tersendiri, haram digunakan, meskipun hanya dianggap permainan.

Soal Asal-usul “Abrakadabra”

Terkait klaim bahwa “abrakadabra” bermakna tuhan bapak, tuhan ibu, dan tuhan anak, para ulama dan peneliti berbeda pendapat, dan tidak ada dalil syar’i yang tegas menetapkannya.

Namun, larangan dalam Islam tidak selalu menunggu kepastian etimologi. Cukup dengan satu kaidah:

Segala ucapan yang menyerupai mantra, jampi, atau ritual mistik dan tidak bersumber dari syariat maka sebaiknya ditinggalkan.

Ini adalah sikap wara’ (kehati-hatian) dalam menjaga tauhid.

Pendidikan Anak: Ganti, Bukan Sekadar Larang

Anak-anak meniru, bukan menganalisis. Maka tugas orang tua bukan hanya melarang, tetapi mengganti.

Jika anak terbiasa mengatakan:

“abrakadabra”
“sim salabim”

Ajarkan dan biasakan:

“Bismillah”
“Allah Maha Kuasa”
“Dengan izin Allah”

Karena tauhid dibangun dari kebiasaan kecil yang terus diulang.

Penutup

Seorang Muslim tidak butuh mantra untuk berharap. Tidak butuh kata ajaib untuk mendapatkan hasil. Cukup dengan keyakinan bahwa:

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

اللَّهُمَّ احْفَظْ أَلْسِنَتَنَا وَقُلُوبَنَا مِنَ الشِّرْكِ كُلِّهِ
Ya Allah, jagalah lisan dan hati kami dari segala bentuk kesyirikan. (Tengku Iskandar, M.pd: Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.