Surau.co. Menurut Donald Knuth dalam bukunya The Art of Computer Programming, algoritma memiliki lima kriteria: input, output, kejelasan (definiteness), efektivitas, dan keterbatasan (finiteness). Dalam dunia komputasi, algoritma menjadi inti dari pemrosesan data dan eksekusi perintah oleh mesin atau perangkat lunak.
Kata “algoritma” berasal dari nama ilmuwan Muslim abad ke-9, Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi, yang karya-karyanya berkontribusi besar dalam pengembangan matematika dan sistem numerik komputasi.
Penemu Algoritma
Penemu algoritma modern pertama adalah Al-Khwarizmi, seorang ilmuwan Persia dari abad ke-9 yang hidup di era Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad. Karya terkenalnya, Kitab al-Jabr wal-Muqabala, menjadi dasar perkembangan aljabar dan sistem pemecahan masalah numerik.
Nama “algorithm” dalam bahasa Inggris berasal dari Latinisasi nama beliau, yaitu “Algoritmi”. Selain itu, kontribusi tokoh seperti Charles Babbage dan Alan Turing memperluas cakupan algoritma dalam dunia mesin dan komputasi modern.
Alan Turing, matematikawan Inggris, memperkenalkan Turing Machine pada tahun 1936 sebagai model abstrak dari komputer dan logika algoritmik. Turing menjadi pelopor dalam logika komputer dan dasar dari artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Manfaat dan Tujuan Algoritma
Manfaat utama algoritma adalah meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan proses dalam berbagai bidang seperti teknologi, kesehatan, keuangan, dan industri.
Tujuan algoritma tidak hanya terbatas pada otomatisasi, tetapi juga pada pengambilan keputusan berbasis data dan prediksi masa depan. Dengan algoritma, sistem kecerdasan buatan (AI) dapat mengenali pola, membuat rekomendasi, dan bahkan belajar dari pengalaman.
Algoritma Awal
Salah satu contoh algoritma awal yang terkenal adalah algoritma Euclidean untuk mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) antara dua bilangan bulat.
Algoritma Al-Khwarizmi seperti pembagian dan akar kuadrat digunakan sebagai referensi utama dalam pengajaran matematika di dunia Islam dan Eropa.
Di masa awal komputer, algoritma sorting seperti Bubble Sort dan Merge Sort sudah dikembangkan pada tahun 1940–1950-an. Meski sederhana, algoritma ini meletakkan dasar bagi perkembangan teknik pengolahan data dalam perangkat lunak modern.
Perkembangan Algoritma dan AI
Di era digital saat ini, algoritma PageRank yang dikembangkan oleh Larry Page dan Sergey Brin telah menjadi tulang punggung mesin pencari Google dalam menentukan peringkat situs web.
Dalam bidang AI, algoritma Gradient Descent digunakan untuk melatih model pembelajaran mesin, sementara transformer algorithm menjadi pondasi dalam pengembangan model bahasa besar seperti GPT, BERT, dan ChatGPT.
Di bidang kedokteran, algoritma deep learning mampu menganalisis ribuan citra radiologi untuk mendeteksi kelainan seperti kanker paru-paru dan retina. Bahkan algoritma terbaru seperti Reinforcement Learning memungkinkan robot belajar dari lingkungan secara mandiri.
AI & Algoritma dalam Kehidupan
Manusia berinteraksi dengan algoritma setiap hari, mulai dari pencarian Google, navigasi Google Maps, hingga rekomendasi produk di e-commerce. Sementara itu, sistem keamanan digital juga sangat bergantung pada algoritma enkripsi yang melindungi data pengguna.
Meskipun membawa banyak manfaat, algoritma juga memunculkan tantangan etis seperti bias data, privasi, dan transparansi. Menurut laporan AI Now Institute (2023), algoritma pengenalan wajah memiliki tingkat kesalahan lebih tinggi pada kelompok ras minoritas. Hal ini menunjukkan pentingnya audit dan regulasi etis dalam pengembangan sistem algoritmik.
Masa Depan Algoritma: Menembus Batas Imaginasi
Algoritma diperkirakan akan semakin canggih dengan adanya computer kuantum, kecerdasan buatan otonom, dan integrasi teknologi manusia-mesin. Ia bahkan akan membantu manusia dalam pengambilan keputusan strategis, menciptakan seni, dan menulis karya ilmiah.
Algoritma menembus batas tidak hanya berarti inovasi teknologi, tetapi juga mendorong peradaban manusia ke tingkat baru yang lebih efisien, inklusif, dan adaptif. Dengan pendekatan yang tepat, algoritma dapat menjadi mitra manusia dalam membentuk masa depan dunia. *TeddyNs
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
